Tay baru saja sampai di apartemen, ia memutuskan untuk pulang ke apartemen karena Namtan sedang ada pekerjaan keluar kota, jadi tidak ada hubungannya jika ia pulang ke rumah.
Dahi Tay mengkerut ketika tidak ada New yang menyambutnya, tidak seperti biasanya. Terlebih lagi, Tay melihat ibu yang sedang melakukan pekerjaan rumah. Tay tahu New tidak akan membiarkan ibunya bekerja sedikit pun.
"Ibu" panggil Tay.
New sudah menceritakan kepada Tay mengenai ibunya yang tahu soal hubungan Mereka. Hal itu membuat Tay mau tidak mau harus terbiasa berinteraksi dengan mertuanya itu.
"Nak Tay sudah pulang?" Ibu tersenyum.
Tay mengangguk "dimana New? Kenapa ibu yang melakukan pekerjaan rumah?" Tanya Tay.
Ibu memasang wajah khawatirnya.
"New sedang sakit. Ibu sudah menyuruhnya untuk berobat ke rumah sakit atau hanya sekedar menghubungi mu, tapi New tidak mahu. Katanya dia hanya butuh istirahat"
Tay menghela nafasnya, ia langsung berjalan menuju kamar. Dan benar saja New sedang meringkuk tertidur di atas kasur.
Tay duduk di pinggir kasur tepat sebelah New.
"New" panggil Tay mengguncang bahunya.
Bagaimanapun New adalah suaminya, New juga menjadi tanggung jawabnya. Jadi Tay harus memastikan kondisi New.
"New" panggil Tay lagi dengan mengguncang bahu New sedikit keras.
Perlahan New membuka matanya, ia menatap Tay dengan sayu.
"T-Tay?" Lirih New.
"Kau kenapa? Apa kau sakit?" Tay memeriksa suhu tubuh New dengan cara menempelkan punggung tangannya pada dahi New.
"Tidak terlalu panas" gumam Tay kebingungan.
New merentangkan kedua tangannya, memberi isyarat pada Tay untuk memeluknya. Tanpa banyak protes Tay menurut, ia membungkukkan badannya dan membiarkan New memeluknya.
"Kepala ku pusing, rasanya sangat mual" ucap New dengan manja.
"Kita harus ke rumah sakit"
New menggeleng "aku tidak suka bau rumah sakit"
Tay menghela nafasnya, ia tidak ingin membuang waktu. Tay melepaskan pelukan New, membuat New menatapnya dengan mata yang berkaca-kaca.
Tanpa aba-aba Tay langsung mengangkat tubuh New, menggendongnya dengan bridal.
"Kita ke rumah sakit. Jangan membantah" tekankan Tay.
New hanya pasrah, ia melingkarkan kedua tangannya pada leher Tay dan menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher Tay.
Sesampainya di rumah sakit, New langsung mendapatkan penanganan. Satu jam setelah pemeriksaan, New di bawa ke ruang rawat. Dokter mengatakan jika kondisi New sangat lemah, dan New di anjurkan untuk di rawat paling tidak satu hari.
Saat ini Tay sedang berada di ruangan dokter, duduk berhadapan dengan dokter.
"Apa ada hal yang serius hingga New harus di rawat?" Tanya Tay.
Dokter tersebut, ia memberikan sebuah amplop putih yang berlogo rumah sakit.
"Selamat, tuan New sedang hamil dengan usia kandungan dua Minggu. Anda akan menjadi seorang ayah"
Deg
Jantung Tay berdegup dengan kencang. Dengan tangan yang gemetaran ia mengambil amplop tersebut, lalu membukanya dan membaca isinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Contract Marriage
Fantasysebuah pernikahan yang berlandaskan hitam di atas putih TayNew bxb