part 27

2.6K 147 18
                                    

Satu Minggu berlalu setelah Tay dan New menghabiskan waktu bersama sang buah hati. Membayar waktu yang sudah terbuang sia-sia.

Baik Tay maupun New tidak melakukan interaksi pada orang lain, mereka hanya keluar rumah sesekali sebatas pekarangan rumah saja. Itu di karenakan mereka tidak ingin membuat berita yang sudah turun kembali naik.

Tay mengeluarkan banyak uang untuk menurunkan berita tersebut, serta menghapus seluruh berita buruk mengenai dirinya dan New.

Mereka benar-benar menghabiskan waktu bersama. Tay tidak akan membiarkan New berjarak barang sedikitpun darinya. Sementara Nanon, ia tidak bisa lepas dari Tay sedikitpun. Hal itu membuat New sedikit cemburu karena Nanon berhasil merebut perhatian Tay.

Baik Tay dan New, mereka tidak menyentuh handphone sedikitpun, mengabaikan televisi dan media berita sebagainya. Tentu untuk mengindari berita mengenai mereka.

Tak jarang pihak penyiar berita maupun media sosial mengarang cerita berlebihan tentang mereka. Guna meraup keuntungan.

"Masak apa sayang?"

Tay merangkul pinggang New dengan tangan kirinya, sementara tangan kanannya sedang menggendong Nanon.

"Hanya masak seadanya, karena persediaan sudah habis. Sepertinya besok kita harus keluar untuk berbelanja" jawab New.

Selama satu Minggu ini mereka hanya mengandalkan bahan makanan yang sengaja Off dan Gun tinggalkan untuk New. Beruntung mereka menaruh persediaan yang cukup banyak.

"Kamu yakin?"

New terdiam, sejujurnya ia takut di luar sana orang-orang mengenal mereka dan membuat berita kembali.

"Daripada kita harus mati kelaparan?"

Tay menghela nafasnya lelah. New benar, mereka tidak bisa selamanya bersembunyi di sini.

Tay tidak takut jika dirinya mendapat cibiran dari orang-orang. yang ia khawatir kan New dan Nanon.

"Lepaskan pinggangku" ucap New saat Tay meremas pinggangnya.

Tay tersadar dari lamunannya dan langsung menarik tangannya dari pinggang New.

"Nanon masih kecil, seharusnya kamu menggendong Nanon menggunakan dua tangan"

"Kalau bisa satu kenapa harus dua?" Gumam Tay yang dapat di dengar oleh New.

"Tay Tawan!" Teriak New.

***

Sesuai ucap New kemarin, siang ini Tay dan New memutuskan untuk keluar dari persembunyian mereka. Mereka harus keluar untuk kelangsungan hidup mereka. Tidak mungkin mereka bersembunyi, menghindari semua orang untuk selamanya.

Tay dan New sudah sampai di pasar tradisional yang tak jauh dari rumah New.

Sebenarnya Tay ingin ia sendiri yang pergi keluar untuk membeli kebutuhan, namun New keras kepala untuk ikut keluar karena ia sudah bosan mengurung diri. Lagipula Nanon sang anak juga butuh udara segar.

"Sayang kamu tunggu di mobil aja ya? Pasaraya sangat ramai, kasian Nanon" ucap Tay.

New melihat suasana yang ada di sekitarnya, benar apa yang di katakan oleh Tay. New pun menganggukkan kepalanya.

"Pilih bahan makanan yang bagus dan segar-segar ya?" Peringat New.

"Iya sayang" ucap Tay.

Untuk pertama kalinya Tay menginjakkan kakinya ke tempat tersebut. Sebuah tempat keramaian yang penuh desakan dan mengeluarkan bermacam aroma yang membuatnya tidak nyaman. Namun Tay tetap melangkahkan kakinya, daripada New yang harus melakukannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Contract Marriage Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang