Bonus chapter; Dan Heng .

977 83 13
                                    

𓆩⟡𓆪


Sekitar 3 tahun semenjak mereka pergi ke Luofu, tidak ada yang berubah dari dirinya, kecuali wujud barunya yakni sosok naga serta kenangan yang berlalu.

Hari-hari memandangi jendela, pikiran kosong, ia tak berpikir apapun kecuali saat melihat bintang, dia teringat gadis itu.

Semenjak kejadian tersebut, semua orang mengira bahwa gadis tersebut, {Name}, telah meninggal karena mengorbankan nyawanya. Tentu itu adalah berita duka yang tak dapat diterima siapapun, termasuk dia.

Sulit dipercaya bahwa gadis itu dahulu merupakan cinta pertamanya-lebih tepatnya cinta pertama Dan Feng. Namun perasaan lama terbawa ke masa kini, pertemuan mereka merupakan takdir, tak mengherankan jika Dan Heng merasa cepat akrab dengannya.

Kini ia merindukannya, tak ada yang dapat menggantikannya, setiap harinya Dan Heng mengenang gadis tersebut dengan cara melihat bintang.

Sama seperti bintang, gadis itu bersinar terang, namun kini cahaya itu telah menghilang.

Tiba-tiba suatu cahaya mengganggu penglihatannya, ia menoleh kebelakang, suatu cahaya menciptakan retakan yang semakin melebar. Dan Heng dengan sigap memasang kuda-kuda, memunculkan tombak Cloud-Piercer kebanggaannya ditangannya.

TRANGG!!

Pecah, retakan tersebut menciptakan sebuah portal bercahaya yang begitu terang hingga sulit untuk dilihat, Dan Heng reflek menutupi matanya dengan tangannya.

Cahaya tersebut perlahan meredup, dia kembali membuka matanya, melepas tangannya dari wajahnya dan mengarahkan tombaknya.

Tunggu, ada sosok yang keluar dari portal tersebut bersamaan dengan hilangnya portal tersebut.

Sosok itu...

"Uhh.. aku merasa mual... Ternyata seperti itu cara kerjanya... Ini seperti warp saat di Astral Express."

Seorang gadis dihadapannya muncul, portal itu menghilang hanya menyisakan serpihan cahaya, gadis tersebut nampak familiar-lebih tepatnya memang.

Dan Heng pun menatapnya dengan tak percaya bagaikan melihat hantu hingga menjatuhkan tombaknya ke lantai. "... {Name}?"

Yang dipanggil pun menoleh, menatapnya dengan terkejut, ia pikir bahwa dirinya akan tersesat kembali ternyata lokasinya tepat. Dia berada di Astral Express. "Dan Heng...? Ini.. benar-benar kau, kan..?"

Mereka hanya saling melempar tatapan, saling terkejut, di situasi yang hening tersebut gadis itu melakukan tindakan pertama, berlari kecil kearahnya dan memeluknya dengan erat.

"Dan Heng..!! Ini.. ini kau! Ini benar-benar kamu!!" Air mata mengisi matanya, suaranya terdengar tak stabil akibat bibirnya yang bergetar.

Dan Heng hanya memandanginya dengan rasa tak percaya, disisi lain ia merasa lega dan terharu bisa bertemunya lagi, meskipun ia menganggap bahwa dirinya sedang berada di mimpi indah.

"{Name}..? Dihadapan ku..? Ah.. ini pasti mimpi, bukan? Mimpi yang indah.." gumam Dan Heng yang terdengar ditelinga sang gadis.

"Aku nyata, Dan Heng- kamu tidak sedang bermimpi..." Sudah berekspektasi bahwa momen ini akan menjadi momen mengharukan, laki-laki itu malah menganggap ini mimpi, air matanya pun ditarik kembali. "Mau ku cubit?"

"Tunggu, masa-"

"Ini beneran aku, Dan Heng!!" Gemas dengan tingkah lakunya yang kebingungan, akhirnya gadis itu mencubit kedua pipinya agar ia percaya.

"Sakit- tunggu.. berarti memang ini benar-"

"Iya! Ini aku! {Name}!!"

Ia tak dapat berkata-kata, hanya dapat membiarkan perasaan hangat mengisi dadanya, sekilas air mata dimatanya muncul. Dia memeluk gadis itu, dengan erat, dipenuhi berbagai macam perasaan yang selalu ingin diungkapkan.

Star Path - HSR x Readers .Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang