31

20.5K 747 6
                                    

Disebuah tempat yang sangat luas, sudah terdapat motor dan mobil yang berjejer terparkir dengan rapi.

Sebuah motor sport yang diajukan dengan sangat kencang, tiba disekolah dan langsung ikut memarkirkan motornya di sana.

"Ken?" Panggil Aileen, namun diabaikan oleh Alkeno

Alkeno masih tidak mau menatapnya, ia tau bagaimana berada diposisi Alkeno, jika melihat wanitanya bersama pria lain, apalagi saudaranya.

"Ken aku mau ngomong" Ucap Aileen namun tetap diabaikan oleh Alkeno.

Aileen membiarkan Alkeno masuk terlebih dahulu, ia menatap punggung Alkeno yang mulai menghilang.

"Ken, kenapa kamu ga mau dengerin aku" Ucapnya pelan.

"Dorr" Ucap Letta mengagetkannya.

Namun sang target tidak merasa terkejut, ia malah tetap diam menatap arah depan yang tidak ada siapapun.

"Liat apa sayangku?" Tanya Letta.

"Let, gue berantem sama Alkeno" Jawab Aileen sambil menatap Letta dengan wajah sedihnya.

"Hah kok bisa?" Tanya Letta.

"Iya bisa lah, namanya juga hubungan" Jawab Aileen sambil berusaha menahan air matanya agar tidak keluar.

"Uuu cup cup cup, sini sini sini" Ucap Letta sambil meraih tubuh Aileen agar tenang dalam pelukannya.

Aileen pun memeluk Letta dengan sangat erat, jika seperti ini ia tidak bisa menahan air matanya.

Ia menangis didalam pelukan Letta. Letta yang mendengar suara isakan dari temannya itu menepuk nepuk pelan punggungnya.

"Udah dong, masa temen gue cengeng, jangan nangis" Ucap Letta berusaha untuk menenangkan Aileen.

Tanpa mereka sadari sedari tadi Alkeno masih memperhatikan Aileen di balik tembok.

Alkeno menatap gadisnya yang kini sedang menangis, karena bertengkar dengannya.

'Maafin aku ai, tapi kayaknya aku harus lepasin dan relain kamu' Batin Alkeno.

Dada Alkeno sedikit sesak, napas nya juga sedikit sulit, ia juga sudah mulai berkaca-kaca.

Mengatakan hal itu membuat hatinya sakit, ia tidak ingin kehilangan gadisnya, namun ia juga tidak bisa egois.

Alkeno takut jika umur saudaranya memang tidak lagi lama.

#####

Aileen dan Letta berjalan menyusuri koridor, mereka berjalan menuju kelasnya yang terdapat diujung sana.

Aileen dan Letta mereka mengobrol sepanjang jalan, membahas apapun yang mereka ingin bicarakan.

Namun saat mereka berdua hendak masuk kedalam kelas, seseorang sudah berdiri menghalangi jalan mereka.

"Lo ngapain lagi si Laura?" Tanya Aileen saat Laura lah yang menghalangi jalannya.

"Gue mau ngomong sama lo Ai" Jawab Laura.

"Gak bisa, Aileen harus masuk kelas, bentar lagi bel" Ucap Letta sambil mengajak Aileen untuk masuk kedalam kelas.

"Sebentar aja, gue janji gue ga akan apa apain temen lo. Gue cuman mau ngomong sebentar, ada hal penting yang harus gue bicarain sama lo" Ucap Laura.

"Gue mohon Ai" Ucap Laura memohon.

Aileen sejujurnya masih trauma dengan kejadian kemarin yang menimpanya.

Namun melihat Laura yang memohon mohon seperti itu, ia juga tidak tega.

"Gue kasih waktu lo sebentar" Ucap Aileen

"Ai lo ga usah ikut dia" Ucap Letta menahan temannya itu.

"Gapap let, gue bisa jaga diri, lo masuk kelas duluan" Ucap Aileen lalu pergi dari sana mengikuti Laura.

Laura membawa Aileen ke taman belakang sekolah, taman yang tidak terlalu banyak orang.

Mereka duduk di kursi yang berada dibawah pohon, jauh dari kumpulan anak yang sedang mengobrol.

"Lo mau ngomong apa, gue ga punya banyak waktu" Tanya Aileen

"Araya"

Deg

Aileen terkejut mendengar kata yang diucapkan oleh Laura.

Laura menyebutkan nama aslinya dikehidupan nyatanya. Aileen menatap wajah Laura yang kini sedang menatapnya juga. 

"Maksud lo?" Tanya Aileen

"Lo Araya Kenziana kan?" Ucap Laura

Aileen sangat sangat dibuat terkejut saat Laura menyebutkan kepanjangan namanya juga.

Dari mana bisa dia tahu?

"Dari mana lo tau nama gue?" Tanya Aileen

Laura menarik sudut bibirnya membentuk senyuman, ia menatap Aileen dengan pandangan yang berbeda dari sebelumnya.

"Sebenernya lo siapa?" Tanya Aileen lagi.

Dari sikap Laura yang seperti ini membuatnya bingung dan aneh, ia tidak mengerti apa yang gadis ini bicarakan.

"Gue temen lo" Ucap Laura.

"Kapan kita temenan, ogah banget gue temenan sama lo yang suka bully orang" Ucapnya

"Kalau gue bilang jiwa ditubuh ini bukan jiwa Laura, lo percaya?"

"Maksud lo?"

"Gue kinan Aileen, lo ga kenal gue?" Ucap Laura tiba tiba.

Aileen dibuat melotot mendengar itu. Ia menatap wajah Laura dengan sangat intens.

Ia melihat ujung kaki sampai ujung rambut Laura. Ia memastikan apakah yang dikatakan oleh orang didepannya ini benar adanya.

"Bohong, ga mungkin"

"Araya, gue ga bohong. Jujur gue juga kaget ai, gue kaget bisa ada di tubuh antagonis ini. Dan gue lebih kaget lagi sama lo yang berada di tubuh Aileen" Ucap Laura

"Lo beneran Kinan, sahabat gue?" Ucap Aileen dengan mata yang sudah mulai berkaca-kaca.

"Iya Araya Kenziana, gue Kinan Anandya, sahabat lo"

"Kinann, gue kangen sama lo hiks.." Tangis Aileen pecah, ia langsung memeluk sahabatnya itu.

"Gue juga kangen sama lo Araya hiks.." Mereka saling menangis didalam pelukannya.

"Lo utang banyak cerita sama gue" Ucap Aileen sambil melepaskan pelukannya itu.

Aileen memegang tangan sahabatnya itu, sungguh ia tidak percaya dengan hal ini.

Namun setelah penjelasan dari sahabatnya ia baru percaya, kalau semua itu terjadi.

"Gue bakal ceritain semuanya ke lo nanti" Ucapnya sambil memeluk kembali Aileen







°
°
°
°
°

Another Soul (Transmigrasi) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang