Shanum Agnia Sudrajat,
24 tahun. Bersahabat dengan teman yang berkecimpung di dunia showbiz mau tidak mau membuatnya kecipratan juga. Walau tidak dibuka ke publik, dia adalah seorang youtuber yang terkenal dengan konten memasaknya. Muda, cantik, mem...
Setelah perjalanan kurang lebih selama 8 jam akhirnya Jagat beserta keluarganya tiba kembali di Jakarta. Sebelumnya dia sudah mengantar Shanum ke rumah mamanya terlebih dahulu. Jagat beserta ayah dan adik laki-lakinya menurunkan koper-koper dan barang bawaan dari mobil. Sementara itu, adik perempuannya membawa tas-tas kecil masuk ke dalam rumah. Ayang masih nyenyak dalam gendongan neneknya dan tidak terbangun sama sekali ketika ditidurkan di kamarnya.
Jagat membiarkan keluarganya untuk beristirahat, begitu pun dirinya. Rencananya sore nanti dia akan ke rumah calon mertuanya bersama ibunya. Selain untuk mengantar oleh-oleh, mereka juga akan membahas kapan acara lamaran keluarga yang akan dilaksanakan. Perhatian Jagat terpecah karena bunyi dering ponselnya, ternyata video call dari kekasihnya.
"Sudah pada istirahat Mas yang lain?" tanya Shanum setelah mengucapkan salam. Wajah cantiknya terlihat segar, sepertinya dia sudah beristirahat dengan cukup.
"Iya, lagi istirahat di kamar. Ayang dari nganter kamu tadi juga belum bangun-bangun."
Shanum terkekeh geli, "Wajar sih, di jalan mana ada tidurnya dia. Sepanjang jalan ngoceh mulu."
Jagat ikut tersenyum melihat kekehan geli calon istrinya itu. "Kamu lagi apa, Sha?"
"Habis olahraga bentar nih, Mas. Kelihatan keringatan banget ya? Eh, eh, kenapa mukanya jadi mesum gitu?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ya, habise tampilanmu menggoda gitu, Sha. Mas jadi peng...."
Shanum langsung memotong ucapan Jagat, "Udah ah. Makin ngaco nanti kamu, Mas. Aku mau mandi dulu trus bantuin mama masak buat nanti sore. Nanti kalau udah jalan ngabarin ya, Mas. Bye...Muuuaach." Shanum mengakhiri video call dengan sebuah kecupan.
Setelah video call dengan calon istri cantiknya, energi Jagat seperti diisi kembali. Dia pun merebahkan diri di kasur untuk terlelap sebentar sebelum nanti sore menuju rumah Shanum.
***
Rumah mama Shanum semakin ramai dengan kehadiran keluarga Jagat. Ketika mamanya bertemu dengan ibu Jagat, keduanya langsung akrab. Setelah membahas tanggal lamaran Jagat dan Shanum, yang akan dilakukan satu minggu lagi, suasana menjadi lebih santai. Mama Shanum dan Ibu Jagat mengobrol tentang detail-detail printilan yang akan digunakan pada acara lamaran kedua anak mereka nanti. Ayah Jagat dan Ardhian saling berbincang sambil minum kopi di teras belakang. Sedangkan yang lainnya duduk di karpet yang digelar di ruang keluarga. Shanum membicarakan tentang usaha katering mama dengan Mila sambil bersandar pada lengan Jagat. Sedangkan kekasihnya itu juga mengobrol dengan Keanan dan kedua adiknya sambil memainkan jemari Shanum. Ayang dan Ale sibuk berdua dengan kepingan-kepingan puzzle yang bertebaran.
Suasana begitu hangat dan akrab. Kekhawatiran kedua orang tua Jagat jika tidak diterima oleh keluarga Shanum terhapuskan. Mama Shanum dan keluarganya menerima mereka dengan tangan terbuka lebar. Kedua ibu-ibu itu bahkan sudah seperti sahabat lama saking akrabnya sejak pertemuan pertama.
Tak lama kemudian mama Shanum mengajak untuk makan malam. Berbagai jenis makanan sudah tersaji di atas meja makan. Para perempuan sibuk mengambilkan makanan untuk keluarga kecilnya masing-masing.
"Mama, aku mau liat makananna," kata Ayang sambil berjinjit berusaha melihat makanan yang berada di atas meja. Tubuh kecilnya menghalangi gadis cilik itu memilih makanan yang dia inginkan.
Tiba-tiba tubuhnya terangkat dan membuat Ayang sedikit memekik girang. Jagat menggendong putrinya sambil memilih makanan yang dia inginkan. Kemudian Jagat mendudukkannya di kursi makan.
"Mas, mau yang mana?"
"Ambilin rendangnya Sha, sama itu sambal apa itu," ucap Jagat sambil menunjuk sambal tanak khas Padang yang baru pertama dilihatnya.
"Segini?"
"Dikit lagi... Udah segitu."
Sambil menyodorkan piring makanan itu, Shanum duduk di samping Jagat dan Ayang. "Kamu ndak makan?"
"Nggak terlalu lapar sih Mas. Nanti kalau pengen minta punya Mas aja."
Calon keluarga itu pun dengan lahap menikmati makanan-makanan lezat dari katering mama Shanum itu. Sesekali terdengar pujian ibu Jagat atas makanan yang dimasak oleh mama Shanum itu.
Waktu semakin malam, tiba saatnya keluarga Jagat berpamitan untuk pulang.
"Matur nuwun ya Jeng, nanti saya minta resep makanan tadi ya. Mau tak coba masak nanti," kata ibu Jagat sebelum masuk ke mobil.
"Pasti, Mbakyu. Nanti saya kirim resepnya. Besok saya telepon lanjutin bahas acara lamarannya."
Satu per satu keluarga Jagat memasuki mobil. Ayang terlihat engga untuk pergi karena ingin bersama mamanya. Dia masih merengek di gendongan Shanum. Sebenarnya Shanum ingin Ayang menginap, tetapi mengingat calon mertuanya sedang ada di Jakarta, pasti mereka juga ingin menghabiskan waktu bersama cucunya.
"Sayang, pulang dulu ya. Uti sama bulik mau bobok sama Ayang loh. Nanti mereka nggak bisa tidur karena kangen sama Ayang gimna? Kasian nanti." Bujuk Shanum.
"Tapi Ayang mauna bobok cama mama." Ayang masih memeluk leher Shanum dengan erat.
"Ayang, pulang dulu to. Kasian Akung sama Uti sudah ngantuk itu lho," kata Jagat sambil ingin mengambil Ayang dari gendongan Shanum.
"Nggak mau! Ayang mau bobok cini."
"Sayangnya Mama, malam ini pulang sama ayah, uti, sama akung ya. Mama janji besok pagi Mama langsung ke rumah. Nanti Mama bawain sarapan juga."
"Benelan?"
"Iya, Mama janji. Ayang mau dimasakin apa?"
"Ayang mau makaloni ya Mama. Tapi yang buat halus Mama lho."
"Oke, sekarang masuk mobil dulu ya."
Akhirnya Ayang mau masuk ke mobil. Jagat menggelengkan kepalanya melihat kemanjaan putrinya itu.
"Anak kamu bener-bener, Sha."
Shanum hanya terkekeh kecil. "Hati-hati di jalan ya Mas. Kabarin kalau sudah sampai rumah."