Sudah saatnya Hyunjin beraksi.
Jangan kaget.
Alurnya maju-mundur sesuka hati.Maaf untuk kesalahan penulisan.
🍁BERDIRI LAYAKNYA SEORANG PRIA🍁
Sudah satu bulan berlalu dan kini Hyunjin dan Felix kembali sibuk dengan aktivitas masing-masing. Bising percakapan yang bercampur denting gelas atau piring di jam makan siang. Kembali keseharian yang mengasikkan menurut seseorang yang terbiasa bergerak. Waktu adalah uang, katanya yang dipenuhi jiwa muda. Meraup kekayaan sebanyak mungkin, semata untuk mengisi kebahagiaan duniawi.
Tapi semakin dikejar kekayaan itu semakin membuatnya jengah. Bertemu orang dengan mulut busuk, ditawari wanita, keuntungan bahkan perjodohan. Entah sudah sebanyak apa pengalaman yang didapatkannya selama hidup sebagai pemimpin. Padahal belum seberapa lamanya. Bukannya dia tak pernah menjadi bawahan namun menjadi pemimpin ternyata lebih memuakkan untuk dijalani.
Waktunya lagi-lagi terasa sia-sia. Bertemu wajah baru pemimpin perusahaan yang dipikirnya akan membawa keuntungan. Jika diingat lagi waktu sebelumnya, ingin rasanya Hwang Hyunjin menenggelamkan pria tua yang barusan menawarkannya wanita bahkan pria di bawah umur ketika pria tua itu meminta untuk bekerja sama.
Muak berada lebih lama di lounge, Hyunjin memilih keluar ke kafe dekat perusahaan. Niat hati ingin memperbaiki mood, tapi belum lama duduk disana dia dihampiri seseorang yang dikenalnya cukup lama. Pria dewasa yang sekelas dengannya selama tiga tahun itu duduk santai di hadapannya.
"Hwang.. apa kabarmu?"
Beberapa tahun yang lalu.
Duduk sebangku dengan remaja cantik yang terkenal dengan sebutan model cantik, dengan nama Yeji. Remaja bernama Choi Minhwan yang terkenal menjadi anak berandalan itu kerap membuat Yeji beruaha keras menghentikan perilaku buruk teman sebangkunya itu. Setia, kau bisa mengatakannya ketika menyaksikan bagaimana Yeji memperlakukan seorang berandalan agar menjadi manusia yang berbudi.
Satu, dua tahun dilewati. Hingga cinta berbalas. Yeji dan Minhwan berpacaran di awal kelas tiga SMA. Sebelumnya, walaupun Minhwan tak pernah menolak Yeji berada didekatnya namun remaja itu tak menyadari bahwa perhatian Yeji itu sebagai wujud rasa cintanya.
Lalu tiba disaat itu, Hyunjin yang selalu berada di kelas yang sama dengan Minhwan dan Yeji itu kerap kali diperhatikan gerak-geriknya. Minhwan yang pada dasarnya tak menyukai Hyunjin itu selalu mencari-cari kesempatan untuk menjatuhkannya.
Siang itu terasa panas ketika matahari serasa diatas kepala. Untuk pertama kalinya Hyunjin tak sadar Minhwan sedang mengawasinya. Berada di perpustakaan ketika mengamati siswa kelas 2 sedang olahraga di lapangan yang terlihat dari lantai dua.
"Kau memperhatikan anak kelas 2?"
Hyunjin menatap Minhwan tanpa ekspresi.
"Bagaimana jika kita bergabung dengan mereka saja?" Hyunjin merebahkan pundak di sandaran kursi menoleh lagi kebawah seakan tak terjadi apa-apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Kita | HyunLix
FanfictionTamat. Slice of Life. Perjalanan hidup nona dan tuan Hwang. Dia yang jauh di hati itu, perlahan mendekat. Dia yang sedingin es itu, seiring waktu mencair. Dia yang tak dikenal itu akhirnya mengajakku untuk sehidup-semati. "Jika aku sudah tua dan ker...