23.

15 2 0
                                    


Fathan tengah berjalan menuju lapangan sekolah, saat melihat kekasihnya tengah bermain badminton bersama laki-laki lain membuat hatinya terasa sesak.

Namun fathan tetaplah Fathan, amarah nya ia pendam agar tidak membuat kekasihnya takut.

Ia memperhatikan kekasihnya yang tengah serius yang membuat nya gemas sendiri.

Namun ia melihat lawan badminton kekasihnya yang tengah tersenyum sembari memperhatikan wajah kekasihnya.

Yang Fathan bisa hanya menahan rasa cemburu dan marah kepada orang itu.

Tak lama mereka pun selesai bermain, Fathan berjalan mendekati kekasihnya yang kelelahan itu.

Namun belum sampai, tiba-tiba laki-laki tadi memberikan Caca sebuah air minum.

"Minum ca" ucap laki-laki tersebut.

"Makasih Han" ucap Caca sembari mencoba membuka botol air itu.

"Bisa ga? Sini gue buk--" ucapan laki-laki itu terpotong.

"Nih udah dibuka" ucap Fathan sembari mengambil botol laki-laki tadi dan memberikan botol yang ia bawa.

"Kak Fathan..." Ucap Caca.

"Fathan? Oh Lo yang namanya Fathan? Kenalin gue Garhan temen sebangku Caca" ucap laki-laki itu.

"oh" jawab Fathan dengan dingin.

Fathan menoleh kearah Caca "lelah banget ya?" Tanya nya.

"Bangettt kak, bahkan gabisa jalan" ucapnya dengan nada manja.

Garhan merasa aneh karena Caca tampak sangat manja kepada Fathan.

"Fathan kakak Lo ca?" Tanya Garhan.

Keduanya menoleh "kakak? Sejak kapan Lo punya kakak?" Bukan mereka berdua yang bertanya, namun Lia yang datang entah dari mana.

"Lo udah ngambil tempat duduk gue seenaknya sekarang mau ngambil calon kakak ipar gue?" Tanya Lia.

Garhan tidak mengerti "maksudnya? Calon kakak ipar Lo?"

"Gue cowoknya Caca sekaligus calon suami Lia" ucap Fathan.

"ohh, ck masih sekolah aja udah calon calon. Lo kata ini novel? Hahaha" ucap Garhan.

Fathan menoleh kearah Caca dengan wajah yang tidak bisa di artikan "muka kaya pantat sigung ini temen sebangku lo?" Tanya Fathan pada Caca.

"Gatau kak, pas tadi Lia dipanggil ke ruang OSIS. Dia pindahin barang-barang Lia ke tempat dia, terus dia duduk di bangku samping ku" ucap Caca.

"Ohh, yauda mau kekantin? Udah ditunggu sama yang lain" ucapnya sembari mengandeng tangan Caca.

"woi Fathan, gue tunggu di luar. Lo kalah Caca jadi punya gue" teriak Garhan.

Fathan menoleh "gue menang, Lo pergi dari hidup Caca dan harga diri Lo yang harus dibayar" ucapnya.

Entah setelah kemarin setelah membabi buta menghajar orang-orang. Fathan tampak sangat sensitif.

"Kakak yakin mau ngelawan dia?" Tanya Caca pada Fathan.

"Iya, gue gamau lo diambil orang" jawab Fathan.

Caca menahan senyumnya "kakak cemburu?" Tanya nya.

"Tidak, gue tidak cemburu. Gue sedang sedikit jeleous saja" jawab Fathan.

"Bilang aja cemburu" ucapnya sembar senyum senyum sendiri.

Skipp

Fathan kini tengah berada dihadapan Garhan.

CATHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang