80 vote aku usahain update lagi.
Ini panjang ya.. 2k lebih, lagi-lagi alur maju-mundur.Maaf untuk kesalahan penulisan.
🍁TOLONG JANGAN BANGUNKAN AKU🍁
Sore itu terasa begitu hangat. Dengan pesona awan berwarna oranye, kedua pasangan itu duduk di teras kayu samping rumah. Sebagai pelengkap kebersamaan mereka, disajikan teh krisan hangat serta brownies almond.
Felix memotong brownies almond itu ke dalam empat bagian. Kemudian menyendokkan satu bagian kecil seperti potongan kecil dari kado untuk pujaan hati kala itu ke arah sang suami.
"Aaa.." katanya meminta sang suami untuk membuka mulut.
Sekitar lima tahun sudah dia menikah dengan pria dari keluarga Hwang. Rasa malu yang bertahun-tahun dirasakannya setelah menikah pun perlahan memudar. Kini Felix lebih terbuka dengan segala hal yang membuat romantis dengan suaminya.
Menuruti kata adik iparnya untuk tidak menyesal karena terlalu malu untuk terlalu romantis di setiap waktu. Akhirnya Felix belajar untuk memuaskan kebiasaannya yang suka dengan skinship.
Ketika ranting pohon di samping rumah bergerak karena sapuan angin kencang. Dedaunan yang umurnya sudah tua pun runtuh ke bumi. Salah satunya pun bersarang di pucuk kepala pria manis yang akan berumur 29 di tahun ini. Maka Hyunjin mengangkat tangan bersiap untuk menyingkirkan daun kering itu. Diusapnya lembut. Hanya perlakuan kecil darinya tapi balasannya berupa senyuman indah.
"Cantik sekali istriku." kata si kepala keluarga sembari menyisir helaian rambut yang menutupi mata itu kebelakang.
Felix tambah tersenyum hangat. Tak bisa menahan sedikit tawa kemudian dia memegangi lengan sang suami yang masih setia di pucuk kepalanya.
"Secantik apa?"
"Secantik mentari." Dia mencuri satu kecupan dengan cepat lalu menambahi kalimatnya "Kau adalah matahariku."
"Kak Hyunjin pandai merayu." ujarnya berusaha menahan malu namun tetap saja merona di pipi berhias freckles itu.
"Pandai merayumu."
Hyunjin menengok ke arah jagoan kecilnya yang tertidur usai pulang dari playgroup. Tak terasa sudah berumur 4 tahun. Barusan ketika di jemput Innie berceloteh tentang kegiatannya di playgroup. Setelah sampai rumah, dia kehabisan tenaga dan langsung tertidur pulas.
"Jeongin sudah besar. Sekarang sudah bisa memisahkan cangkang telur dari isinya." cerita Felix pada suaminya.
Hyunjin tersenyum lebar, dia pun menggeser tubuh sang istri kemudian menngangkatnya. Niatnya ingin mendengarkan cerita sang istri sembari memangkunya "apakah dia mengganggumu memasak?"
Felix yang sudah duduk di paha sang suami itu menggeleng pelan. "Tidak.., Innie memang suka membantuku memasak. Dia penasaran pada semua bahan masakan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Kita | HyunLix
FanfictionTamat. Slice of Life. Perjalanan hidup nona dan tuan Hwang. Dia yang jauh di hati itu, perlahan mendekat. Dia yang sedingin es itu, seiring waktu mencair. Dia yang tak dikenal itu akhirnya mengajakku untuk sehidup-semati. "Jika aku sudah tua dan ker...