27

24.5K 844 5
                                    

Alkeno mencuci strawbery itu, ia juga dengan teliti membuang tangkainya. Lalu ia memotong motong strawberry itu menjadi bagian yang sangat kecil.

"Ken kamu potong-potong nya jangan terlalu kecil kecil kaya gitu, kan mau dihalusin pake blender. Itu juga ngapain kamu bentuk bentuk gitu" Ucap Aileen saat melihat potongan strawberry yang dipotong Alkeno bermacam-macam bentuk.

"Biar bagus ai"

"Tapi nanti bakalan halus Alkeno, percuma"

"Iya udah gapapa, ini cara aku" Ucapnya

"Oke lanjut ke langkah berikutnya, kamu masukin ke dalam blender. Terus kamu tambahin air, gula, susu kental manis, sama es batu" Ucapnya yang langsung diikuti Alkeno.

Alkeno memasuki semua bahan yang disebutkan Aileen, ia juga mengukur setiap bahan tersebut sesuai arahan yang diberikan.

"Abis itu kamu nyalain deh blender nya"

"Ini colokin ya?" Tanyanya sambil memegang kabel yang tersambung dengan blender

"Iya Alkeno" Aileen harus sabar mengajari pria nya.

"Aku on nin ya" Ucap Alkeno sambil menekan tombol on disana.

"Alkeno tutup dul—, AAAH" Teriak Aileen saat jus itu meluap keatas

Aileen tertawa terbahak-bahak, saat melihat wajah Alkeno yang dipenuhi dengan warna merah dari strawberry.

Wajah Alkeno kini sudah seperti jus yang kayak dengan khasiat dan vitamin.

"Perih ai" Ucapnya sambil menggosok gosokan tangannya ke matanya.

"Jangan digosok, sini cuci muka kamu" Ucap Aileen sambil membantu Alkeno mendekat ke arah wastafel.

Aileen membantu Alkeno mencuci mukanya, sambil ia tertawa. Ia tidak bisa menahan tawanya saat ini, wajah Alkeno kini nampak sangat menggemaskan.

"Kamu tega ngetawain aku" Ucap Alkeno

"Lagian kamu, belum juga disuruh udah di nyalain aja" Ucap Aileen

"Kan biasanya gitu" Ucap Alkeno

Aileen mengambil sebuah tisu, untuk mengelap wajah Alkeno yang sudah dibilas.

"Lucu banget" Ucap Aileen sambil mengelap wajah Alkeno.

"Kamu seneng kan liat aku kayak gini"

Aileen berusaha menahan tawanya, namun tawanya semakin pecah setiap melihat wajah Alkeno.

"Udah biar aku aja yang buat, kamu tunggu aja" Ucap Aileen sambil meneruskan pembuatan jus itu.

Butuh waktu lama untuk mereka berada didapur akibat insiden tadi. Membuat anggota Vegraz dan juga Letta menunggu lama.

Mereka pun datang keruang tv dengan sebuah nampan yang dibawa Alkeno.

"Kemana aja pasangan ini, buatin minuman aja lama" Ucap Letta

"Tadi buahnya ngambil dulu dari tetangga" Jawab Alkeno dengan alasannya.

"Gue haus, widih jus strawberry" Ucap Vino sambil mengambil gelas yang sudah berisi jus

Mereka meminum jus itu, dan makan beberapa cemilan yang berada disana.

'Minumnya aja cakep, ciptaan mu gaada yang gagal tuhan' Batin Letta saat melihat Langit yang kini tengah meminum jus.

Kini Letta menjadi semakin tenang, ia sudah bisa berbincang dan bercanda bersama seperti semula.

Kejadian tadi sudah ia lupakan, dengan semua candaan yang diberikan oleh anggota Vegraz.

Tidak terasa waktu sudah mulai larut malam, matahari juga sudah mulai tenggelam. Langit yang mulai menggelap membuat mereka harus menghentikan obrolan itu.

Mereka berpamitan untuk pulang, karena Alkeno yang sedari tadi sudah memberi kode yang menyuruh mereka pergi.

"Bu ketu ga pulang?" Tanya Vino saat melihat Aileen yang belum siap siap untuk pulang.

"Ntar" Ucap Alkeno singkat.

"Langit, lo anterin Letta bisakan" Ucap Aileen kepada Langit.

Langit menatap Letta yang masih terdiam berdiri sambil menundukkan kepalanya.

"Ayo" Ucap Langit

Letta yang mendengar itu sontak saja langsung menegakkan kepalanya. Ia menatap Langit tak percaya.

'Gue dianterin kak Langit, huwaa Aileen terimakasih banyak sayangku' batin Letta yang sedang teriak teriak bahagia.

"Kak Langit serius?" Tanya Letta,

Sebenarnya ia sangat ingin sekali diantar oleh Langit, namun ia memastikan jika pria itu memang benar-benar dengan ucapannya.

"Langit lo harus anterin temen gue, awas aja kalau ngga, gue tandain lo" Ucap Aileen

"Iya gue anterin temen lo" Ucap Langit

'Dianterin beneran dong' Batin Letta yang terus berbicara

Wajah Letta sudah memerah, jantungnya sudah berdetak dengan cepat. Ia sungguh tidak percaya bisa sedekat itu dengan Langit.

"Dengerin tu lang, lo ditandain sama si Aileen, jangan macem-macem" Ucap Kevin

"Letta sama Vino aja, vino pasti bakal anterin Letta kerumah dengan selamat" Ucap Vino dengan suara ala playboy nya

"Ngga, biar saka Langit aja" Ucap Aileen

Aileen akan membantu temannya itu yang menyukai Langit. Ia dengan perlahan akan membuat Langit dan Letta menjadi dekat.

"Iya udah kita balik" Ucap Mark sambil bersalaman untuk pamit kepada Alkeno dan Aileen.

"Hati hati kalian dijalan" Ucap Alkeno

"Jangan macem-macem lo berdua di apartemen" Ucap Letta sambil pergi menyusul anggota Vegraz yang sudah berjalan pergi terlebih dahulu.

Aileen dan Alkeno kembali masuk kedalam setelah tidak melihat bayangan teman-temannya.

#####

Sebuah motor terparkir berjejer dihalaman rumah yang sudah tua. Terpajang dengan jelas sebuah bendera yang mereka buat bertuliskan "WE ARE SARGHON"

Rumah tua yang dijadikan sebagai markas Sarghon, sudah dipenuhi oleh anggota-anggota yang sedang berkumpul.

Didalam sebuah ruangan yang sedikit cukup sempit, yang disana hanya terdapat kelima inti Sarghon saja.

Mereka sedang melakukan rapat dengan serius. Duduk dimeja bundar yang sudah disiapkan.

Mereka saling tatap satu sama lain, saat ketua mereka menghisap rokok dengan kasar.








°
°
°
°
°

Another Soul (Transmigrasi) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang