Chapter 10 : Penguntit

999 118 360
                                    

WARNING !! DILARANG KERAS MENGIKUTI ATAU MENULIS ULANG ALUR & ADEGAN DI CERITA INI JUGA PART DI KARYAKARSA KEMUDIAN MENG-COPY NYA DI PLATFORM MANAPUN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WARNING !! DILARANG KERAS MENGIKUTI ATAU MENULIS ULANG ALUR & ADEGAN DI CERITA INI JUGA PART DI KARYAKARSA KEMUDIAN MENG-COPY NYA DI PLATFORM MANAPUN.

KARENA TINDAKAN PLAGIARISME AKAN KU TANGGAPI DENGAN SERIUS!

Keep in touch with me on Instagram : cornkiller9

Tolong jangan menyangkut pautkan kehidupan realita cast, karena ini hanya cerita fiktif.

Terima kasih.

°°°°

Emelie sungguh tidak habis pikir dengan apa yang ada di dalam kepala besar milik iblis gila ini. Dia sungguh tidak habis pikir, sampai rasanya ingin berteriak kuat di depan wajah yang kini tengah tersenyum pongah menatapnya dengan kemenangan karena dia tahu jika Emelie telah kalah.

"Kau tidur di kamar itu, ya. Sebentar biar ku ambilkan baju ganti untukmu." ucap Bella yang berjalan masuk ke kamar untuk mengambilkan baju ganti, sedangkan Jimin masih asik dengan makan malamnya di balkon hingga kini Emelie berhadapan langsung dengan iblis gila yang demi Tuhan sungguh ingin dia lenyapkan dari dunia ini sekarang juga.

Entah kemana perginya rasa takut yang tadi sempat mendominasi dirinya hingga membuat tangannya bergetar, karena kini yang tersisa hanyalah rasa kesal tak terbendung.

"Kenapa melihatku sampai seperti itu?" Jungkook berjalan mendekati Emelie dengan tangan yang masih terlipat di depan dada bidangnya. "Terlalu terkejut karena bisa bertemu denganku?"

Emelie hampir memukul wajah Jungkook dengan kepalan tangannya yang tak seberapa itu namun sekuat tenaga dia tahan. "Bajingan gila!" geram Emelie dengan rahang mengeras, sepenuhnya menatap Jungkook dengan tatapan penuh kebencian.

"Aku anggap itu pujian darimu, Gadis payung." Jungkook meraih kotoran di atas rambut Emelie yang langsung ditepis gadis ini dengan cepat. "Aku juga senang bertemu lagi denganmu." bisiknya dengan wajah yang sedikit merunduk agar sejajar dengan Emelie dan kembali memberikan senyum pongahnya.

Aku sangat membencinya!

Tangan Emelie terkepal dan bergetar kuat, nyaris terangkat untuk menampar wajah di hadapannya ini jika saja Bella tidak memanggil namanya dan berjalan mendekat.

"Uh, ada apa ini? Kenapa rasanya terlihat mesra sekali." goda Bella seraya menyerahkan baju tidurnya pada Emelie. "Jangan menggoda sahabatku, nanti kau bisa jatuh cinta bahkan rela mati untuknya."

Jungkook terkekeh seraya menelengkan kepalanya sebelah kanan dan menatap Emelie dengan wajah menyebalkannya. "Benarkah? Aku cukup meragukannya, Bella."

Bella merangkul bahu Emelie dengan tawa bangganya. "Emelieku ini, sangat mudah untuk dicintai. Siapapun pria yang memiliki dan berhasil mendapatkan cintanya akan menjadi pria paling beruntung di dunia."

"Waw, sepertinya kalimatmu mulai berlebihan." Jungkook dengan sengaja menatap Emelie dari atas sampai ke bawah sambil mengusap dagunya. "Dia bahkan tidak lebih baik darimu, Bella."

Wajah Emelie merah padam. Dia sangat marah karena Jungkook yang masih menatapnya dengan sorot mata cabul hingga membuat Emelie sangat ingin menusuk kedua bola matanya dengan pisau tajam.

"Sayang." Suara Jimin yang terdengar dari balkon membuat Bella menahan kalimat balasannya.

"Mandilah dulu dan ganti bajumu, nanti ke balkon lagi, ya?" Setelah mengatakan itu, Bella berjalan ke balkon untuk menemui Jimin lagi dan Emelie kembali ditinggalkan bersama iblis gila ini berdua saja. Tapi dia berhasil menahan dirinya dan tidak melayaninya karena Emelie tahu jika itulah yang diinginkan oleh iblis gila ini.

"Mau kemana?" Jungkook meraih tangan Emelie dan menepisnya dengan cepat seraya mengacungkan jari telunjuknya penuh peringatan.

"Jangan pernah menyentuhku dengan tangan kotormu!" Tatapan mata Emelie yang tajam tidak sedikitpun membuatnya berhenti, justru Jungkook semakin bersemangat untuk bermain-main dengan tikus pemarah ini.

"Padahal tidak ada bagian dari kulitmu yang belum pernah ku sentuh dengan tangan kotorku ini." Jungkook mengangkat kedua tangannya di depan dada dengan wajah seperti tak berdosa. "Atau memang masih ada bagian yang belum sempat ku sentuh?" tanyanya seraya mendekat ke arah Emelie yang membuat gadis itu reflek melangkah mundur karena sungguh Emelie sangat takut pada pria ini meski dia terus mencoba kuat dan melawan, tapi nyatanya ingatan tentang malam itu masih berhasil membuat nyalinya ciut.

"Menjauh dariku, Sialan!" Emelie segera menjauh dan berjalan menuju kamar yang akan dia tempati malam ini, memastikan pintunya sudah di kunci sebelum duduk di atas ranjang sambil memeluk baju Bella dengan kuat. Rasa takut seketika menyelimutinya, karena sungguh Emelie tidak pernah menyangka jika dia akan bertemu lagi dengan iblis gila itu.

Wajah Emelie terangkat ke atas, memejamkan matanya seraya mengatur nafasnya yang memburu. Peluh kini membanjiri dahinya karena rasa tidak nyaman yang kini dia rasakan, dia takut pada Jungkook tapi bukan seperti rasa takutnya saat bertemu Christian, tapi lebih pada rasa muak dan benci luar biasa yang tidak bisa dia kendalikan atau bendung sama sekali.

"Tuhan, aku sungguh membencinya tapi kenapa Engkau malah kembali mempertemukanku dengannya? Dan aku harus bersikap seperti apa, Tuhan, karena sungguh aku ingin sekali membunuhnya dengan kedua tanganku ini." bisik Emelie dengan matanya yang tiba-tiba mengabur oleh air mata karena rasa lelahnya terus menerus bertemu dengan iblis berwujud manusia seperti Jungkook.

Cerita Selengkapnya hanya bisa dibaca di Karya karsa.Untuk linknya bisa di klik di profil wattpadku.

+++***+++
Sebenarnya aku belum mau up malam ini, tapi karena komen dan vote udah rame jadi aku harus nepatin janji kan?
Jadi yauda hihi
Semoga Chapter malam ini semakin membuat kalian semangat buat jebolin komen dan ga sabar nunggu kelanjutan kisah ini yaa....

+++***+++Sebenarnya aku belum mau up malam ini, tapi karena komen dan vote udah rame jadi aku harus nepatin janji kan? Jadi yauda hihiSemoga Chapter malam ini semakin membuat kalian semangat buat jebolin komen dan ga sabar nunggu kelanjutan kisah ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Red Flag Jeon JungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang