Bab 11 - Lantai 32

3.2K 62 5
                                    

Hari masih cukup siang untuk pergi ke tempat Michael. Annchi terheran-heran, memangnya mau apa siang-siang begini? Annchi bahkan belum istirahat dengan benar setelah pulang dari kampus. Dan sekarang, dirinya sudah diseret oleh Michael untuk pergi lagi. Di sepanjang perjalanan, Annchi hanya menyandarkan tubuhnya dengan lelah. Playlist yang diputar oleh Michael, justru membuatnya mengantuk.

"Gue mau di bawa kemana sih, Mike. Padahal masih jam segini. Kan kemarin janjinya jam 4?" Annchi melihat Iwatch nya yang jam nya masih berhenti di angka 12.22. Mataharinya pun masih terik-teriknya, membuat pandangan Annchi sedikit silau.

"Ada kafe baru buka kemarin. Gue mau ajak lo kesana." Michael tersenyum pada Annchi. "Desert nya enak kata temen gue. Dan katanya, makanan manis bisa bikin cewek good mood lagi."

Padahal Annchi pikir, kekesalannya hari ini tak dianggap serius oleh Michael. Tetapi ternyata, Michael langsung menjemputnya untuk memperbaiki suasana hatinya yang buruk. Padahal awalnya, Annchi sudah berpikiran negatif, bahwa Michael akan langsung membawanya ke tempatnya.

Penjelasan Michael cukup membuat Annchi tak lagi mengantuk. Ia membenarkan posisi duduknya, untuk melihat kesekeliling jalanan yang tak begitu padat. Saat Annchi sibuk dengan kondisi jalanan, Michael bergerak untuk mematikan playlist yang terputar. Sedari tadi hanya lagu milik Taylor Swift yang memenuhi mobil itu. Membuat Annchi awalnya mengira, Michael adalah seorang swifties.

"Playlist nya temen gue itu. Hari-hari kalau sama gue, dengerinnya Taylor Swift mulu."

Annchi terkekeh mendengar penjelasan Michael. "Lo bukan swifties emangnya?"

"Bukan. Gue lebih interest sama Ariana Grande. Gue juga Neverland, by the way." Annchi terkejut. Annchi tidak salah dengar, dan Annchi juga sudah tidak asing dengan nama fandom itu.

Suara tawa Annchi kini mengisi suasana mobil yang sepi. Dia tidak pernah menyangka itu. Michael, adalah seorang Neverland. Neverland itu nama fandom salah satu girl group kpop, yang lagu-lagunya selalu booming. Memang sudah banyak laki-laki yang tertarik dengan girl group, atau boy group dari Sokor itu. Annchi pun salah satunya. Dia aktif di fandom bernama Carat.

Melihat style Michael, Annchi pikir Michael adalah penikmat lagu EDM, atau lagu bergenre soft rock. Tapi lagi-lagi Annchi hanyalah orang yang baru mengenal sosok Michael. Banyak hal baru yang Annchi baru ketahui itu, dan itu semua bisa membuat Annchi merasa, bahwa persepsinya tentang Michael itu melenceng begitu jauh.

"Hahaha, wih. Udah pernah ke konsernya belum?" tanya Annchi kini mulai tertarik dengan topik pembicaraan Michael.

"Pernah, lah. Pas banget waktu itu gue lagi di US, makanya sekalian nonton." Michael terkekeh seraya melirik ke arah Annchi sekilas. "Lo sendiri, kak? Juga interest ke kpop?" Lelaki itu balik bertanya.

"Iya. Gue stan Seventeen dari waktu gue SMA. Waktu itu padahal mau udahan, tapi malah keterusan sampe sekarang."

"Udah ke konsernya?"

"Sekali doang. Itu aja gue harus diem-diem perginya sama adek gue. Soalnya dulu gue masih di rumah. Jadi agak susah kemana-mana. Giliran udah sendiri, malah sibuk mulu."

"Nanti kalau Seventeen ngonser lagi, kita nonton bareng."

Michael lega saat melihat tawa Annchi yang begitu lepas. Karena awalnya, Annchi selalu terlihat lesu dan banyak diam.

Sebenarnya memang salah Michael yang tiba-tiba ingin menjemput Annchi. Tapi itu memang semata-mata ia lakukan, agar mood Annchi membaik. Mereka akan bersama semalaman hari ini. Jadi, Michael harus pintar-pintar membuat Annchi membebaskan pikirannya dari hal-hal yang lain.

Obrolan mereka berhenti saat mereka tiba di kafe yang dituju. Masih ada papan ucapan grand opening di halaman kafenya, sehingga tak heran kafe itu cukup ramai didatangi.

Unforgiven (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang