Tamat. Slice of Life. Perjalanan hidup nona dan tuan Hwang.
Dia yang jauh di hati itu, perlahan mendekat.
Dia yang sedingin es itu, seiring waktu mencair.
Dia yang tak dikenal itu akhirnya mengajakku untuk sehidup-semati.
"Jika aku sudah tua dan ker...
Terima kasih banyak untuk kalian yang sudah kasih cerita ini vote dan komen. Big 🤍💙 from Arshi
Baiklah mari kita mulai cerita manis. Suka kan yang manis-manis?
Maaf untuk kesalahan penulisan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🍁HIDUPLAH BERSAMAKU SELAMANYA🍁
"Minta uang" sambil menengadahkan tangan Felix meminta suaminya mengeluarkan uang untuknya.
Mereka sedang berada di pasar. Istri Hwang yang sedang mengandung itu mengidam makan gurita. Jadi sebagai suami yang bertanggung jawab, Hyunjin menuruti semua yang diinginkan istrinya.
Sangat sulit mencari gurita di pegunungan. Mereka harus menempuh perjalanan selama satu jam untuk turun ke daratan rendah. Pantai nan luas nampak indah dan Felix minta suaminya untuk memotretnya. Berjalan berdampingan untuk ke pasar ikan yang sedang ramai.
Felix memesan gurita yang sudah diolah menjadi masakan khas sana. Mencicipi makanan sembari tersenyum lebar. Sepertinya istri Hwang itu puas dengan sajian makanan.
Berjalan menuju penjual yang memesan kerang-kerangan, Felix segera meminta uang pada suaminya untuk membayar pesanan. Dia bercerita pada Hyunjin jika Neneknya jarang makan ikan dan hewan laut, jadi akan membawakan hewan laut sabagai oleh-oleh.
Kembali berada di mobil setelah Hyunjin memasukkan sterofoam ke bagasi. Felix sudah duduk di kursi penumpang menunggu suaminya masuk dan mengendarai mobil. Setelahnya Felix memperhatikan Hyunjin yang sedang menyetir mobilnya. Felix sengaja memakai mobilnya karena mobil itu sudah biasa naik turun pegunungan.
Menunggu setidaknya dua menit, barulah dia bertanya "itu aksesoris yang kubeli waktu di Jepang?" tanyanya setelah meneliti aksesoris yang dipakai suaminya hari ini.
Hyunjin melirik kearah aksesoris yang terpasang di tubuhnya kemudian menjawab dengan senyuman "benar."
Pria manis itu segera menarik tangan kiri suaminya. Ada gelang lucu yang tertutup lengan. Felix tersenyum cerah mendapati barang pemberiannya dipakai sang suami. Hyunjin memelankan laju kendaraan lalu berhenti sejenak di pinggir jalan.
"Aku baru kali ini melihatnya." ujar Felix sambil memainkan gelang itu.
"Aku sering memakainya. Kau saja yang tidak sadar." jawab Hyunjin yang ikut memainkan gelang ditambah sengaja memainkan jari agar bersentuhan dengan istrinya.
"Benar. Aku tidak sadar." Felix terlalu sibuk dengan pikiran negatifnya sampai-sampai tak tahu sang suami ternyata juga mencintainya.
Mata belok itu bergerak menuju jari manis di tangan kiri sang suami. Ada cincin pernikahan mereka disana.
Tatapan itu penuh akan pertanyaan "Kau memakainya?"
Hyunjin menunjukkan jemarinya dan di jari manis nampak jelas dia memakai cincin pernikahan mereka. "Tentu saja. Aku memakainya ketika merasa butuh. Aku tidak teliti memakai barang kecil. Jadi sering kehilangan. Aku takut menghilangkan cincin ini."
