Infus di tangan New sudah di lepas, ia juga sudah mulai bisa berjalan kembali walaupun perlahan-lahan karena bekas operasinya masih terasa nyeri.
Nanon sedang tertidur setelah di beri ASI beberapa menit yang lalu.
Saat ini New sedang berdiri di dekat jendela menghadap keluar ruangan.
Tatapan New tampak kosong, tangannya memegang erat pada pinggiran kayu jendela. Tanpa di sadari, air matanya kembali menetes.
Membayangkan pertemuan pertama dirinya dengan Tay hingga saat ini. New sudah siap akan konsekuensi yang akan ia terima. Namun New tidak akan menduga jika hukumannya seberat ini.
New akan menerima itu jika hanya dirinya yang terkena hukuman. Tapi kenapa anaknya harus ikut merasakan hukuman itu?
Anak kecil yang tidak memiliki dosa, yang baru merasakan udara beberapa hari harus menerima kejamnya dunia.
Membayangkan sang anak harus besar tanpa mengenal sang ayah membuat hati New sakit sekali.
"New!"
New tersentak kaget kala Off tiba-tiba meneriaki namanya.
"Off?"
"Kau menangis?"
New menyentuh pipinya yang basah, ia bahkan tidak sadar jika sedang menangis.
"Sejak kapan kau datang?" Tanya New.
Off menghela nafasnya, sejak ia datang New sudah melamun sambil menangis.
"Baru saja" jawabannya.
"Kau tidak bekerja?"
Off terdiam, ia tampak memikirkan sesuatu.
"Ada apa?" Tanya New yang menyadari arti raut wajah Off.
"Aku bingung bagaimana harus mengatakannya" ucap Off.
"Katakan saja" New semakin penasaran.
"Tapi... Kau harus kuat ya New?"
"Ada apa?" New berubah menjadi panik.
Off memegang kedua pundak New, ia menatap New dengan serius.
"Aku tadi sempat mampir ke rumah mu untuk mengecek ibu mu" ucap Off.
"Ibu baik-baik saja kan?" Tanya New khawatir.
"Tadi saat aku datang ibu tiba-tiba drop, dan aku langsung membawa ibu mu ke rumah sakit"
Off menunggu reaksi New yang hanya dia mematung.
"Ibu mu sedang di tangani oleh dokter di ruangan ICU. Dia berada di rumah sakit ini juga"
New hendak pergi namun Off menahannya.
"Kau mau kemana?" Tanya Off ketika New tampak tergesa-gesa.
"Aku mau melihat ibu ku!" Sentak New.
Off menahan New untuk tidak pergi "tapi kau masih masa pemulihan"
New mendorong tubuh Off dengan kencang, membuat pria itu hampir terjatuh.
"Aku tidak perduli" ucapnya hendak pergi.
Namun langkahnya terhenti saat merasakan nyeri pada bekas operasinya. New hampir terjatuh ke lantai, namun Off menahannya dengan cepat.
"New!" Off menahan tubuh New yang hampir jatuh.
"Sttt" New meringis kesakitan.
"Sudah aku katakan kau tidak boleh pergi"
"T-tapi aku ingin melihat ibu ku" tangisnya.
Off memapah New untuk kembali ke ranjang rumah sakit. Off menekan tombol untuk memanggil dokter. Tak lama kemudian dokter dan satu perawat datang dan langsung memeriksa New.
KAMU SEDANG MEMBACA
Contract Marriage
Fantasysebuah pernikahan yang berlandaskan hitam di atas putih TayNew bxb