Celaka

889 87 63
                                    

Brukkkkkkkkkkkkkk. Suara tabrakan antar mobil terjadi. Banyak klakson mobil bersautan. Teriakan demi teriakan terdengar begitu keras.

"Titttttttttttttt Titttttttttttttttttt"

"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa"

"Aaaaaaaaaah ambulan"

"Panggil ambulan cepat" Suara laki-laki yang sempat berada di lingkungan tersebut.



Laki-laki yang tengah berada di mobil sempat tersadar akan benturan yang cukup keras. Dia menoleh kearah perempuan di sampingnya yang sudah berlumuran darah dengan posisi sudah tidak ditempat duduk melainkan berada di bawah kursi dengan tubuh menyamping.


Entah karna dia melompat atau bahkan terpental dari duduknya. Yang jelas paska kejadian itu dia tidak menggunakan sabuk pengaman.



Rony mencoba menyentuh tubuh Nabila yang sudah tidak sadarkan diri. Tapi apalah daya, tubuhnya tidak mempunyai tenaga sama sekali, bahkan dia langsung terjatuh dan pingsan.


Warga dan orang sekitar yang berada di tempat tersebut berusaha untuk mengeluarkan mereka sampai benar-benar ambulan datang.


Segala cara sudah mereka lakukan, untung saja mobil yang sempat dihindari Rony supirnya aman hanya ada luka ringan saja, berbeda dengan Rony dan Nabila. Bahkan bisa di katakan kini mobil Rony sudah sangat berasap dan banyak sekali percikan api di bawah sana karna mobil mereka sempat beberapa kali terguling.


Tidak mungkin orang-orang disana tidak panik. Mereka sangat panik apalagi melihat ada sepasang manusia didalamnya.


Menobrak memecahkan kaca dibelakang Rony dan langsung membukakan pintu depannya sudah berhasil warga lakukan sebelum mobil itu benar-benar meledak.


Selamat?? Belum pasti. Mereka tidak sadarkan diri sampai saat ini.


Suara ambulan kini menemani tubuh mereka. Tanpa ada salah satu warga yang ikut. Untung lah ada beberapa dompet, tas bahkan handphone yang warga bawa untuk menyelamatkan barang ataupun sekedar melihat identitas mereka.



Mereka bersyukur masih ada orang baik yang mau menyelamatkan mereka. Sesampainya di rumah sakit terdekat mereka di tangani satu persatu oleh masing-masing doker yang tengah berjaga di IGD.



Kasur Rony bersebelahan dengan Nabila. Keluarga yang sudah di telpon oleh pihak rumah sakit segera mendatangkan tempat itu. Banyak sekali rasa kekhawatiran yang orang tua mereka rasakan.  Samapai pada akhir doker keluar dan menemui keluarga pasien.



"Dok bagaimana keadaan anak saya" Ucap Uma dan Mamah Rony berbarengan.

"Ini dari keluarga siapa?? " Tanya dokter.

"Saya orang tua Nabila"

"Saya orang tua Rony, laki-laki yang ada di dalam sana"

"Ohh oke" Ucap doker paham.

"Gini Pak Bu"

"Kecelakaan yang terjadi oleh anak-anak ibu adalah kecelakaan yang sangat beresiko. Dan banyak sekali benturan keras yang mereka Terima"

"Emmmmm, Rony baik-baik saja Bu" Ucap doker tersenyum.


Orang tua Rony bernafas lega mendengar ucapan dari doker dan bernapas lega keduanya.


"Mungkin karna dia tertolong oleh stir yang ada pengamannya jadi tidak ada benturan yang cukup serius"

"Dia hanya luka ringan dan syok saja, Ibu dan Bapak hanya menunggu dia siuman dan luka-lukanya mengering saja"

Kalah StartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang