Tamat. Slice of Life. Perjalanan hidup nona dan tuan Hwang.
Dia yang jauh di hati itu, perlahan mendekat.
Dia yang sedingin es itu, seiring waktu mencair.
Dia yang tak dikenal itu akhirnya mengajakku untuk sehidup-semati.
"Jika aku sudah tua dan ker...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🍁LOVE-HATE RELATIONSHIP🍁
"Naur."
"Naur. Naur. Naur."
Beberapa saat yang lalu di rumah keluarga Hwang berkumpullah para keturunan Hwang. Ada banyak sekali keluarga yang hadir dan Felix tak dapat mengenali sebagian besar dari mereka. Hanya beberapa dari mereka yang dapat dikenali wajahnya oleh Felix, namun tidak semua dapat diingat namanya.
Felix tak lama dari itu harus kembali ke kamar karena sakit. Sebulan ini sudah dia harus menerapkan perawatan intensif pada tubuhhya. Sebelum acara, dia hanya berpapasan dengan beberapa dari keluarga Hwang dan memilih kembali.
Celine sekarang sudah pandai berceloteh walaupun terkadang tak jelas artikulasinya. Sebagian besar dari keluarga besar itu terpukau dengan paras bayi itu. Terlebih Felix sangat suka mendandani anak perempuannya dengan imut. Walaupun jelas-jelas kepribadian itu bertolak belakang dari luar.
Celine tak terbiasa berjauhan dari Mamanya. Kini dia terus menempel dengan Hyunjin. Sedikit saja Papanya pergi, maka Celine akan berteriak.
"Naur! Papa!" Dia menangis ketika Hyunjin hendak menggendong anak dari sepupunya.
"Lucunya. Maaf ya Celine. Ini tante kembalikan Papamu."
Hyunjin menarik bibir sembari menggendong bayinya. Posesif sekali memang keturunannya.
"Istrimu sedang apa?"
"Felix sedang sakit. Jadi sekarang sedang istirahat."
"Semoga dia lekas sembuh."
Hyunjin tersenyum dan mendekati Mamanya. Dia ingin menitipkan Celine sebentar untuk mengecek kondisi istrinya.
"Ma, aku mau keatas sebentar. Titip Celine dan Innie."
"Baiklah."
Mama Hwang segera mendudukkan putri Hwang dipangkuannya. Mata bulat sempurna itu tak melepaskan pandangan ke Papanya yang terus berjalan menjauh. Kemudian dia melirik kearah neneknya.
"Papa ana?" tanya Celine yang celingukan ke segala arah.
"Jenguk Mama."
"Elin au atas uga."
"Besok ya. Mama Felix sedang sakit. Celine main sama Grandma dan kakak saja ya." Mama Hwang kini menggendong bayi Hwang menuju berbagai macam cake yang tersaji di meja.
Tak lama dari itu, Hyunjin membuka pintu kamar dan memperhatikan sang istri yang tidur dengan bantal khusus penderita hernia disk. Sudah seminggu ini sang istri tak bisa banyak beraktivitas berat karena penyakitnya yang kambuh. Mungkin semenjak hamil hingga menyusui, Felix tak memiliki banyak waktu untuk rehabilitasi.
