Prolog

300 86 27
                                    

Di bawah terik matahari di tengah ramainya ibukota, terlihat seorang lelaki berusia 23 tahun bertubuh tegap dan tinggi lengkap dengan baju kaos oblong yang dibalut kemeja kotak-kotak serta celana jeans yang menghiasi penampilannya tengah melangkahkan kakinya ke minimarket yang tak jauh dari kampusnya. Ketika sampai di dalam minimarket tersebut laki-laki itu langsung menuju rak minuman dingin mencari minuman yang mampu menghilangkan rasa gerahnya akibat panasnya matahari.

 Ketika sampai di dalam minimarket tersebut laki-laki itu langsung menuju rak minuman dingin mencari minuman yang mampu menghilangkan rasa gerahnya akibat panasnya matahari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah berhasil menemukan minuman yang di inginkan, laki-laki tersebut bergegas menuju kasir untuk membayar minuman isotonik yang dibelinya. Namun, ketika ia mencari sesuatu ke dalam saku celana hingga ke dalam tas ranselnya membuatnya teringat sesuatu yang membuatnya panik seketika.

"Total belanjaannya sepuluh ribu rupiah kak" ucap mbak kasir tersebut.

"Ah sial! Saya lupa kalau dompet saya ketinggalan di rumah tadi" kata laki-laki itu dalam hati.

"Maaf mbak belanjaannya saya cancel dulu, soalnya dompet saya ketinggalan mbak" dengan berani ia mengatakannya meski sebenarnya ia malu tapi karena belanjaannya sudah di bungkus rapi semakin membuatnya hatinya gregetan.

"Baik kak kalau beg-" belum sempat mbak kasir minimarket tersebut menyelesaikan kalimatnya seorang perempuan muda bergamis warna cokelat susu dan jilbab berwarna yang sama hingga pahanya.

"Maaf mbak, bisa belanjaan saya dimasukin aja ke list belanjaan mas ini tidak? Belanjaannya biar saya aja yang bayar" sahut perempuan berjilbab tersebut yang sontak membuat laki-laki tersebut menolah tanpa berkedip hingga beberapa detik kemudian.

"Baik kak" balas mbak kasir ramah

"Eh, tidak usah mbak! Belanjaannya saya cancel aja" ucap laki-laki itu lagi menghentikan aktivitas mbak kasir itu.

"Enggak apa-apa kok mas saya ikhlas" balas perempuan itu sambil menunjukkan senyumnya yang membuat laki-laki itu kembali tak berkedip

"Jadi belanjaannya mau digabung atau tidak kak?" Kembali mbak kasir itu bersuara.

"Baik mbak enggak apa-apa deh" Dengan pasrah lelaki itu pun harus tahan malu karena di bayarkan oleh seorang perempuan yang tak dikenalnya "mana cantik lagi" ucapnya dalam hati.

Setelah perempuan itu membayar semua belanjaannya kemudian perempuan itu berjalan meninggalkan minimarket. Namun, baru sampai di depan minimarket laki-laki itu segera menghentikan langkahnya dan memanggil perempuan itu.

"Hei! Terima kasih atas bantuannya tadi. Namaku Kevin, boleh aku tahu namamu?" tanyanya pada gadis itu. Hingga gadis itu berbalik ke arahnya sambil tersenyum dan berucap "namaku Ainun" setelah mengatakan itu Ainun pun pergi tanpa menoleh ke arah kevin hingga menghadirkan senyum tipis dibibir tipis laki-laki itu.

***

Kevin & AinunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang