Chapter 17 : Kau jahat

944 105 458
                                    

WARNING !! DILARANG KERAS MENGIKUTI ATAU MENULIS ULANG ALUR & ADEGAN DI CERITA INI JUGA PART DI KARYAKARSA KEMUDIAN MENG-COPY NYA DI PLATFORM MANAPUN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WARNING !! DILARANG KERAS MENGIKUTI ATAU MENULIS ULANG ALUR & ADEGAN DI CERITA INI JUGA PART DI KARYAKARSA KEMUDIAN MENG-COPY NYA DI PLATFORM MANAPUN.

KARENA TINDAKAN PLAGIARISME AKAN KU TANGGAPI DENGAN SERIUS!

Keep in touch with me on Instagram : cornkiller9

Tolong jangan menyangkut pautkan kehidupan realita cast, karena ini hanya cerita fiktif.

Terima kasih.

°°°°

Emelie terdiam, sepenuhnya terdiam sesaat mendengar ucapan Jungkook barusan. Entah karena terkejut, terlalu senang, atau justru tidak terima dengan keputusan iblis gila ini, namun yang pasti Emelie merasa cukup tidak nyaman dengan sorot mata dan juga nada Jungkook saat berbicara padanya. Tidak seperti Jungkook yang beberapa hari ini dia kenal, meski menyebalkan tapi tidak pernah membuat perasaan Emelie menjadi tidak nyaman seperti ini. Karena jika boleh memilih, dia akan lebih menyukai Jungkook yang setiap kali membuka mulutnya untuk berbicara hanya mengundang amarah dan rasa kesalnya saja.

Sorot mata Emelie tidak setajam tadi, perlahan melunak dan tahu diri meski dia sungguh ingin bertanya apakah kau baik-baik saja, namun kalimat tersebut seolah tertahan di kerongkongannya oleh ego yang kuat hingga dia hanya bisa tersenyum dan mengangguk setuju.

"Baiklah, kalau seperti itu. Aku berterima kasih padamu karena sudah bertanggung jawab dan maaf jika aku sudah merepotkan mu."

Kali ini justru Jungkook yang merasa tidak nyaman. Pasalnya semalaman dia tidak bisa tertidur setelah wanita yang semalam dia bawa ke ranjangnya dan hanya berakhir pada erangan yang berlebihan padahal Jungkook hanya menyentuh dadanya saja dan tidak bisa lagi melanjutkan kegiatan yang biasa dia lakukan itu karena ... Jungkook terdiam sejenak, karena dia tidak tahu apa alasannya mengusir wanita itu semalam dan berakhir terjaga sampai pagi sambil merokok di balkon kamarnya.

Bayangan wajah Emelie yang tersenyum untuk pertama kali membuat Jungkook tidak mengerti dengan dirinya sendiri, hingga dia berpikir jika dia sungguh sudah gila kali ini.

Mata Jungkook melirik bagaimana Emelie mendorong kursi rodanya ke ruang depan dan meninggalkannya sendirian di kamar, meninggalkannya sendirian dengan semua kebingungan tanpa jawaban. Hingga perlahan dia mengusap wajahnya seraya menghela nafas panjang, melihat Emelie yang bersikap sopan membuat sesuatu di dalam dirinya seperti tidak menerima, benar-benar tidak menerima tapi egonya tak kalah kuat berteriak untuk membiarkan.

Aku tidak boleh dipermainkan oleh perasaanku sendiri.

Egonya terus meneriakkan kalimat itu, berusaha setengah mati menyadarkan Jungkook yang hendak melangkah menyusul Emelie namun dia segera menggelengkan kepalanya agar kembali mendapatkan akal sehat.

Red Flag Jeon JungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang