Takdir

2.2K 110 94
                                    

Rony diam ditempat sepi, pikirannya kacau sekarang. Kali ini dia tau betul bagimana gadisnya melakukan percobaan bunuh diri Dan sangat yakin dia lakukan karna ulah dirinya.



Kecelakaan yang berulang kali disebabkan oleh dirinya dan sekarang dia harus apa?? Kedua orang tua Nabila saja sudah tidak ingin melihat dirinya. Apa yang mesti Rony lakukan sekarang??



Diwaktu yang sama banyak sekali pesan dan panggilan yang masuk entah dari manager, Mamahnya, Papahnya, bahkan dari rekan bisnisnya. Di mesti profesional tapi tidak mungkin harus meninggalkan Nabila yang jelas disebabkan oleh dirinya.




Meski Nabila dan dan Umanya menyuruhnya agar tidak menemuinya lagi dan meminta mencari wanita lain bagaimana bisa Rony lakukan, rasa cinta dan rasa bersalahnya sama-sama besar kali ini.





Belum saja prihal trapi Nabila beres sudah datang lagi masalah yang jauh lebih besar. Apa maksudnya ini Tuhan?? Apa maunya?? Arah takdirnya kemana ini??



Nabila terlihat tak berdaya dengan alat alat dirumah sakit, dia begitu lemah tak berdaya. Seperti mayat hidup. Wajahnya pucat, kakinya lumpuh, tangannya dipenuhi infusan, mulut dan  hidungnya diberi oksigen sudah pasti keadaan Nabila sekarang lebih parah dari sebelumnya.



"Hallo, saya mau mengajukan cuti selama sebulan" Ucap Rony dalam telpon genggamnya.

"Tolong urus semuanya"



Jauh dari keputusan yang Rony buat tidak lain karena dia merasa harus menuntaskan masalahnya dengan Nabila dan keluarganya. Meskipun masih abu-abu setidaknya dia harus bertanggungjawab karna perbuatannya. Kalau dia masih harus bekerja dia pastikan tidak ada waktu dan masalahnya akan semakin rumit.



Rony masih menatap langit dengan tatapan kosong dia seperti orang yang kehilangan arah, pikirannya penuh berantakan dan sangat rumit.



"Belum pulang Bang?? " Ucap Abi tiba-tiba di samping Rony.

"Bi"

"Apa yang sebenarnya terjadi?? " Tanya Abi Nabila.

"Maaf bi, Abang ngelakuin kesalahan lagi, maaf udah bikin Nabila hampir kehilangan nyawanya lagi"

"Maaf bi" Ucap Rony sudah sempurna menangis.

"Jujur Abi kecewa"

"Tapi Abi juga perlu mendengar penjelasan dari Abang apa masalah sebenarnya?? " Tanya Abi.

"Belakang ini Abang sibuk kerna Abang harus perfom, ke kantor dan kuliah juga. Abang jarang nganter Nabila trapi dan sangat jarang mengunjungi Nabila sekedar di rumah saja"

"Bukan tampa alesan Bi, tapi memang belakangan ini Abang perform di luar kota, belum lagi kalau pagi harus kuliah, trus pulang kantor kadang tengah malam"

"Pada saat Abi nelpon kemaren Abang baru pulang perfom dan harusnya langsung ke kantor untuk meeting tapi aku izin ke papah dan papah marah sama Abang pada saat itu"

"Maaf Bi, Abang kebawa emosi pas Nabila bilang cari cewe lain ke Abang karna Abang ngomong Nabila harus sembuh karna masih banyak planing kita yang belum tercapai"

"Pada saat itu Abang gak sadar dan nyuruh Nabila supaya minum obat, tapi Nabila gak denger ucapan Abang. Sampe Abang kelepasan ngomong kalau Nabila masih ngeyel gak mau trapi dan susah minum obatnya dia gak mau berusaha buat sembuh"

"Dan Abang juga sempet ngomong kalau Nabila sengaja emang gak mau sembuh, mungkin dia sakit hati sama Abang"

"Maafin Bi, tolong kasih kesempatan lagi sama Abang. Abang janji sekarang bakalan jagain Nabila, Abang Udah ambil cuti buat satu bulan ini"

Kalah StartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang