Hari ini liburan yang di maksud oleh Tay sudah berakhir, sekarang Tay dan New sedang berada di dalam mobil yang membawa mereka perjalanan menuju pulang.
Terjadi keheningan sejak mereka memasuki mobil tadi.
Sesekali New menoleh ke samping, pada Tay yang sedang fokus pada jalanan.
New berpikir, bagaimana cara ia untuk memulai tujuannya. Bagaimana cara ia menarik perhatian Tay. karena New tidak memiliki pengalaman untuk hal tersebut. Mengajak Tay untuk berbicara saja New tidak terlalu berani.
"Kenapa kau menatap ku sejak tadi?"
New menggeleng cepat, ternyata untuk menaklukkan Tay tak semudah yang ia pikirkan.
"B-bisakah kita mampir ke supermarket nanti? Bahan makanan sudah habis, aku tidak bisa membuat makan malam untuk kita nantinya" ucap New mencari topik pembicaraan.
Tay hanya diam tidak menjawab, membuat New mengerucutkan bibirnya kesal karena di abaikan.
Lucu sekali. batin Tay yang diam-diam melirik pada New.
Sesuai permintaan New, sebelum pulang ke rumah mereka mampir terlebih dahulu ke supermarket untuk membeli isi dapur.
Sebenarnya Tay tidak ingin mampir ke tempat tersebut karena itu sangat lama dan membuang-buang waktunya. Namun setelah di pikir-pikir, Tay memilih untuk menemani New berbelanja daripada ia harus makan dengan makanan cepat saji.
Tay sudah bosan dengan makan luar yang ia beli, semenjak menikah dengan Namtan ia sudah tidak pernah lagi mencicip makanan rumahan, itu karena Namtan tidak bisa memasak.
Selain itu juga, Tay sudah terbiasa dengan masakan New yang ia makan setiap hari. Menurutnya masakan New jauh lebih enak dibandingkan makanan mahal yang sering ia beli di restoran.
Tay duduk di bangku tunggu, ia membiarkan New untuk berkeliling sendirian, karena Tay lelah menyetir beberapa jam untuk sampai ke rumah.
New mendorong troli belanjanya, menelusuri lorong satu persatu dan memasukkan bahan makanan yang ia butuhkan, tak lupa makanan ringan dan berbagai jenis minuman.
New sangat teliti memilih bahan makanan yang baik, sampai ia di rak buah-buahan dan memilihnya satu persatu. Hingga tanpa sadar, New menyenggol tubuh seseorang.
"Maaf nyonya, saya tidak sengaja" ucap New sopan.
Wanita paruh baya itu tersenyum tipis kepada New.
"Tidak apa-apa nak" jawabnya.
New tersenyum, namun ia mengerutkan dahinya melihat wanita yang seumuran ibunya berbelanja seorang diri.
Katakanlah New berlebihan, tapi jika itu ibunya New tidak akan membiarkan ibunya pergi keluar seorang diri, New pasti akan menemaninya. Walapun wanita yang ada di hadapannya ini tampak sehat dan masih kuat, tetap saja New tidak akan tega membiarkan wanita paruh baya berpergian seorang diri.
"Nyonya sendirian? Atau bersama anak anda?" Tanya New. Namun setelahnya ia tersadar "oh maaf nyonya, saya tidak bermaksud" New sadar jika ia sudah lancang.
Wanita itu tersenyum, ia menyukai pribadi New yang bertutur sopan dan lembut.
"Tidak apa-apa nak. Saya bersama supir, tapi dia menunggu di luar. Saya sudah terbiasa seperti ini karena anak saya sedang sibuk dengan pekerjaan dan jarang pulang ke rumah, dia juga sudah menikah, jadi tidak ada waktu" jelas wanita paruh baya tersebut.
New mengangguk mengerti, ia menatap buah apel yang berbeda di tangan wanita paruh baya tersebut.
"Nyonya, apel yang anda pegang sedikit cacat" ucap New, lalu ia melirik tumpukkan apel dan mengambilnya satu. "Ini jauh lebih baik" ucap New menyerahkannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/355927014-288-k116827.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Contract Marriage
Fantasysebuah pernikahan yang berlandaskan hitam di atas putih TayNew bxb