Chapter 11 : Tolong aku

985 118 353
                                    

WARNING !! DILARANG KERAS MENGIKUTI ATAU MENULIS ULANG ALUR & ADEGAN DI CERITA INI JUGA PART DI KARYAKARSA KEMUDIAN MENG-COPY NYA DI PLATFORM MANAPUN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WARNING !! DILARANG KERAS MENGIKUTI ATAU MENULIS ULANG ALUR & ADEGAN DI CERITA INI JUGA PART DI KARYAKARSA KEMUDIAN MENG-COPY NYA DI PLATFORM MANAPUN.

KARENA TINDAKAN PLAGIARISME AKAN KU TANGGAPI DENGAN SERIUS!

Keep in touch with me on Instagram : cornkiller9

Tolong jangan menyangkut pautkan kehidupan realita cast, karena ini hanya cerita fiktif.

Terima kasih.

°°°°

Suara deru nafas terdengar menggema di dalam kamar luas dengan sprei hitam yang membalut tubuh kekar yang masih terpejam dengan seorang wanita yang juga masih terlelap di sampingnya. Semalam setelah pulang dari mengikuti tikus kecilnya seharian, Jungkook menghabiskan waktunya dengan bersenang-senang di klub dan membawa gadis yang baru dikenalnya itu pulang ke apartemennya dan melewati malam yang panas bersama. Seperti yang selalu dia lakukan, namun setelah itu tidak akan ada kelanjutan apapun setelah pagi menyapa.

Sama seperti sekarang, gadis ini perlahan membuka matanya dan tersenyum bangga saat mendapati pria tampan pujaan banyak wanita ini berada di sampingnya. Gadis ini memeluk tubuh kekar itu kian erat, sama sekali tidak ingin mengakhiri semua kehangatan ini. Dia bahkan dengan sangat sengaja hendak menyentuh bagian sensitif milik Jungkook, namun suara berat dan dalam seketika menghentikan gerakan tangannya.

"Jauhkan tangan kotormu dari tubuhku." ucapnya masih dengan mata terpejam.

"Maaf, aku hanya ingin mengucapkan selamat pagi."

Jungkook beringsut menjauh untuk meraih ponsel, sepenuhnya mengabaikan gadis di sampingnya ini yang sungguh berharap jika hubungan ini bisa berlanjut dan mereka tetap bisa berkomunikasi intens setelahnya.

"Berapa nomor ponselmu?" tanya gadis ini seraya berbaring kembali di atas dada telanjang Jungkook, sengaja ingin merayu agar bisa mengulangi apa yang semalam mereka lakukan bersama.

"Punguti pakaianmu dan segeralah pergi dari sini." ucap Jungkook, masih dengan suara berat bangun tidur tanpa mengalihkan tatapan matanya dari ponsel sedikitpun.

"Tapi-"

"Aku tidak suka mengulangi ucapanku dua kali." Dan kali ini nada Jungkook terdengar mengerikan hingga membuat gadis ini segera beranjak dari ranjang, memunguti pakaiannya dan masuk ke dalam kamar mandi untuk bebersih. Sedangkan Jungkook kini terlihat merenggangkan otot-otot besarnya, menyingkap selimut, dan mengambil jubah tidur berbahan halus itu untuk menutupi tubuh telanjangnya kemudian berjalan keluar. Dia mengusap wajahnya dengan sebelah tangan seraya melangkah menuju sofa besar di ruang tengah dan membaringkan tubuhnya di sana.

"Baiklah, mari kita lihat di mana tikus kecil itu berada." Jungkook menatap layar ponselnya untuk memantau keberadaan Emelie yang selalu dia lakukan akhir-akhir ini, hingga tidak heran jika dia bisa mengetahui di mana pun Emelie berada dan mengikuti kemana pun gadis itu pergi. Dia terlihat sangat asik dengan kesenangannya dan tentu saja tidak akan peduli pada gadis yang kini berjalan mendekatinya untuk memberikan selembar kertas dengan nomornya yang tertulis di sana.

"Aku pulang dulu. Dan ini," Tangan gadis itu terulur namun tak bersambut. "Hubungi aku jika kau ingin bersenang-senang." lanjutnya, terlihat santai meski Jungkook terus menerus mengabaikannya.

"Pergilah." Dan lagi, satu-satunya kalimat yang keluar dari bibir tipis itu hanyalah kalimat pengusiran hingga gadis ini pun melangkah pergi sebelum Jungkook mengeluarkan kalimat yang lebih mengerikan.

Dahinya berkerut dalam seraya memperbesar lokasi Emelie sekarang. "Sepertinya dia masih di rumahnya."

Jungkook tersenyum kemudian menutup layar ponselnya tepat di saat ponselnya berdering karena panggilan dari Jimin. Sambil berjalan menuju lemari es, Jungkook menggeser layar ponselnya ke samping.

"Hm."

"Kau sudah bangun?"

"Apa kau pikir aku tertidur sambil berjalan untuk membuat kopi?" balas Jungkook dengan ponsel yang tergeletak begitu saja di atas meja pantry.

"Ya mana aku tahu kalau kamera ponselmu saja menghadap ke langit-langit!" Suara Jimin terdengar kesal di seberang sana sebelum dia kembali berbicara. "Apa kau tahu kabar mengenai Christian?"

"Kenapa aku harus tahu?" sahut Jungkook, kali ini sudah kembali mengarahkan kamera ke wajahnya sambil menyesap es kopi yang baru saja dia buat dan kembali duduk di sofa.

"Dia sudah kembali ke Korea!" ucap Jimin lagi, seolah itu adalah berita besar dan menggemparkan. Namun seketika dia kecewa saat melihat respon Jungkook terlihat biasa saja, bahkan wajah iblis gila itu terlihat sangat datar saat mendengarnya. "Ya, Iblis gila! Bisa tidak ekspresi wajahmu itu dibuat sedikit tertarik dengan berita yang ku bicarakan ini?!"

"Dia pasti masih berada di atas kursi rodanya." Jungkook kembali menyesap minumannya, kali ini terlihat sibuk menekan-nekan remot di tangannya untuk mengganti acara televisi yang tidak ada menarik perhatiannya sama sekali. "Mungkin untuk buang air saja dia masih butuh bantuan pengasuhnya, persis seperti bayi."

"Kau ini, sungguh tidak punya hati." desah Jimin lelah, sepenuhnya menyerah untuk melanjutkan cerita ini lagi. "Memang hanya Bella yang bisa menyikapi ceritaku dengan bersemangat."

Jungkook terkekeh saat mendengar rajukan sahabatnya itu. "Sudah belum ceritanya? Aku mau mandi."

"SUDAH! BYE!"

Tut-

Cerita Selengkapnya hanya bisa dibaca di Karya karsa.Untuk linknya bisa di klik di profil wattpadku.

+++***+++

Jadi gimana?

Masih setia nungguin cerita ini up?

Bosen ga sama ceritanya?

Jangan lupa vote dan komen yang banyak yaaa ...

See ya!!

See ya!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Red Flag Jeon JungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang