34. Let Time Answer.

0 1 0
                                    


Mereka berdua menikmati pemandangan kota bandung ditemani pesta kembang api.

Fathan sedari tadi hanya bisa memandangi wajah Caca yang sangat senang melihat kembang api di langit.

"Jika bulan sabit ini pergi dan tak akan kembali, apakah kamu akan memperlihatkan senyuman dan tawa bahagia mu kepada orang lain?

Kalau boleh jujur, maaf bulan sabit ini cemburu. Tolong jangan ada bulan purnama baru, biarkan bulan sabit ini pergi dahulu" -fathan.

"Mas? Kenapa ngeliatin aku?" Tanya Fathan.

"Gapapaa sayang" jawab Fathan.

"dada mas sakit?atau kenapa? Bilang aku" ucap Caca.

"Engga sayang, mas gapapa... Hanya saja mas bahagia bersama kamu" ucap Fathan.

Caca membuka lebar kedua tangannya "sini peluk" ucap Caca.

Fathan pun memeluk Caca, menahan tangis yang ia rasakan.

"Jangan pergi" ucap Fathan.

"Enggaa, aku ga akan pergi" ucap Caca.

Fathan mengeratkan pelukannya dan mereka berdua pun saling menikmati keindahan malam itu.

Skipp

Akhirnya Fathan dan Caca pun berjalan menuju ke apartment nya.

Fathan menepikan mobilnya di depan minimarket.

"Ca, tolong beliin mas air putih di Indomaret ya... Mas tunggu disini" ucap Fathan.

Saat Caca suda turun dan memasuki minimarket, Fathan membuka buku catatan ceritanya.

"Tuhan, bulan sabit ini hanya meminta bahwa dia selalu bahagia. Jika bulan sabit ini tidak bisa menahannya, berikan bulan sabit ini istirahat"

tak lama Fathan melihat Caca keluar dari minimarket.

POV Caca.
"Mba sebentar ya dompet saya ketinggalan dimobil" ucap Caca.

Ia pun keluar dari minimarket dan terdiam lemas.

Caca melihat mobil yang dikendarai Fathan hancur ditabrak oleh truk.

Ia tidak bisa menahan tangisnya lagi, ia terduduk lemas tak berdaya.

"Mas..."ucapnya pelan.

Hatinya hancur, air mata tak terbendung, lagi dan lagi ia harus kehilangan seseorang yang ia sayangi.

Fathaniel seorang laki-laki yang ia cintai, bukan Fathaniel tunangan Carissa yang sekarang harus kehilangan nyawa nya dengan tragis di hadapan dirinya.

Ia menangis dan teriak sekencang-kencangnya.

-----------------------------------------------------------

Fathan menoleh kearah Caca, ia menepikan mobilnya.

"Ca? Ca kenapaa? Hei" ucap Fathan.

Caca terbangun melihat Fathan dihadapan nya dengan wajah khawatir.

Caca Langsung memeluk Fathan "MAS, JANGAN PERGI" ucapnya sembari menangis.

"Mas ga kemana-mana, mas dari tadi nyetir mobil... Kamu tidur... Mimpi apaa memangnya?" Tanya Fathan.

"Hiks.. a-aku mimpi mas kecelakaan" jawab Caca sembari menangis.

"Sutt sutt sudaa yaa jangan nangis lagi, mas kan disini. Mas sehat sehat aja, sekarang tenang dulu yaa sayang" ucap Fathan sembari mengelus elus punggung Caca.

"Jangan, jangan pergi" ucap Caca.

"Iyaiyaaa mas ga pergi kok, mas disini" ucap Fathan.

"Apa pertanda dari tuhan ya?" Batin Fathan.

Setelah Caca tenang, Fathan pun bertanya "Suda tenang?" Tanya nya.

Namun tak ada jawaban dari Caca, "ayo kita beli eskrim ya" ucap Fathan.

Caca menganggukkan kepalanya sedikit, Fathan pun mengelus kepalanya.

"Sekarang tenang yaa, senderan otei? Kasian itu pipi embul kamu jadi basah kena air mata" ucap Fathan sembari menghapus air mata dipipi Caca.

"Huh" ucap Caca sembari melipat tangannya dan cemberut lalu ia sandaran dibangku mobil.

Fathan menyetel lagu di mobilnya untuk mengindari Caca sedih lagi.

Sesampainya di minimarket "kamu duluan turun gih" ucap Fathan.

"GAMAU! Kita turun berdua" ucap Caca.

"Eh? I-iyaiyaa kita turun berdua ya" ucap Fathan.

Fathan mematikan mobilnya dan keluar dari mobilnya, di susul caca yang kluar dari mobilnya.

Lalu Caca langsung menggandeng tangan Fathan, seakan-akan tidak boleh jauh dari dirinya.

"Kamu pilih es krim nya dulu ya, mas mau ambil minuman" ucap Fathan.

Fathan berjalan melewati rak, ia memegangi dadanya yang sakit dan memukulnya.

Bugh bugh.

"sial, sakit.. bangsat sakit"  batinnya.

"Mas? Mas?" Panggil Caca.

Fathan langsung menghapus air matanya dan berpura pura sedang nyari barang.

"Mas nyari apa? Katanya mau ambil minuman?" Tanya Caca.

"Mas tertarik sama parfum tadi mkanya kesini dulu" jawab Fathan.

"Mas suka parfum yang mana?" Tanya Caca.

"Enggaa sayangg, suda selesai pilih nya?" Jawab Fathan.

"Sudaaa mas" ucap Caca.

"Yauda ayo ke tempat minuman" ucap Fathan.

Mereka berdua pun berjalan menuju kulkas di minimarket itu.

"Jangan manis, jangan bersoda dan jangan kopi" ucap Caca.

"I-iyaaiyaa ini mau ambil susu kok" ucap Fathan.

"Lohh mas minum semua?" Tanya Caca.

"Buat kamu, mas mah satu saja" jawab Fathan sembari memperlihatkan 10 susu kotak ditangannya.

"Biar kamu tinggi" ucap Fathan sembari mengelus elus rambut Caca dan diakhiri senyuman.

Bersambung....

Tunggu episode selanjutnya ya..
17-11-2024





CATHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang