"Ken?"
Aileen memejamkan matanya saat wajah Alkeno mendakatinya.
Cup
Aileen bisa merasakan sebuah benda kenyal yang menempel di bibirnya dengan sangat lama.
Namun lama kelamaan Alkeno melumat bibir Aileen, ia menahan pergelangan tangan Aileen dengan tangannya.
Alkeno membuka bibirnya agar bisa memasuki mulut Aileen. Setelah berhasil ia pun memasukkan lidahnya, bertukar saliva didalam sana.
Tidak sampai disitu Alkeno pun perlahan membuka jaket yang dikenakannya, lalu melemparkannya ke kursi depan.
Alkeno sedikit mengangkat tubuhnya, ia membuka setiap kancing baju Aileen.
"Ken?" Lirih Aileen saat tautan bibirnya terlepas.
Namun tidak lama dari itu, Alkeno langsung meraup kembali bibirnya.
Ia kembali mencium dan melumat bibir Aileen.
Alkeno semakin ganas, pengaruh alkohol dari minuman yang diminumnya sangat kuat.
Alkeno melepaskan tautan bibirnya, ia pun turun ke leher jenjang milik gadisnya itu.
Ia mencium dan menghisap lehernya, ia membuat beberapa tanda disana.
Aileen yang merasakan itu, mengepalkan tangannya. Ia menahan semua yang dilakukan oleh pria itu.
Alkeno kembali meraih bibir gadis yang kini berada dibawahnya, lidahnya kembali menerobos kedalam mulut Aileen.
Ia menjelajahi mulut Aileen dengan lidah nya. Ia semakin buas setelah merasakan balasan dari gadisnya itu.
Tangan Aileen terulur untuk mengalungkannya pada leher Alkeno.
Kini dirinya juga sudah ikut menikmatinya.
Untung saja kaca mobil itu berwarna hitam, jadi tidak akan terlihat dari luar.
Alkeno membuka baju Aileen, hingga menyisakan bra dalamnya saja. Ia juga melepaskan bajunya, yang menampilkan perut kotaknya.
"Shall we start Baby?" bisik Alkeno tepat ditelinga Aileen.
Alkeno kembali meraih bibir gadis itu, ia melumatnya lebih dalam.
Tangan kiri Alkeno menggenggam kuat tangan Aileen, sementara tangan kanannya kini sedang berusaha membuka celana yang dikenakan gadis nya itu.
Tangan Alkeno perlahan membuka resleting celana gadisnya itu.
Tring Tring Tring
Suara keras dari ponsel menyadarkan mereka berdua. Mereka langsung menghentikan kegiatan mereka.
"Ga usah diangkat kita lanjutin" Ucap Alkeno sambil memeluk Aileen.
"Aku harus angkat ken, itu dari bunda" Ucap Aileen saat melihat nama yang tertera di layar ponselnya.
"Sebentar aja" Lirih Alkeno
"Ken minggir, kamu berat tau ga" Ucapnya.
"Aku ga akan minggir" Ucap Alkeno yang malah mengeratkan pelukannya.
"Alkeno pliss, ini bunda yang telepon" Ucap Aileen
"Sebentar aja sayang" Ucap Alkeno dengan suaranya yang sedikit berubah.
Plakk byurr
"Sadar ga lo" Ucap Aileen sambil menampar dan menyiram Alkeno dengan air yang berada di botol.
"Aileen?" Ucap Alkeno setelah sadar.
"Udah sadar kan?Bisa minggir ga, berat" Ucap Aileen, yang langsung membuat Alkeno terkejut dengan posisinya sekarang.
"Hallo?" Ucap Aileen pada sambungan telepon yang sudah diangkatnya.
Ai hikss...
"Bunda kenapa nangis?" Tanya nya.
Sementara itu Alkeno yang melihat Aileen tidak menggunakan pakaian, langsung menutupinya menggunakan jaketnya.
Albert ai, kamu bisa kan dateng kerumah sakit sama Alkeno? Ucap Indri dengan suaranya yang sambil menangis.
"Iya bunda ini Aileen lagi sama Alkeno kok, nanti Aileen kesana, bunda share lock aja rumah sakitnya ya"
Iya bunda share lock sekarang
"Iya udah bunda tunggu, Aileen bakalan kesana secepat mungkin" Ucap Aileen lalu menutup sambungan teleponnya itu.
"Kenapa?" Tanya Alkeno
"Albert masuk rumah sakit" Jawab Aileen
Sontak hal itu membuat Alkeno terkejut, "Kita kesana sekarang"
"Pake baju kamu dulu" Ucapnya sambil memberikan baju Alkeno yang dilemparkan ke kursi depan.
#####
"Bunda" Panggil Alkeno saat sampai di ruang ICU rumah sakit itu.
Indri yang sedang terduduk didampingi dengan suaminya, langsung melihat kearah putranya yang kini sedang berjalan menghampirinya.
Alkeno langsung datang dan memeluk Indri, wanita itu menangis didalam pelukan putranya.
"Albert, ken" Ucap Indri
"Iya bunda, bunda tenang aja, Albert pasti sembuh" Ucap Alkeno berusaha menenangkan Indri.
"Bunda?" Panggil Aileen.
Indri melepaskan pelukannya, ia menatap gadis yang sedang berjongkok dihadapannya.
"Aileen, bunda ingin peluk kamu sayang" Ucap Indri.
Aileen yang mendengar itu, langsung memeluk Indri tanpa menolak.
"Bunda merasa tenang kalau sama kamu ai" Ucapnya.
"Bund, Pa, kenapa Albert bisa masuk rumah sakit?" Tanya Alkeno.
Indri pun melepaskan pelukannya, ia menatap sedih kearah putranya.
"Jadi gini..." Ucap Indri sambil menceritakan kejadian yang telah terjadi kepada Albert.
"Bunda kenal siapa perempuan itu?" Tanya Aileen
"Bunda gatau, bunda ga liat dia dengan jelas, soalnya dia pake masker" Ucap Indri menjelaskan ciri ciri dari perempuan itu.
'Siapa dia?' Batin Aileen
'Apa ini ulah Sarghon? Keterlaluan' Batin Alkeno.
Mereka semua menunggu didepan ruang ICU, sambil terus berdoa kepada Tuhan atas keajaibannya.
Setelah menunggu sekitar satu jam, akhirnya dokter pun keluar dari dalam ruangan.
Semua orang yang berada disana langsung berdiri dan menghampiri dokter itu.
"Gimana keadaan anak saya dok?" Tanya Ayahnya Alkeno.
"Albert sudah ditangani dan kondisi juga sudah stabil, ia juga sudah sadar dan ia menitipkan pesan kepada saya, jika ia ingin bertemu dengan seseorang yang bernama Aileen dan juga Alkeno" Ucap dokter itu.
"Saya dok" Ucap Alkeno
"Kalau begitu silahkan masuk, tapi jangan terlalu dekat dengan pasien ya, tolong berikan sedikit jarak untuk pasien agar kondisinya tetap stabil"
"Baik dok"
Lalu Alkeno dan Aileen pun masuk kedalam ruangan itu, mereka meninggalkan kedua orangtua Alkeno didepan sana bersama dokter.
"Untuk ibu dan bapak boleh ikut saya sebentar, ada hal penting yang harus saya bicarakan"
"Boleh dok"
"Mari silahkan ikut saya"
°
°
°
°
°
![](https://img.wattpad.com/cover/355060277-288-k702087.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Soul (Transmigrasi) [END]
Подростковая литератураAraya Kenziana seorang gadis cantik yang bertransmigrasi kedalam tubuh orang lain hanya karena tersedak buah pisang. Tidak tahu bagaimana jadinya Araya, yang masuk kedalam sebuah novel yang sama sekali belum pernah ia baca dan ia miliki. Tetapi kena...