New sedang bersiap-siap untuk tidur, hari ini sangat melelahkan untuknya.
"New" panggil Tay. "Bisa kita bicara sebentar?" Tanyanya.
New mengurungkan niatnya, ia mengubah posisinya menjadi duduk bersandar pada kepala ranjang . Sementara Tay mengambil tempat duduk di pinggir kasur berhadapan dengannya.
"Soal Namtan, aku minta maaf" Tay menatap New dengan rasa bersalah.
"Kenapa meminta maaf?" Tanya New.
"Aku baru tahu jika dia sedang hamil. Maafkan aku New"
New tersenyum tipis, hatinya ingin berteriak marah tapi ia sadar jika dirinya tidak berhak.
"Kalian suami istri, jadi wajar jika Namtan hamil"
Tay menggeleng "aku tidak sengaja melakukannya"
New terekekeh "kamu seperti ini seolah-olah kamu sedang berselingkuh dengannya. Padahal kenyataannya aku lah yang menjadi selingkuhan mu"
Tay sempat tertegun saat New berbicara menggunakan kalimat aku kamu seperti dirinya, tidak biasanya yang menggunakan kalimat kau yang terkesan sedikit tidak sopan untuk hubungan yang sudah menikah.
"Tapi New" lirih Tay.
"Seharusnya kamu senang Tay, bukankah ini yang kamu inginkan selama ini?"
New benar, selama ini Tay selalu menantikan seorang anak pada pernikahan pertamanya. Namun sekarang kenapa hatinya sangat berat sekali?
"Selamat Tay, kamu akan menjadi seorang ayah sebentar lagi"
New mencoba untuk tersenyum walaupun hatinya terasa sangat sakit.
Terjadi keheningan di antara keduanya.
"Tay" panggil New.
"Hmm?" Sahut Tay dengan lesu.
"Aku tahu ini terdengar tidak adil, dan aku yang tidak tahu diri" ucap New.
"Sekarang Namtan sedang mengandung anakmu, dia akan memberikan keturunan yang sangat kamu nanti-nantikan"
"Jika aku meminta hak asuh untuk anak yang aku kandung saat ini jatuh ke tangan ku apa boleh?" Ucap New penuh harapan.
"Sebagai gantinya kamu tidak perlu membiayai hidupku dan ibu. Setelah bercerai aku akan pergi jauh membawa anak kita" hati New sangat perih ketika mengucapkan kata terakhirnya.
"Aku mohon Tay" lirih New.
"Kamu akan memiliki anak juga dengan wanita itu. Aku takut jika nanti kalian akan kewalahan, terutama Namtan, tentu dia akan lebih memprioritaskan anak kandungnya sendiri"
Membayangkan jika anaknya tidak mendapatkan kasih sayang yang adil dari ibu sambungnya membuat New ketakutan. Terlebih Tay yang sangat sibuk bekerja, entah bagaimana nasib anaknya nanti.
"Aku sangat senang mendengar berita baik itu. Setidaknya aku merasa sedikit lega karena tidak menghancurkan rumah tangga kalian lebih lagi"
"Aku sangat berterimakasih padamu untuk semua yang kamu berikan. Aku berjanji suatu saat nanti akan membalas kebaikan mu entah bagaimana caranya"
"Aku mohon Tay" mata New berkaca-kaca.
"Kamu tahu sendiri dokter sudah memvonis soal ibu. Aku sudah ikhlas jika ibu harus pergi daripada ia harus menahan sakit"
"Tapi Tay, jika ibu pergi aku benar-benar tidak memiliki siapapun hiks..." Tangis New pecah seketika.
"Hanya baby satu-satunya harapan aku hiks..."
![](https://img.wattpad.com/cover/355927014-288-k116827.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Contract Marriage
Fantasysebuah pernikahan yang berlandaskan hitam di atas putih TayNew bxb