Chapter 30 : This is your mess

603 73 320
                                    

WARNING !! DILARANG KERAS MENGIKUTI ATAU MENULIS ULANG ALUR & ADEGAN DI CERITA INI JUGA PART DI KARYAKARSA KEMUDIAN MENG-COPY NYA DI PLATFORM MANAPUN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WARNING !! DILARANG KERAS MENGIKUTI ATAU MENULIS ULANG ALUR & ADEGAN DI CERITA INI JUGA PART DI KARYAKARSA KEMUDIAN MENG-COPY NYA DI PLATFORM MANAPUN.

KARENA TINDAKAN PLAGIARISME AKAN KU TANGGAPI DENGAN SERIUS!

Keep in touch with me on Instagram : cornkiller9

Tolong jangan menyangkut pautkan kehidupan realita cast, karena ini hanya cerita fiktif.

Terima kasih.

°°°°

Jungkook terus mengendarai motornya ke sana kemari tanpa tujuan yang jelas. Dia bahkan sesekali berhenti untuk menelusuri jalanan juga mendatangi penginapan dan hotel-hotel tapi tetap tidak menemukan Emelienya, kekasihnya.

"Dia benar-benar meninggalkan ku." desah Jungkook di balik helmnya, tubuhnya terasa lemah namun dia tetap menjalankan motornya untuk kembali mencari Emelie, sampai dia menemukan gadisnya. Karena Jungkook sungguh tidak tahu lagi apa yang harus dia lakukan tanpa Emelie. Dia ingin bertemu Emelie dan segera menyelesaikan masalah mereka.

Matanya bergerak ke sana ke mari sedang motornya terus melaju, di setiap sudut yang dia datangi tidak satupun gadis yang terlihat seperti Emelie, bahkan saat matanya bergerak melihat sekeliling, yang bisa temukan hanyalah kepingan kenangan mereka saat masih bersama. Ingatan setiap kali Emelie tertawa membuat Jungkook semakin memacu laju motornya, kini dirinya merasa sangat kosong setelah menyadari jika Emelie sudah tidak ada lagi di sana, sudah tidak ada lagi di sampingnya.

Jungkook akan melakukan apa saja asalkan Emelie bersedia kembali padanya. Dia rela memohon, berlutut, dan menangis meratap di hadapan Emelie tanpa memikirkan harga dirinya sebagai seorang lelaki dewasa. Selama Emelie kembali dan menepati janji untuk tetap berada di sampingnya, selama-lamanya.

Akhirnya, setelah hari sudah beranjak petang dan tidak mendapatkan hasil apapun dari usahanya. Jungkook menepikan motornya di suatu tempat yang hanya dia datangi satu tahun sekali. Yang hanya dia datangi karena dia memang harus datang, namun kali ini dia mendatangi tempat ini karena dia sudah tidak tahu harus kemana lagi, dia sudah tidak tahu harus mencari kemana lagi, dia tidak tahu harus menumpahkan kekalutannya kemana lagi.

"Di mana kau sekarang, Sayang?" gumamnya lelah, matanya bengkak, raut wajahnya terlihat sangat menyedihkan. Dengan perlahan Jungkook turun dari atas motor besarnya, menyeret sepatunya menaiki anak tangga menuju salah satu blok pemakaman khusus dan berdiri tepat di depan dua nisan dengan marga yang sama itu dalam diam. Sama seperti yang selalu dia lakukan tiap kali datang kemari.

Suara rintik hujan yang turun membuat Jungkook mengangkat wajahnya ke atas dan membiarkan air hujan yang turun itu membasahi wajahnya. Sengaja membasuh air mata yang kembali luruh karena perasaan takut dan sakitnya kehilangan.

Red Flag Jeon JungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang