Chapter 14 : Mimpi buruk

837 114 383
                                    

WARNING !! DILARANG KERAS MENGIKUTI ATAU MENULIS ULANG ALUR & ADEGAN DI CERITA INI JUGA PART DI KARYAKARSA KEMUDIAN MENG-COPY NYA DI PLATFORM MANAPUN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WARNING !! DILARANG KERAS MENGIKUTI ATAU MENULIS ULANG ALUR & ADEGAN DI CERITA INI JUGA PART DI KARYAKARSA KEMUDIAN MENG-COPY NYA DI PLATFORM MANAPUN.

KARENA TINDAKAN PLAGIARISME AKAN KU TANGGAPI DENGAN SERIUS!

Keep in touch with me on Instagram : cornkiller9

Tolong jangan menyangkut pautkan kehidupan realita cast, karena ini hanya cerita fiktif.

Terima kasih.

°°°°

Jungkook berjalan dengan santai melewati ruangan-ruangan luas apartemennya sebelum kembali membuka pintu kamar gadis yang secara tidak langsung menjadi tawanannya. Gadis yang tidak bisa melakukan apapun karena kedua kakinya patah hingga dia tidak memiliki cara selain menurut dan pasrah pada apapun yang Jungkook lakukan padanya, termasuk tiap gadis itu membutuhkan pertolongan maka Jungkook akan dengan senang hati menunggunya memohon dengan wajah kesal. Benar-benar menyenangkan saat melihat gadis yang sok angkuh, sok mandiri, dan sok tidak takut padanya itu kini tidak berdaya dan berada di dalam genggamannya.

Jungkook terkekeh saat melihat Emelie yang masih memakai bathrobe itu terbaring lemah di atas ranjang dengan sorot mata kosong menatap langit-langit kamar, seolah tidak ada harapan lagi di dalam kehidupannya selain menjalaninya sampai nanti tidak mampu lagi. Bagi Jungkook sangat menyenangkan saat melihat bagaimana mangsanya tergeletak tak berdaya seperti itu, bahkan terlihat sangat pasrah kalaupun dia berniat untuk membunuhnya sekarang.

Suara kekehan Jungkook membuat Emelie perlahan menoleh pada pria yang masih berdiri di ambang pintu dan memperhatikannya itu. "Apa yang kau lakukan di sana?" tanya Emelie dengan nada tajam dan tidak ramah sama sekali.

"Ini rumahku. Mau di manapun aku berada, terserah ku." jawab Jungkook seraya berjalan mendekati ranjang dan berdiri di sana dengan kedua tangan yang berada di dalam saku celananya. "Luka mu jelek sekali. Aku cukup khawatir apakah kau masih bisa berkarir sebagai model dengan bekas luka sejelek ini." Ejek Jungkook tanpa perasaan.

"Maka aku akan mencari pekerjaan yang lain. Tidak perlu memperdulikan karirku." sentak Emelie kesal dan segera mengalihkan tatapannya dari pria itu agar tidak terpancing emosi lebih banyak.

"Memangnya apa yang bisa kau lakukan selain berlenggok di depan kamera?" Jungkook benar-benar tidak berhenti untuk melakukan segala cara agar gadis ini marah padanya dan akan selalu marah padanya. Karena dia benar-benar menikmati bagaimana wajahnya yang memerah juga mata yang menatap kesal dengan air mata menggenang karena amarah.

"Demi Tuhan, pergilah dari hadapanku, Sialan!" Emelie memekik kuat karena kesal dengan Jungkook yang terlihat memang sengaja ingin membangkitkan emosinya.

Sedangkan pria ini hanya terkekeh geli seraya membuka kotak tempat perban dan segala peralatan untuk perawatan luka pasca operasi dan juga luka-luka lain yang belum sembuh di bagian kaki gadis itu. "Kemari." Jungkook mengangkat kaki Emelie dengan perlahan setelah dia meletakkan kotak obat itu di atas ranjang berikut ponselnya yang tengah memutar cara mengganti perban untuk luka.

Red Flag Jeon JungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang