Pria yang penuh dengan perilaku negatif. Dia keras dan tidak dapat digenggam namun menggenggam dengan sangat erat. Dia selalu melakukan apapun yang dia mau tanpa memperdulikan perasaan orang lain, gila, dan tidak bisa dikendalikan dengan mudah.
Jadi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
WARNING !! DILARANG KERAS MENGIKUTI ATAU MENULIS ULANG ALUR & ADEGAN DI CERITA INI JUGA PART DI KARYAKARSA KEMUDIAN MENG-COPY NYA DI PLATFORM MANAPUN.
KARENA TINDAKAN PLAGIARISME AKAN KU TANGGAPI DENGAN SERIUS!
Keep in touch with me on Instagram : cornkiller9
Tolong jangan menyangkut pautkan kehidupan realita cast, karena ini hanya cerita fiktif.
Terima kasih.
°°°°
Mata Emelie membulat dengan kedua tangan yang bergetar sedang kedua kakinya mulai terasa lemas sesaat melihat pria yang telah memberikan banyak luka dalam hidupnya kini tengah berdiri tepat di hadapannya. Dari semua manusia, Christian adalah satu-satunya yang tidak ingin Emelie lihat atau temui lagi dalam situasi apapun, namun takdir seolah sedang bermain-main dan tertawa angkuh saat mempertemukan mereka sekali lagi, di sini dan tanpa Jungkook.
"Bella, bisa aku berbicara dengan Emelie sebentar?"
Bella yang sejak tadi hanya memperhatikan sepasang mantan kekasih ini perlahan melirik pada Emelie yang terus menatap pada Christian dengan raut wajah tak terbaca lalu kembali pada pria ini lagi. "Tapi-"
"Ku mohon, Bella. Aku hanya ingin berbicara dengannya dan aku berjanji tidak akan lama."
Sebenarnya Bella ingin menolak, sungguh! Tapi gadis ini kemudian berpikir, mungkin memang ada hal penting yang ingin Christian bicarakan dengan Emelie karena perkelahiannya dan Jungkook kemarin hingga dia pun mengangguk pelan, tidak menyadari raut wajah sahabatnya yang kini menegang bahkan terlihat pucat pasi. "Baiklah, aku akan duduk di meja sebelah."
"Terima kasih, Bella. Kau memang yang terbaik." Christian menarik kursi di hadapan Emelie sedang Bella beranjak dari kursinya dan tangannya segera ditarik oleh Emelie yang menggelengkan kepala, memohon untuk tidak ditinggalkan.
"Bey, don't go to far, please ..."
Bella mengangguk. "Jangan khawatir, aku duduk tepat di sampingmu. Aku tidak akan kemana-mana." ucap Bella sebelum menarik kursi di meja sebelah dan duduk di sana.
Sedang Emelie kembali berusaha untuk mengatasi ketakutannya, ketakutan terbesar dalam hidupnya yang kini tengah tersenyum lembut seperti yang dulu selalu pria ini berikan padanya, seolah penuh cinta, seolah penuh dengan kebahagiaan, padahal terus menyakiti sampai Emelie lebih memilih mati daripada mereka harus kembali bersama.
"Sayang ..." Terlihat kerinduan yang teramat sangat pada kedua mata yang seketika berubah sendu itu. Christian tidak bisa berbohong jika dia sangat merindukan gadis ini, dia sungguh ingin memeluknya erat dan memberitahunya seberapa besar rasa rindu yang selama ini terus dia tahan sampai hampir gila dan ingin menggenggam gadis itu dengan sangat erat jika berhasil menemukannya, namun sesaat melihat Emelie tanpa disangka hatinya pun melunak.
