Chapter 18 : Say the word

977 115 327
                                    

WARNING !! DILARANG KERAS MENGIKUTI ATAU MENULIS ULANG ALUR & ADEGAN DI CERITA INI JUGA PART DI KARYAKARSA KEMUDIAN MENG-COPY NYA DI PLATFORM MANAPUN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WARNING !! DILARANG KERAS MENGIKUTI ATAU MENULIS ULANG ALUR & ADEGAN DI CERITA INI JUGA PART DI KARYAKARSA KEMUDIAN MENG-COPY NYA DI PLATFORM MANAPUN.

KARENA TINDAKAN PLAGIARISME AKAN KU TANGGAPI DENGAN SERIUS!

Keep in touch with me on Instagram : cornkiller9

Tolong jangan menyangkut pautkan kehidupan realita cast, karena ini hanya cerita fiktif.

Terima kasih.

°°°°

Jungkook berani bersumpah jika baru kali ini dia menyatakan perasaannya pada seorang wanita. Emelie adalah satu-satunya wanita yang berhasil membuat seorang iblis gila seperti Jungkook sampai menyatakan perasaan yang beberapa hari terakhir membuatnya uring-uringan seperti orang gila, satu-satunya wanita yang berhasil membuat Jungkook menyadari perasaan asing dalam dirinya ini ternyata adalah rasa cinta.

Dia telah kalah dan jatuh cinta, sampai sejatuh-jatuhnya pada gadis yang selama ini hanya dianggap tidak lebih dari sebuah boneka baginya. Dan kini dia telah mengakui kekalahannya pada gadis ini dan dia menginginkan hubungan yang jelas. Dia menginginkan kejelasan dan tidak ingin hubungan yang abu-abu setelah dia mengibarkan bendera putih pada perasaannya. Jadi saat Emelie masih diam saja dan tidak mengomentari atau menanggapi ucapannya barusan membuat Jungkook terlihat gusar karena diamnya Emelie.

"Emelie, apakah sekarang kau sudah berubah menjadi batu?" sindirnya kesal saat gadis ini hanya melamun dengan tatapan kosong. Namun setelah dia mendengar dengusan kasar dari Jungkook gadis ini pun tersadar dari lamunannya dan langsung mengusap wajah Jungkook dengan telapak tangannya yang terlihat mungil di wajah tampan itu.

"Kau terlalu banyak meminum alkohol sepertinya." baru saja Emelie hendak menarik kembali tangannya, namun Jungkook dengan cepat menariknya dan menggenggamnya lembut, bahkan dia menciumi punggung tangan Emelie dengan bibir hangatnya.

"Aku bahkan tidak mudah mabuk. Jadi bagaimana menurutmu?" ulang Jungkook lagi, kali ini kedua irisnya benar-benar tidak meninggalkan manik indah Emelie sedikitpun. Matanya seolah sedang berbicara dan meyakinkan Emelie jika apa yang sekarang sedang dia ulang-ulang itu adalah sebuah kesungguhan. Namun Emelie pun bingung, baik dengan perasaannya sendiri maupun dengan kalimat Jungkook yang cukup ambigu, tidak tahu apa maksud dan tujuan jelasnya membayangkan kita berkencan yang dia barusan katakan.

"Apanya yang menurutku?" tanya Emelie, tidak bisa mengalihkan tatapan yang terkunci pada wajah tampan seindah awan di hadapannya ini.

"Kita berkencan." balas Jungkook, terlihat jelas oleh Emelie saat dia menelan salivanya. Cukup ragu untuk menarik kesimpulan apakah pria ini gugup atau karena hal lain, tapi dia terlihat serius dengan apapun yang dia ucapkan sekarang. Tapi Emelie masih tidak bisa meraba perasaannya, dia kebingungan. Tidak mengerti, tapi jika Jungkook jauh darinya dia sungguh merasa jika dia tidak baik-baik saja dan selalu merasa ketakutan.

Red Flag Jeon JungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang