22. Liburan Bersama (2)

21.8K 1.2K 45
                                        


Pagi ini dimulai dengan Shanum yang menyiapkan sarapan untuk mereka bertiga. Setelah makanan siap di meja, Jagat dan Ayang yang ada di gendongannya datang. Karena baru bangun, Ayang menyandarkan kepalanya di bahu Jagat.

"Pagi sayang, baru bangun ya," Shanum mencium pipi Ayang. Tak lupa juga dia mengecup bibir ayah anak itu. Shanum mengambil Ayang dari gendongan Jagat.

Ketiganya langsung menuju meja makan, setelah mendudukkan Ayang di kursi, Shanum mengambilkan makanan untuk mereka.

"Makasih, sayang."

"Makacih, Ate."

Kedua ayah dan anak itu lahap menyantap sup tomat telur buatan Shanum. Sedangkan Shanum hanya meminum juice sayur buah saja. Mereka memang sengaja untuk sarapan yang tidak terlalu berat karena rencananya akan kulineran di sekitaran pink beach nanti.

"Ayang udah siap buat berenang di pantai nanti?"

Setelah meminum susunya, Ayang mengangguk dengan semangat. "Ciap dong. Ayang mau belenang telus mau main pasil. Ayah anti balapan ama Ayang belenangnya ya. Tapi jangan angis kalo kalah cama aku."

"Duh, yakin banget anak Ayah ini bisa kalahin ayahnya." kata Jagat sambil menowel pipi gembil anaknya itu.

"Yakin lah. Kan Ayang latian belenang di kolam lenang. Lenangnya udah wuuuuussss.. wuuuuusss... Iya kan, Te? Ayang cepet kan lenangnya?" Ayang meminta dukungan Shanum.

Sambil tersenyum geli, Shanum mengiyakan saja pertanyaan Ayang itu. "Iya dong, Ayang pasti menang. Kan renangnya cepet banget. Nanti kalau ayah kalah kita sukurin ya."

"Kok pada kompak sih mau isengin ayah?" Jagat bersikap seolah-olah ngambek.

Ayang terkikik sambil menutup mulutnya dengan tangannya. Sarapan pagi itu terasa ceria dengan tawa canda dari mereka bertiga. Celotehan Ayang yang tiada henti makin menambah kegembiraan pagi itu.

***

Ayang sudah ingin langsung berlari begitu melihat pantai berpasir pink di depannya. Tapi tentu saja Shanum menahannya. Anak ini memang sangat semangat saat melihat air. Sepertinya setelah dari sini nanti Shanum akan mengikutkannya untuk les renang.

"Nanti ya, sayang. Kita cari tempat dulu buat naruh barang-barang dulu." kata Shanum sambil menggandeng Ayang menuju salah bangku pantai yang ada di sana.

"Ayah, buluan bawa balang-balangnya kecini. Cepet-cepet! Aku mau lenang ini," omel Ayang dengan lucunya pada Jagat yang sedang membawa bermacam-macam barang bawaan di kedua tangannya.

"Iya, tuan putri. Ngomel terus sih anak ayah ini," gerutu Jagat.

Shanum tertawa melihat interaksi ayah dan anak itu. Ayang yang berkacak pinggang dengan tampang jutek yang lucu, mengomeli ayahnya karena merasa Jagat sangat lambat sehingga dia harus menunda berenangnya. Padahal walau Jagat sat-set pun, Shanum tetap akan menahan Ayang agar tidak berenang dulu.

"Sini, sayang. Ayahnya jangan dimarahin dong. Kasihan tuh ayah bawa barang banyak loh. Sini duduk dulu."

(Author note : abaikan gambar anjing dan minumannya ya, hanya sebagai gambaran model bangku yang mereka pakai di sana)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Author note : abaikan gambar anjing dan minumannya ya, hanya sebagai gambaran model bangku yang mereka pakai di sana)

Sambil mendengus Ayang duduk di bangku pantai yang mereka pilih. Ketika sampai, Jagat menaruh barang-barangnya di sana. Kemudian dia melepaskan kaosnya sehingga bertelanjang dada karena setelah ini akan mendampingi anaknya untuk berenang. 

Shanum juga membantu melepas baju Ayang, sehingga baju renang yang dipakainya terlihat. Shanum memang sudah memakaikan baju renang itu sejak dari rumah. Dia pun juga sama. Setelah membantu Ayang, Shanum melepas long outer yang dia gunakan untuk menutupi baju renag yang dia pakai. Pakaian renang yang dipakai Ayang kembar dengan yang dipakai Shanum. Model yang dipilih adalah model bikini two pieces yang terlihat lucu pada Ayang namun terlihat menggoda pada Shanum. 

Setelah itu, Shanum menguncir rambut panjang Ayang menjadi cepolan agar ketika berenang lebih nyaman. Tidak lupa dia mengoleskan sunblock di seluruh badan Ayang dan juga dirinya. Karena kulit Ayangmirip dengannya, putih bersih dan jika tidak memakai sunblock dan terlalu lama terkena matahari akanmenyebabkan sunburn. Terakhir Shanum memakaikan pelampung padanya. Beres dan Ayang siap untuk berenang.

"Mas sini aku pakaiin sunblock dulu." seru Shanum pada Jagat. Dia lalu mengoleskan sunblock ke tangan, dada, dan punggung Jagat.

"Kamu sudah pakai, Sha?"

"Udah, cuma yang punggung belum. Bantuin pakaiin Mas," pinta Shanum sambil menyodorkan botol sunblock itu pada Jagat. Tentu saja dengan senang hati Jagat melakukannya.

Jagat menuangkan sunblock ke telapak tangannya kemudian mengoleskan di punggung mulus Shanum. Setelah selesai, iseng telapak tangannya  dengan nakal menangkup kedua payudara besar Shanum yang tampak menyembul  dalam balutan bikini yang dia pakai.

"Mas!" seru Shanum kaget sambil memukul tangan Jagat yang dengan nakalnya nangkring di dadanya. "Jangan nakal ih! Nanti dilihat orang!" Dia melihat kanan-kiri, dan untungnya orang yang di sana sibuk dengan urusan masing-masing. Ayang juga sedang fokus penasaran dengan pelampung yang dia pakai.

Bukannya menyingkirkan tangannya, Jagat malah meremas-remas payudara besar itu. Sejak melihat Shanum dengan bikininya, Jagat sudah menahan gemas. Kekasihnya itu benar-benar memiliki tubuh yang seksi dan menggoda. Dada besarnya terlihat sangat menantang untuk Jagat. Setelah melihat anaknya sedang sibuk sendiri, dan jarak bangku ini dengan pengunjung lain lumayan jauh dia memang sudah berniat untuk nakal sedikit. 😜

"Gede banget Sha," bisik Jagat sambil terus meremasi benda kenyal itu. 

Remasan jemari jagat di dadanya jujur membuat tubuh Shanum berdesir, seakan ada api yang menyala di dalam tubuhnya.

"Kamu pakai bikini begitu bikin aku ndak tahan."

"Udah, Mas. Udah. Ini di tempat umum loh, aku nggak mau dilihatin. Jangan di sini, pleaseee.."

Dengan sedikit tidak ikhlas, Jagat menjauhkan tangannya dari bagian tubuh favoritnya itu. Sepertinya nanti jika mereka hanya berdua, dia benar-benar akan menerkam habis gadis cantik nan seksi ini.

"Ayah, ayo belenang!" tiba-tiba Ayang menoleh dan berteriak pada ayahnya. Untung saja dia sudah menjauhkan tangannya dari tubuh Shanum. Kalau tidak mata suci anaknya itu bisa tercemar dengan adegan tadi. Fiyuuuuhhhh.

"Oke..oke. Tungguin Ate sebentar ya," kata Jagat.

Shanum sibuk membenarkan tali bikininya yang sedikit mengendur karena ulah Jagat tadi. Kemudian dia beranjak dari bangkunya untuk berenang bersama ayah dan anak itu. Satu tangan Jagat merangkul pinggang Shanum, sedang satunya lagi menggandeng tangan Ayang.

Begitu sampai di bibir pantai, Ayang berlari heboh menyambut ombak datang. Untung pantai ini ombaknya tidak terlalu besar sehingga aman untuk anak-anak berenang. Jagat langsung membantu Ayang berenang kesana - kemari. Ayang sudah seperti kecebong yang berenang di air, tidak bisa diam sama sekali. Walaupun anak itu berlagak sok tidak mau dibantu ayahnya ketika berenang. Tetapi tetap saja demi keamanan, Jagat mengikutinya selalu. 

Shanum juga ikut berenang bersama mereka. Ini pertama kalinya dia berlibur bersama seorang kekasih. Biasanya dia liburan hanya bersama keluarga atau sahabat-sahabatnya saja. Benar-benar pengalaman yang berbeda. Begitu juga bagi Jagat. Selama ini jika berlibur dia hanya berdua dengan Ayang, itu pun mungkin hanya di taman bermain mall. Karena dia memang jarang meluangkan waktu untuk berlibur di luar kota. Sekarang lihat lah, dia berlibur dengan anak dan kekasihnya jauh dari rumah. Sudah ada yang menyiapkan perlengkapan liburan dirinya dan juga anaknya. Dia berharap di masa depan, masih akan ada liburan-liburan lainnya bersama kedua gadis cantiknya ini. Dan mungkin dengan calon anak-anaknya yang lain.


Author note : Chapter selanjutnya rencananya akan ada adegan dewasanya. Rated 21+. Baru rencana tapi. Makanya, mau tanya dong, kalian nyaman nggak sih semisal cerita ini bakal ada adegan-adegan yang agak terlalu vulgar?

BersamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang