035 || Kazuhiko Family

140 21 3
                                    

Kazuhiko family dulu adalah sebuah keluarga harmonis yang berisi empat anggota. Ada Deon sebagai kepala keluarga, Natami sebagai Ibu, Noa sebagai anak kedua, lalu Nauni sebagai anak bungsu.

Keluarga itu sangat harmonis. Hari-hari yang mereka lalui selalu berjalan dengan begitu manis.

Di pagi hari, Natami akan disibukkan dengan kegiatannya sebagai seorang Ibu. Memasak sarapan, membantu suami dan anak-anaknya, membersihkan rumah, semua itu ia lakukan dengan hati yang gembira.

Ia sangat menyayangi kedua anak-anaknya. Terlebih kepada Noa, anak laki-laki yang berhasil membuatnya bangkit di saat-saat terpuruknya dulu. Noa adalah sebuah anugerah yang berhasil menarik Natami dari lubang kesedihan karena kehilangan anak pertamanya.

Saat di mana dulu ia dihina oleh keluarga suaminya bahkan keluarganya karena tidak bisa menjaga kandungan dengan baik, malaikat kecil yang kini tumbuh menjadi Noa itu hadir. Membuat kesedihan dan rasa sesalnya selama dua tahun itu berubah menjadi sebuah keceriaan dan rasa senang.

Setiap malam sebelum tidur, ia akan mengusap perutnya dengan penuh kelembutan dan kasih sayang. Mengajaknya berbicara dan berakhir tersenyum senang apabila bayi di dalam kandungannya itu memberi respons dengan sebuah tendangan.

Natami menjaga kandungan itu dengan sangat amat hati-hati, begitu pun Deon. Ia selalu membantu kegiatan untuk menggantikan peran Natami. Keduanya saling berbagi kasih, saling mengerti dan membantu.

Saat pertama kali dokter mengatakan bahwa calon bayinya itu berjenis kelamin laki-laki, Deon senang bukan main. Ia bahkan langsung membuat sebuah kamar bernuansa monokrom, menyimpan banyak koleksi action figur sebagai pajangan, bahkan sebuah gawang kecil di dalam kamar.

Selama sembilan bulan, keduanya menantikan kehadiran sang bayi. Hingga pada akhir tahun tanggal 9 Desember pada musim dingin di Jepang, bayi laki-laki itu lahir. Lahir dalam keadaan sehat dan lengkap, keduanya menangis haru, tak menyangka bahwa Tuhan akhirnya memberikan kesempatan untuk keduanya memiliki anak kembali.

Bayi itu diberi nama Kazuhiko Noa, dan memiliki nama Indonesia Noa Azarel. Bayi yang kehadirannya selalu dinanti, bayi yang kehadirannya membawa banyak kebahagiaan, bayi yang kehadirannya membuat hinaan itu berubah menjadi sebuah decakan takjub dengan paras tampan sang bayi mungil.

Natami membuka pintu kamar bercat hitam itu dengan hati-hati, perasaannya menjadi sentimental saat mendengar semua yang di ucapkan Jiel di rumah sakit tadi. Maka akhirnya di sinilah ia sekarang, di kamar anak laki-lakinya yang sudah sejak lama kosong.

Bibirnya menarik sebuah senyum getir. Tujuh belas tahun yang lalu, ia pernah begitu senang ketika membuka pintu kamar ini. Pernah begitu bahagia kala mendengar suara balita dua tahun memanggilnya dengan begitu lantang.

Ada sebuah nama tertulis di belakang pintu. Sebuah lukisan asal yang dibuat oleh tangan anak berumur empat tahun. Sebuah nama sederhana yang kini berhasil membuatnya dilingkupi rasa rindu yang hebat.

“Sekarang lukisan kamu pasti sudah lebih baik, Abang.” Ujarnya seraya mengelus satu kanvas kecil berisi coretan sederhana itu.

Natami lagi-lagi tersenyum getir kala netra matanya menangkap sebuah piagam penghargaan pertama yang Noa persembahkan untuknya. Piagam penghargaan sebagai juara pertama dalam sebuah perlombaan berjudul kanvas kasih sayang.

“Ini Abang, ini adek, ini Papa dan ini Mama. Bagus kan? Abang buatnya dengan hati yang riang!”

Suara penuh semangat dari Noa kecil berputar di memorinya.

“Abang mau menambahkan Kakak, tapi Abang tidak tahu wajah Kakak. Jadi Mama, Abang minta maaf karena tidak menambahkan wajah Kakak digambar ini.”

Hidden Couple Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang