part 25

1.8K 131 13
                                        

New menatap gundukan tanah yang bertabur bunga segar di hadapannya. Mengenakan pakaian serba hitam dengan terduduk di kursi roda.

Air mata New tidak berhenti sejenak tadi, namun ia hanya diam tanpa mengeluarkan suara sedikitpun.

Tidak ada siapapun di sini selain dirinya, Off, Gun yang sedang menggendong Nanon, ada juga Tay beserta kedua orangtuanya dan Namtan yang selalu setia memeluk lengan Tay.

"New, mama dan papa turut berdukacita" ucap mama sambil mengusap lengan New.

New hanya diam, pandangannya kosong dan tatapannya tak lepas pada gundukan tanah di hadapannya itu.

"New, kamu harus sabar ya. Sekarang ibu kamu sudah tidak sakit lagi" ucap papa.

New kehilangan ibunya, hal yang sangat di takuti oleh New. Ibu pergi meninggalkan New berdua dengan sang anak.

"New aku turut prihatin dengan musibah yang menimpa kamu" ucap Namtan.

New tidak menggubris sama sekali. Pikirannya hanya tertuju pada sang ibu yang telah tiada.

"New, sebentar lagi hujan. Lebih baik kita pergi dari sini" ucap Off.

Masih tidak ada respon dari New.

Sementara Tay hanya diam menatap New di balik kacamata hitam yang ia kenakan. Entah apa yang ada di dalam pikiran pria itu. Tanpa di ketahui oleh siapapun tatapannya tak lepas dari New dan sang anak yang sedang di gendong oleh Gun.

"Ayo" ajak Off pada Gun, lalu mendorong kursi roda New untuk pergi.

Tay dan keluarganya pun ikut meninggalkan pemakaman tersebut.



New sedang duduk bersandar di atas kasur. Sementara Nanon sedang tertidur pulas di sebelahnya setelah di berikan susu formula oleh Gun.

Kondisi New masih sama, ia hanya diam dengan tatapannya yang kosong.

"New" sadarkan Gun.

"Jangan terlalu larut seperti ini" ucap Gun khawatir.

New hanya diam tidak merespon sama sekali.

"Bagaimana ini?" Tanya Gun pada Off yang baru saja masuk kedalam kamar.

Off menatap New dengan prihatin. Kenapa nasib buruk menimpa New secara bertubi-tubi?

"New?" Off mengguncang lengan New.

"Hei New!" Sentak Off.

Kali ini New telah kembali kesadarannya, namun ia masih tetap diam menatap Off dan Gun bergantian.

"Kau belum makan sejak tadi siang"

"Aku tidak berselera" jawabnya pelan.

"Tapi kau harus makan New, Nanon membutuhkan ASI mu"

Jika New terlalu larut dalam kesedihan dan mengabaikan kesehatannya, hal itu akan berdampak pada ASI New yang sangat di butuhkan oleh Nanon.

New menatap sang anak yang sedang tertidur pulas, tangannya mengusap kepala Nanon dengan hati-hati.

"Makan ya New? Aku akan menyuapi mu" bujuk Gun.

"Aku ingin pulang" lirih New.

"Kita sudah di rumah sekarang" ucap Off.

New menggeleng "tidak, ini bukan rumah ku. Aku ingin pulang ke rumah ibu ku"

Off menghela nafasnya "habiskan dulu makanan mu setelah itu istirahat. Besok aku akan mengantarmu pulang"

***

Sesuai janjinya, saat ini Off dan Gun sedang berada di dalam perjalanan untuk mengantar New pulang ke rumah yang ia maksud.

Contract Marriage Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang