✿; moodbooster ❞
Sepulang Bubu menjemput sikembar di daycare, pekerjaannya menjadi dua kali lipat. Si bungsu yang tidak pernah lepas dari gendongan dan si bungsu pertama yang tiba-tiba moodnya tidak bersahabat.
Bubu yang masih menggendong Beomgyu, mendudukan dirinya disamping Sungchan yang sedari tadi menekuk bibirnya air mata yang membendung namun tidak pernah tumpah.
"Uchan, sayang ada apa nak eum?" tangan lentik itu mengusap punggung putra kecilnya, walaupun bungsu pertamanya tidak seaktif si bontot apalagi dengan hal ekspresi, Beomgyu yang tidak bisa mengontrol rasa senang dan marahnya, sedangkan Sungchan sebaliknya ia justru terkesan paling bisa diandalkan. Namun dibalik itu dia pula tidak kalah parahnya saat benar benar dalam keadaan tidak baik-baik saja. Terkesan menutup diri dan itu juga tidak bisa terkendali sama-sama melukai diri sendiri.
Tidak mendapat jawaban, justru sebaliknya tindakan Sungchan membuat Bubu tersentak. Ia menepis tangan Bubu secara kasar dan berlalu berpindah tempat ke sisi yang lain, mengepalkan kedua tangannya sampai buku buku jarinya memutih.
"Sungchan.. Sungchan! Tidak boleh nak" tangan Bubu dengan cepat mengambil tangan Sungchan berusaha keras untuk melepaskan kepalan tangan kecil itu, Beomgyu yang masih di gendongan mengeratkan pelukannya di leher Bubu, dirinya yang menggantung selepas tangan Bubu yang menggendongnya menangkup kedua tangan Sungchan. Karena keadaan yang tidak kondusif, semakin kacau Beomgyu kembali rewel menangis karena tangannya sudah bergetar tidak kuat menahan diri diposisi, Sungchan semakin kuat kuat melakukan aksinya di tambah ia mengigit bibir bawahnya.
Karena panik, Bubu tidak sempat menahan tubuh Beomgyu dan terhempas duduk kelantai cukup keras mengakibatkan sikecil kembali menangis dengan brutal, bibir Sungchan pun sudah mengeluarkan darah serta di telapak tangannya.
"Jangan! Hentikan nak hiks dengarkan Bubu, jangan seperti ini hiks" tangan kanannya mengambil tangan kiri Sungchan, tangan kirinya mengapai tangan kiri Beomgyu. Ketiganya menangis didalam ruangan.
"Bubu!" teriak Mark terkejut melihat keadaan rumah yang tidak baik-baik, dari arah belakangnya Terdengar suara langkah kaki seperti orang berlari melewati tubuhnya.
Jeno dengan cepat menggendong tubuh Sungchan membawanya keluar ruangan, melewati tubuh Mark, tersadar Mark pun mendekati Bubu dan Beomgyu yang sudah menangis terseguk seguk dan terbatuk Bubu masih setia menenangkan Beomgyu menarik untuk bernafas sesekali mengusap dada si bungsu Mark duduk di belakang tubuh Beomgyu yang sudah banjiri keringat merapatkan punggung adiknya ditubuhnya. Tiba-tiba tubuh kecil itu mengejang mata hitamnya menatap keatas membuat Bubu semakin khawatir menangis.
"BUBU! dengarkan Bang Mark, tenanglah ayo bawah adek kerumah sakit!" Bubu tersadar dari kepanikannya merekapun segera bergegas kerumah sakit.
✄┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈
"Sungchan. Lain kali jangan bersikap seperti itu." peringat Jeno pada si bungsu pertama. Sungchan hanya mengangguk kecil sesekali menatap kebawah.
"Kemari" sambil melebarkan kedua tangannya menyambut sang adik dengan cepat Sungchan menghambur pelukan.
"Solly kaka, Uchan minta maaf" Jeno hanya mengusap punggung kecil adiknya sesekali mencium pucuk kepala adiknya.
Sebelum Sungchan setenang ini
Jeno membawa Sungchan kekamarnya mendudukkan tubuh adiknya dikasurnya sambil kedua tangannya melepaskan kepalan adiknya cukup lama Jeno melepaskan kepalan itu, disisi lain ia takut melukai adiknya sisi lain jika tidak bertindak secepatnya akibatnya akan semakin parah. Duakali mengguncangkan tubuh adiknya agar tersadar dan menatap matanya serta tangannya terus berusaha melepaskan kepalan. Karena cukup lama mereka saling menatap pertahanan Sungchan lemah Jeno secepat kilat menyelipkan jari jarinya ke jari jari kecil adiknya membungkus tangan kecil adiknya dari tangannya yang sedikit lebih besar dari ukuran tangan adiknya.
T. B. C𖤐
KAMU SEDANG MEMBACA
🇫 🇦 🇲 🇮 🇱 🇱 🇪 ✔
Romance═════════•°•⚠️•°•═════════ GS FIKTIF/FIKSI FF FAMILY FLUFFY