27. Kampung Halaman

20.1K 1.4K 53
                                        

Perjalanan selama kurang lebih sepuluh jam dilalui Jagat dan keluarga kecilnya dengan lancar. Sebenarnya Jakarta-Jogja cukup ditempuh selama 7-8 jam. Tapi seperti yang direncanakan, Jagat menyetir dengan santai sambil menikmati perjalanannya. Beberapa kali jika melihat tempat yang menarik, mereka akan berhenti. Selain untuk beristirahat, hal itu dilakukan agar Ayang bisa bermain sebentar dan tidak bosan selama perjalanan. Dan untungnya, apa yang mereka lakukan berhasil membuat Ayang tidak rewel sepanjang perjalanan.

Pukul setengah enam pagi mobil Jagat mulai memasuki area kabupaten tempat dia menghabiskan masa mudanya. Sekitar dua puluh menit lagi mereka akan sampai di rumah kedua orang tua Jagat. Dilihatnya dari spion tengah Ayang yang sedang duduk dalam pangkuan Shanum. Anak itu baru saja bangun dan seperti biasa jika dia bangun dan ada mamanya, Ayang pasti akan bermanja-manja pada Shanum. 

Selama perjalanan ini memang Ayang terus menempel dengan mamanya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selama perjalanan ini memang Ayang terus menempel dengan mamanya itu. Bahkan Shanum harus duduk dengannya di kursi belakang. Sehingga Jagat tampak seperti supir keduanya karena duduk di depan sendiri. Beberapa kali Shanum ingin duduk di depan menemani Jagat menyetir ketika Ayang terlelap, tiba-tiba saja gadis cilik itu akan terbangun dan mencari-cari mamanya.  Dan ketika melihat Shanum yang duduk di samping Jagat, Ayang akan mengomeli ayahnya. Benar-benar si posesif kecil.

Mobil mulai memasuki area persawahan. Sebagai orang yang tumbuh dan besar di kota metropolitan, Shanum tampak takjub dengan pemandangan di sekitarnya. Dia merasa rileks dengan pemandangan indah yang tersaji.

"Sebentar lagi kita sampai, Sha. Sepuluh menit lagi mungkin." kata Jagat memberitahu Shanum.

"Sudah kasih tahu kalau kita mau sampai, Mas?"

"Hmm.. tadi sudah WA adekku."

Tak lama kemudian mobil Jagat memasuki perkarangan rumah yang sederhana dan tampak asri. Nampak dua orang paruh baya yang merupakan orang tua Jagat sudah menanti di teras rumah. Begitu mobil berhenti, kedua orang tua Jagat langsung mendekat. Jagat keluar dari mobilnya dan membukakan pintu untuk Shanum dan Ayang.

"Utiiiiiiii....!!! Akuuuuunnnnggg...!!!" Ayang berseru dengan gembira karena bertemu dengan kakek dan neneknya.

"Oalah.. Putuku sek ayu dewe akhire tekan. Kene gendong Uti. Kangen tenan aku cah ayu," Ibu Jagat mengambil Ayang dari gendongan Shanum. - (Cucuku yang paling cantik akhirnya sampai. Sini gendong Uti. Kangen sekali anak cantik)

Jagat dan Shanum menyalami tangan kedua orang tuanya. 

"Iki calonmu, Le?"

"Nggih, Pak. Niki Shanum."

"Ayune. Pinter men kowe neng milih. Anakmu ayu, calonmu yo ayune koyo ngene. Jan bejo tenan kowe, Le. Dijogo temenan yo, ojo ngasi koyo seng mbiyen." - (Cantiknya. Pintar sekali kamu milihnya. Anakmu cantik, calonmu juga cantiknya seperti ini. Benar-benar beruntung kamu, Nak. Dijaga benar-benar ya, jangan sampai seperti yang sebelumnya.)

BersamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang