part 1

3.3K 136 15
                                    

Seorang pria tampan dengan perawakan wajah tegas memiliki tatapan mata tajam yang bernama Tay Tawan, atau lebih akrab di sapa Tay oleh orang terdekatnya saja.

Tay Tawan, adalah seorang pengusaha terkenal yang sudah merintis usaha seorang diri sejak usia mudanya. Membuat orang di luar sana menginginkan posisi menjadi pendampingnya bahkan ada juga yang iri terhadap kesuksesannya.

Berkat usahanya, Tay mampu membangun perusahaannya sendiri yang bergerak di bidang properti dan di beri nama V_corp.

Tay duduk bersandar di kursi kebesarannya sambil menatap gedung pencakar langit di sekitarnya melalui dinding kaca transparan di ruangannya itu.

Dahinya mengkerut, kedua tangannya menyatu saling mengepal dengan erat sehingga menunjukkan urat-urat tangannya. Tatapannya semakin menajam, wajahnya menunjukkan kemarahan.



Langit sudah gelap, angin sejuk berhembusan. Sesekali langit menunjukkan bias cahaya berwarna kemerahan. Tak lama kemudian, hujan turun membasahi kota tersebut.

Seorang pria manis berkulit putih berlari sambil kedua tangannya yang berada di atas guna menghilang air hujan yang akan membasahi kepalanya.

Beberapa langkah kemudian, ia berhenti di pinggir sebuah bangunan. Pria manis itu merapikan pakaiannya serta menyeka air hujan yang mengenai wajahnya.

Angin berhembus semakin kuat, membuat tubuh pria manis itu menggigil kedinginan. Pria manis itu menatap gedung pencakar langit yang berada di hadapannya. Menarik nafas dalam-dalam, lalu ia melangkah menerobos hujan tersebut tanpa memperdulikan pakaiannya yang basah akibat hujan.



Tay berjalan keluar dari lift yang membawanya turun ke lantai dasar. Suasana kantor tersebut tampak sepi, hanya ada dirinya dan beberapa penjaga karena waktu sudah hampir larut malam.

Tay berjalan keluar gedung, ia hendak masuk kedalam mobilnya yang sudah di siapkan di depan pintu lobi, namun niatnya terhenti saat seorang pria manis yang sangat di kenalinya itu sedang berdiri tak jauh darinya sambil menatap dirinya.

Pria manis itu berjalan perlahan menghampiri dirinya dengan tubuh yang basah kuyup akibat hujan dan raut wajah yang lelah.

Tay hanya diam di posisinya, menatap lurus pada pria manis tersebut. Tay tahu apa yang di sampaikan oleh pria manis itu, dan ini adalah hal yang di tunggu-tunggu olehnya.

"Aku menerima tawaranmu" ucap pria manis tersebut setelah menghentikan langkahnya dan berdiri di hadapan Tay dengan jarak lebih kurang dua meter.

Seketika sebuah senyum tipis tercetak pada bibir Tay. Senyum yang masih dapat di lihat oleh pria manis itu, sebuah senyum yang sangat mengerikan.



"Tuan New" panggil seorang dokter menyadari lamunan seorang pria manis yang sedang duduk termenung di ruang tunggu rumah sakit.

"Ya dokter?" Kagetnya. "Bagaimana? Apa ibu saya bisa segera di operasi? Saya baru saja menyelesaikan administrasi" ucapnya.

Dokter tersebut mengangguk "kami akan membawa pasien ke ruangan operasi. Anda bisa membuat kami melalui doa"

New mengangguk semangat, tentu ia akan mendoakan sang ibu agar tetap selamat.

New duduk di ruang tunggu sambil menatap gelisah pada pintu ruangan operasi yang tertutup rapat. Pada akhirnya, ia bisa mendapatkan biaya pengobatan ibunya yang sedang mengidap penyakit kangker.

Dokter mengatakan, jika kecil kemungkinan untuk ibunya sembuh total karena penyakit tersebut sudah menggerogoti tubuh ibunya. Namun New tidak ingin menyerah, ia akan melakukan apapun demi kesembuhan sang ibu.

Contract Marriage Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang