part 7

1.3K 103 17
                                    

Tay baru saja pulang dari kantor, New tersenyum saat melihat Tay yang baru saja masuk kedalam apartemen. Dengan cepat New menghampiri Tay, mengambil alih tas kerja dan jas yang di kenakan oleh Tay.

Tay melonggarkan dasinya yang terasa sangat mencekik, ia membuka beberapa kancing pakaiannya dan menggulung lengan kamejanya yang membuat Tay tampak semakin tampan.

Tay menghempaskan tubuhnya di sofa, lalu New datang dengan segelas air putih. Tay menerima air putih tersebut, dan menengguknya habis karena ia benar-benar haus.

New tersenyum, dua hari sudah ia tidak bertemu dengan Tay karena tentu saja Tay kembali ke rumah istrinya.

"Kau sangat lelah, pasti terlalu banyak pekerjaan" ucap New yang duduk di sebelah Tay.

Tay mengangguk "hari ini aku benar-benar sibuk, ada klien yang meminta untuk mempercepat proses proyeknya" ucapan Tay.

New kembali tersenyum, sepertinya Tay mulai terbuka padanya, ia harus memanfaatkan situasi ini untuk membuat Tay semakin dekat dengannya.

"Bagaimana dengan waktu istirahat mu? Kau tidak melewati jam makan siang bukan?"

Sejak saat itu, New selalu mengirim masakannya untuk makan siang Tay.

"Tidak. Tapi aku harus makan sambil di selingi dengan pekerjaan" Tay menghela nafasnya lelah.

"Kepalaku sangat pusing" keluhnya.

New menuntun Tay untuk berbaring dengan pahanya sebagai bantalan. Tay hanya diam menurut tanpa banyak protes, mungkin ia sudah sangat lelah.

New memijat dahi Tay dengan pelan, sambil satu tangannya yang lain mengusap rambut Tay.

Tay mulai merasa nyaman dengan perlakuan New saat ini, hingga perlahan Tay memejamkan matanya.

New tersenyum, New mulai mengerti apa yang di butuhkan oleh Tay. Tay hanya butuh sebuah perhatian dan tempat berkeluh kesah mengenai hari-harinya.

"Istirahatlah sebentar, nanti aku akan menyiapkan air hangat untuk mu" dan hanya di jawab anggukan oleh Tay.

***

Selama satu Minggu ini, Tay selalu pulang ke apartemen. Tay tidak pernah lagi pulang ke rumah istrinya. Bahkan Tay selalu pulang tepat waktu, tidak seperti biasanya Tay pulang ketika langit sudah gelap.

Hal itu di karenakan Tay sudah tidak sabar untuk bertemu New. Lebih tepatnya Tay tidak sabar untuk pulang di sambut oleh New yang menyambutnya dan memanjakannya sehingga membuat rasa lelahnya menghilang.

Tay tersenyum saat New menyambutnya tepat ketika ia membuka pintu. Apa lagi New memberikan kecupan singkat pada kedua pipi dan bibirnya.

"Aku sudah menyiapkan air hangat untuk mu" ucap New sambil mereka berjalan beriringan masuk kedalam kamar.

Tay duduk di pinggir kasur, lalu ia menarik New untuk duduk di pangkuannya, lalu Tay memeluk erat New dan menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher New.

New tersenyum, ia mengusap kepala Tay penuh kasih sayang. New tahu, hal sesederhana ini mampu menarik perhatian Tay.

Hingga beberapa menit kemudian, mereka masih bertahan dengan posisi tersebut.

"Lebih baik kau mandi agar bisa segera istirahat. Aku akan membuat makan malam" ucap New melepaskan pelukan Tay hingga mereka saling tatap.

"Bagaimana dengan mandi bersama?" Ucap Tay dengan manja.

New tersenyum dan mencubit hidung Tay dengan gemas.

"Kita baru saja melakukan itu tadi malam"

Tay menggeleng "hanya mandi, tidak lebih. Aku berjanji"

New mengangguk, ia tidak bisa membantah karena tidak ingin merusak suasana.

Contract Marriage Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang