8

55.7K 2.3K 30
                                    

"Tunjukin jalannya, awas kalau lo pingsan lagi" Ucap Aileen

Alkeno yang sedikit tersadar, menunjukkan jalan ke arah apartment nya kepada Aileen yang kini sedang mengendarai motor sportnya.

Melingkarkan tangannya di perut langsing Aileen membuat senyuman kecil terbentuk dari sudut bibirnya.

Perasaan nyaman ia rasakan saat bersama gadis itu. Sesekali matanya menatap kaca spion yang menampilkan wajah Aileen.

Dengan arahan yang diberikan, akhirnya mereka sampai di apartement Alkeno. Aileen menggandeng Alkeno agar tetap berjalan hingga sampai didalam.

"Berat banget si lo"gerutunya

"Yang ikhlas kalau nolongin"

'Cih mulut lo bau banget alkohol' batin Aileen saat merasakan bau minuman dari mulut pria itu.

Setelah menaiki lift, mereka pun sampai di apartemen Alkeno yang berada di lantai tiga.

Didepan pintu Aileen sempat kebingungan, karena ia tidak tahu password apartemen pria itu.

"Woi sadar password nya berapa?"Ucap nya sambil menggoyangkan goyangkan tubuh Alkeno

Alkeno membuka matanya, lalu menatap pintu apartemen yang masih tertutup. Perlahan ia pun mengeluarkan suara "041105"

Pintu apartemen pun terbuka setelah Aileen menekan setiap tombol nomor seperti yang disebutkan oleh pria itu.

'Kaya tanggal ulang tahun gue' batinnya.

Setelah pintu terbuka Aileen pun membawa alkeno masuk, lalu ia membawa Alkeno kekamar nya.

Mudah sekali untuk menemukan kamar Alkeno karena didalam apartemen ini hanya terdapat satu kamar.

Aileen menggandeng tubuh Alkeno hingga sampai dikamarnya yang bernuansa hitam.

Membantu pria itu membaringkan tubuhnya, lalu membuka sepatunya. Ia juga membantu membuka kancing kemeja Alkeno agar pria itu bisa bernapas dengan normal.

"Ai jangan pergi" ucap Alkeno saat Aileen hendak pergi keluar dari kamarnya.

Aileen menatap Alkeno yang kini sedang memegang tangannya.

"Gue mau ambilin lo air sebentar" Ucap Aileen.

Saat melangkahkan kakinya, tiba tiba Alkeno menarik tangannya. Membuat tubuh Aileen ikut tertarik dan menimpa tubuhnya.

Posisi mereka sekarang cukup dekat dengan tubuh Aileen yang berada diatas tubuh Alkeno.

"Alkeno lepas"ucap Aileen sambil melepaskan tangan Alkeno yang memeluk pinggangnya.

Alkeno malah semakin mengeratkan tangannya, agar gadis itu tidak bisa pergi.

"Heh kalau lo ga bisa minum gausah minum yang kek begituan, mulut lo bau bangke!" Ucap Aileen tak tahan dengan bau yang keluar dari mulut pria itu.

Alkeno malah membalikkan tubuh Aileen agar berada dibawah tubuhnya.

"Gue ga mau kehilangan lo"Ucap Alkeno

"Hah?"Aileen terkejut dengan ucapan pria itu.

Alkeno yang selama ini membencinya dan sekarang pria itu mengatakan jika tidak mau kehilangannya.

Cup

Tubuh Aileen seketika mematung saat pria itu mengecup singkat bibirnya. Ia bisa merasakan sensasi dari bibir pria itu.

Alkeno menatap kembali gadis yang berada dibawahnya, mengelus puncak kepalanya. Kembali mendekatkan wajahnya nya, lalu mencium bibir Aileen.

Sementara gadis itu masih terdiam tidak percaya dengan yang dilakukan Alkeno. Dia menutup matanya ketika sebuah benda kenyal masuk kedalam mulutnya.

Alkeno memperdalam ciuman itu menjadi lumatan. Aileen yang ikut tergoda oleh ciuman itu pun ikut menikmatinya.

Aileen membalas ciuman itu, lalu mengalungkan tangannya di leher Alkeno.

Alkeno semakin memperdalam ciumannya ketika merasakan balasan dari gadis itu.

Alkeno bisa merasakan jika bibir gadis itu sangat manis dan menggoda, yang mampu membuat hasrat seorang pria tumbuh.

Aileen menarik rambut Alkeno saat ia sudah kehabisan napas. Deru napasnya terengah-engah, saat merasakan kebrutalan Alkeno dalam mencium nya.

"Lo mau bunuh gue sialan?" Umpatnya

Bukannya mendengarkan gadis itu, Alkeno malah kembali menciumnya. Lalu melepaskan pangutan bibirnya, ia menatap leher jenjang Aileen yang begitu mulus dan menggoda.

Kepala nya turun, menghisap leher Aileen hingga meninggalkan sebuah tanda disana.

"Aw sialan lo!" Ucap Aileen, lalu mendorong tubuh Alkeno saat lelaki itu mau menghisap lehernya lagi.

Aileen bangun dan menatap tajam pria yang ikut terbangun.

Alkeno menatap wajah Aileen sebentar, lalu membaringkan tubuhnya kembali. Pria itu menarik gadis itu akan ikut terbaring disampingnya.

Memeluk tubuh Aileen agar tetap bersamanya.

"Alkeno lepasin!" Berontaknya.

Alkeno tidak melepaskan gadis itu, mengeratkan pelukannya, mendekap tubuh gadis itu didada bidang miliknya.

"Temenin gue tidur, gue mohon" Pintanya

Aileen dibuat mematung dengan permintaan pria itu. Sungguh dia tidak tahu harus bagaimana.

Disisi lain hatinya merasa senang, tapi isi pikirannya menimbulkan banyak pertanyaan pada pria itu.

Aileen mengangkat kepalanya, menatap pria yang kini sedang menutup matanya. Senyuman manis muncul disudut bibirnya

Pria itu sangat tampan jika dilihat dari dekat seperti ini, sungguh ciptaan tuhan sangat sempurna.

#####

Disebuah rumah yang sudah cukup tua, terdapat motor sport berjejer terparkir dihalaman rumah itu.

Dilihat dari luar rumah itu sudah tidak layak untuk dipakai, tetapi saat sudah berada didalam rumah itu berubah menjadi tempat nyaman untuk segerombolan anak muda menongkrong.

"Lo kenapa lang" Ucap salah satu pria yang berada diruangan itu.

Melihat kondisi temannya yang datang dengan luka lebam diwajah, membuat mereka menatapnya dengan berbagai pertanyaan.

"Siapa yang udah lakuin itu ke lo?"Tanya Raka

Pria itu duduk di sofa yang cukup panjang, mengambil sebuah rokok dan menyalakannya.

"Ketua Vegraz"Ucap nya lalu menghisap rokok yang sudah digenggamnya.

"Apa masalahnya?"Tanya Gerlan yang berada disamping pria itu.

"Gue ga sengaja godain ceweknya"

"Vanya?"Tanya Raka

Mereka tau jika gadis yang sangat dekat dengan Vegraz adalah Vanya.

Pria itu menggelengkan kepalanya, ia tahu jika gadis yang berada dibar itu bukan Vanya. Gadis itu jauh lebih cantik dan juga seksi.

"Kita kasih dia pelajaran besok, berani beraninya dia buat seorang Elang babak belur" Ucap Azrel

Azrel memang suka dengan urusan menghajar orang, apalagi orang itu telah mencari masalah dengan ketuanya.

Bukan hanya urusan menghajar tapi urusan membunuh pun Azrel lah jagonya.

"SARGHON" Ucap sang ketua yaitu Elang

"That's our name " Saut oleh seluruh anggota

"SARGHON" Ucap Elang lagi

"Whoever dares to cause trouble, the punishment is death!"

Setelah mengatakan itu mereka pun bertepuk tangan dengan sangat riang. Elang mengangkat rokoknya ke langit, lalu tersenyum menyeringai.

"Lo bakalan mati ditangan Sarghon"gumamnya.







°
°
°
°
°

Another Soul (Transmigrasi) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang