New berjalan mondar mandir di depan ruangan IGD dengan raut wajah penuh gelisah. Bagaimana tidak? Ibunya di temukan tak sadarkan diri di dalam kamar, melihat itu New bergegas meminta bantuan pada penjaga apartemen untuk membawa sang ibu ke rumah sakit.
"New"
"Tay"
Tangis New pecah seketika. Tay baru saja datang dengan tergesa-gesa saat mendengar kabar dari New.
Tay menarik New kedalam pelukannya, mencoba untuk menenangkan pria manis itu.
"Tay ibu, hiks..."
"Sttt tenanglah, ibu pasti baik-baik saja" bisik Tay sambil mengusap punggung New.
Beberapa menit kemudian New mulai tenang. Tay membawa New untuk duduk di bangku tunggu.
"Hai New" sapa seorang pria.
"H-Hai Off" sapa New balik, ia baru menyadari kehadiran pria itu.
"Tidak perlu khawatir, semua pasti baik-baik saja" tenangkan Off.
New mengangguk "aku berharap begitu"
Tak lama kemudian, dokter yang menangani ibu New keluar dan menghampirinya.
"Bagaimana dokter?" New berdiri dengan cepat.
Dokter menghela nafasnya "sepertinya pasien tidak mengkonsumsi obat-obatannya lagi"
New mengangguk, memang obat ibu sudah habis sejak beberapa hari yang lalu, saat ibu tidak mau di ajak ke rumah sakit untuk check up.
"Bagaimana bisa pasien melupakan obatnya? Bukankah sudah di jelaskan sejak awal jika pasien harus rutin mengkonsumsi obat?" Tanya dokter.
New hanya diam, tidak mungkin ia mengatakan alasan sebenarnya.
"Maaf dokter suami saya sedang hamil, mungkin karena itu dia sedikit teledor untuk merawat ibunya" ucap Tay.
Dokter mengangguk "pasien belum sadarkan diri. Pasien akan di pindahkan ke ruang rawat"
"Baik dokter. Terimakasih"
Setelah kepergian dokter, Tay kembali membawa New untuk duduk.
"Kau tunggu di sini, aku akan menyelesaikan administrasi" ucap Tay.
"Off, tolong jaga New" ucapnya pada sang sahabat.
Sepeninggalan Tay, New hanya menundukkan kepalanya sambil melafalkan doa untuk sang ibu.
"New" panggil Off yang duduk di sebelahnya.
"Ya?" Sahutnya.
"Tay sudah menceritakan semuanya padaku, termasuk soal ibu mu yang mengetahui jika Tay seorang pria beristri"
New Kemabli menundukkan kepalanya ketika mendengar kalimat tersebut.
"Maaf aku tidak bermaksud" ucap Off merasa bersalah.
"Tidak apa-apa, kenyatannya memang seperti itu" lirih New.
"Kau mencintai Tay?" Tanyanya.
"Apa maksud mu?" Tanya New balik.
"Kau tahu? Tay dan aku sudah bersahabat sejak lama, sejak kami kecil" Off memulai ceritanya.
"Di antara banyak orang-orang yang dekat dengan Tay, entah itu sebagai teman atau hanya kenalan, mereka hanya memanfaatkan kelebihan yang Tay miliki"
"Hanya aku yang Tay percayai berteman tulus padanya, maka dari itu aku sangat menjaga kepercayaan itu"
New menatap Off, ia mulai tertarik dengan cerita pria yang baru di kenalnya beberapa hari itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Contract Marriage
Fantasíasebuah pernikahan yang berlandaskan hitam di atas putih TayNew bxb