part 23

1.3K 126 28
                                    

New sedang duduk bersandar dia atas ranjang rumah sakit. Suster baru saja keluar dari ruangannya setelah memberikan New makan malam.

New menyantap makanannya perlahan, sesekali tatapannya akan beralih pada si kecil yang sedang tertidur di dalam box bayi tak jauh darinya.

Cklek

Pintu ruangan terbuka, Off dan Gun datang dengan beberapa kantong plastik di tangannya.

"Hai New" sapa Gun yang langsung mengambil tempat di sebelah New.

"Hai" sapa New balik dengan tersenyum manis.

"Ini New, kami bawa buah-buahan untukmu" Off meletakkan kantong plastik yang ia bawa di atas nakas.

New menghela nafasnya "sudah aku katakan, malam ini kalian tidak perlu ke sini. Kalian pasti lelah bekerja seharian. Juga kalian tidak perlu repot-repot membawa makanan, rumah sakit sudah menyediakan"

"Sudahlah New, tidak perlu sungkan"

"Aku sangat merepotkan, padahal kita baru kenal beberapa bulan" ucap New tidak enak hati.

"Sudah aku katan, anggap saja aku yang bertanggung jawab atas tindakan bodoh sahabat ku itu" ucap Off.

"Kalian sudah makan?" Tanya New.

"Sudah, sebelum ke sini kami sempat mampir tadi" jawab Gun.

New menganggukkan kepalanya, ia kembali menyuapkan makanannya yang tersisa sedikit lagi.

"Sini aku bantu" Gun mengambil alih peralatan makan New, lalu membuangnya ke tong sampah.

"Nanon tidurnya nyenyak sekali" ucap Off yang sedang berdiri di sebelah box bayi.

"Iya, dia baru saja aku beri ASI" jawab New.

Pintu ruangan kembali terbuka, sepasang pria dan wanita paruh baya masuk dan menghampiri New.

"New"

"Mama papa?" Kaget New.

Mama menghela nafasnya "kenapa tidak memberitahu kami jika kamu melahirkan?"

"Maaf" lirih New.

"Beruntung ada Off yang memberi kabar"

New menatap Off yang sedang menyengir tak bersalah.

Off sengaja memberitahu kedua orangtua Tay, agar Tay mengetahui berita ini dari orangtuanya. Karena New melarang Off untuk memberitahu Tay, jadi Off menggunakan orangtua Tay sebagai perantara. Bagaimanapun Tay berhak tahu.

"Ini cucu papa?" Tanya papa antusias saat melihat box bayi.

New tersenyum "iya pa"

Melihat itu, mama tak kalah antusias. Mama segera menghampiri box bayi itu.

"Wah cucu mama lucu sekali" ucap mama girang.

"Siapa namanya New?"

"Nanon Thipoom Techaapaikhun" jawab New dengan hati-hati.

Papa dan mama saling tatap "kenapa tidak memakai nama Vihokratana?"

New hanya diam memainkan jari tangannya, ia tidak berani untuk mengatakan hal yang sebenarnya.

Pintu ruangan kembali terbuka, kali ini sepasang suami istri yang berjalan masuk dengan wajah datarnya.

Jantung New berdegup kencang. Setelah hampir dua  bulan lamanya, akhirnya ia kembali di pertemukan dengan sang pujaan hati.

Tay datang dengan wajah yang angkuh. Sementara Namtan berjalan di sisi Tay dengan tangan yang memeluk lengan Tay sambil tersenyum lebar.

New dapat melihat perut wanita itu yang sudah membesar.

Contract Marriage Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang