Chapter 26 : aku akan membuktikannya

689 85 359
                                    

WARNING !! DILARANG KERAS MENGIKUTI ATAU MENULIS ULANG ALUR & ADEGAN DI CERITA INI JUGA PART DI KARYAKARSA KEMUDIAN MENG-COPY NYA DI PLATFORM MANAPUN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WARNING !! DILARANG KERAS MENGIKUTI ATAU MENULIS ULANG ALUR & ADEGAN DI CERITA INI JUGA PART DI KARYAKARSA KEMUDIAN MENG-COPY NYA DI PLATFORM MANAPUN.

KARENA TINDAKAN PLAGIARISME AKAN KU TANGGAPI DENGAN SERIUS!

Keep in touch with me on Instagram : cornkiller9

Tolong jangan menyangkut pautkan kehidupan realita cast, karena ini hanya cerita fiktif.

Terima kasih.

°°°°

Suara hentakan sepatu yang berat terdengar menggema di lorong hotel, sedang si empunya terlihat babak belur namun masih sanggup menggeret kakinya menuju kamarnya. Dia enggan dibawa ke rumah sakit dan memilih didatangkan dokter ke kamar hotelnya. Perkelahian dengan musuh bebuyutannya itu selalu berakhir seperti ini namun sepertinya kali ini yang terparah, karena Christian merasakan robekan pada bibir juga pelipisnya. Tubuhnya bahkan terasa remuk redam, namun dia bukanlah pria cengeng yang hanya seperti itu saja bisa membuatnya meringis dan mengaku kalah. 

Tidak, itu sungguh bukan seorang anak laki-laki keturunan Kim. 

"Chris, dokternya sudah datang." ucap salah seorang staf yang terlihat khawatir namun tidak berani untuk berucap lebih banyak karena bisa saja setelah ini dia yang akan Christian pelampiasan dari amukann yang seperti belum sepenuhnya hilang.

"Suruh masuk saja."

Pria tadi pun kembali berjalan ke depan dan membawa seorang dokter berserta asistennya itu mendekati Christian yang berbaring di atas ranjang dengan mata terpejam. Keadaannya benar-benar mengerikan, dengan darah yang masih mengalir pada pelipisnya, juga bibirnya yang terlihat bengkak, bahkan nyaris seluruh wajahnya kini lebam membiru.

"Luka anda harus dijahit, Tuan." 

"Maka lakukanlah, dan tidak perlu banyak bicara denganku." sahut Christian masih dengan matanya yang terpejam, tidak berniat sedikitpun untuk membuka matanya sama sekali dan hanya diam saat lukanya disuntikkan obat anastesi sebelum dijahit. Wajahnya datar tanpa ekspresi seolah tidak merasakan apapun padahal itu adalah luka yang cukup besar.

Di dalam hatinya kini tengah penuh oleh banyak pertanyaan, terutama apa yang terjadi pada Emelie selama ini hingga dia harus menggunakan tongkat kruk. Awalnya Christian memang tidak menyadari jika gadis itu tidak bisa berjalan di saat Christian berteriak dan menyuruhnya untuk berdiri sampai kedua matanya menatap tongkat kruk yang tergeletak di samping mantan kekasihnya itu.

"Apa yang sudah terjadi padanya?" gumam Christian yang tiba-tiba bangkit padahal pelipisnya masih dijahit dan dia pun meraih ponselnya untuk menghubungi seseorang karena dia harus segera mengetahui sesuatu. 

Red Flag Jeon JungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang