🇫 🇦 🇲 🇮 🇱 🇱 🇪

1.5K 95 2
                                    




















↷✿; Hasil ❞



















Di sepanjang permainan Beomgyu tidak mencari kantong koin, ia malah sibuk bermain sendiri. Kini orang dewasa telah berkumpul bersama di gazebo, permainan telah selesai 5 menit yang lalu.

Mereka telah berkumpul bersama Jhonny berperan sebagai MC pun menarik perhatian anak anak, yang duduk di lantai bermain dengan puzzle.

"Oke, kita akan mengumumkan pemenangnya" Taeyong dan Jungkook telah selesai menghitung koin tas masing-masing anak anak yang begitu kompetitif bermain.

Koin yang paling banyak adalah milik Jeno, kedua Taehyun ketiga Sungchan dan Shotaro. Dan yang paling sedikit adalah milik Beomgyu.

Namun ada poin utama, yakni misi. Bahkan koin yang banyak tidak menjamin kemenangan, karena misilah yang utama, semakin banyak menyelesaikan misi semakin besar peluang menang.

"Woahh~ daebak!!" ucap Jhonny kaget sekaligus ada rasa bangga saat membaca hasil kemenangan.

Membuat para anak yang fokus menunggu, menjadi lebih bersemangat. Apalagi wajah sombong Jeno takan pernah luntur di wajahnya.

"Pemenangnya adalah...... Dugun dugun dugun~"

Anak anak semakin bersemangat memukul meja untuk meramaikan, musik pendukung rasa penasaran mereka.

"BEOMIE!! JUNG BEOMGYU. selamat nak." ucap Jhonny, Beomgyu yang si sebut namanya melompat senang dan barsorak.

"Eing? Kenapa?" tanya Dino bingung. Jeno semakin dibuat tercengang 2x. Berbeda dengan yang lain yang speceless, minus Taehyun.

"Beomie memang tidak mengumpulkan koin, tapi dia menyelesaikan semua misinya" ucap Jhonny

"Tadi yang kuliat, Beomie hanya mengambil satu kantong koin" ucap Yeonjun.

"Siapa yang tau, kalau kantong yang didapat Beomie adalah misi utama yang nilainya berkali-kali lipat dari misi yang lainnya" ucap Jhonny.

"Woah jadi Beomie dapat itu" ucap Haechan yang di balas senyuman oleh Jhonny, Ayah si gadis.

"Daebak! Misi apa saja?" tanya Jaemin penasaran

"Perasaan si Bochil cuma ngerusuhin, malah lebih banyakan malesnya dia" ucap Jeno.

"Nda ya!" ucap Beomgyu tidak terima, ia masih setia menyenderkan kepalanya di bahu Taehyun.

"Emang kau kira kak Nono nggak merhatiin apa. Kakak merhatiin tau" jelas Jeno

"Uh jinjja~?!"

Jeno yang kesal sedari tadi adiknya menempel pada Bocah mini kulkas semakin dibikin kesal karena perkataan serius hanya di anggap remeh oleh adiknya.

"Beomgyu. Sini kamu." panggilan itu berubah, menandakan Jeno benar benar serius. Beomgyu yang mendapat sinyal warning dengan patuh menurut, pasalnya jika kakak nomor duanya ini sudah memanggil dengan nama, itu mutlak tidak bisa dibantah. mendekati tubuh kakaknya yang terduduk di kursi. Mark yang ada di samping Jeno terdiam, angkat tangan kalau adiknya ini sudah mode seriusnya.

Dengan perasaan takut Beomgyu memberanikan diri menatap kakaknya, saat tepat berada di depan Jeno.

"Ka.. Kaka... Hiks.. Huwaaaaa.." Beomgyu menangis, tubuhnya memeluk tubuh Jeno yang masih bergeming. Jaehyun dengan cepat menggendong tubuh Beomgyu, menjauhkan bungsunya dari anak keduanya. Taeyong beranjak dari duduknya mengusap punggung Jeno. "Kak Jen tenang dulu, tidak boleh seperti itu dengan adek, eum."

"......."

Keadaan yang tadinya berhawa sejuk, kini terasa dingin mencekam karena mereka menonton hal yang harusnya pribadi.
Merasa tidak enak, Taeyong berucap maaf. Lalu sekali lagi membujuk putranya, mereka masih mendengar suara tangis Beomgyu yang di bawah Jaehyun ke kolam ikan.

"Kak Jen, sudah tidak sayang adekkah?" tanya Taeyong lembut mengusap kepala Jeno.

"Sayang..." ucapnya menunduk

Bucin malah bu, orang kemarin dia yang nangis pas tau Beomie kekunci di kamar mandi sampai sakit ucap Mark dalam hati, Ya Mark yang menyaksikan sendiri Jeno menangis di dalam kamar, merasa menyesal karena tidak ada saat adiknya kesulitan, apalagi semakin memperkuat dirinya yang kemarin bermain game online dengan headset, tidak mendengar suara adiknya yang mungkin saja berteriak sedari tadi.

"Lain kali.. Kalau adeknya jangan digituin lagi, Kak. Kakak lebih tau kan Beomie bagaimana orangnya, eum?" dibalas anggukan oleh Jeno. Bubu memeluk tubuh Jeno. "Temuin adeknya dulu sana" Jeno menurut, iapun meninggalkan gazebo.

"Cah! Anak anak lanjutkan mainnya" ucap Jhonny.

"Tadi itu, benar-benar persis, seperti Jaehyun yang marah" ucap Jhonny.

"Hehe, benarkah?" tanya Taeyong, dibalas anggukan mantap oleh Jhonny.

"Kalau Mark bagaimana, jika sedang marah?" tanya Jungkook yang seketika penasaran dengan sikap sulung anak Jaehyun dan Taeyong. Perangainya yang tenang, sabar dan lembut, penuh kehati-hatian membuat siapapun penasaran. Apakah pernah manusia itu marah.

"Pernah, dulu saat Sungchan tak sengaja memukul Beomgyu, Mark menegur adiknya, yang langsung membuat Sungchan menangis. Mengingatnya saja membuat ku masih syock dia sama-sama seramnya dengan Jeno jika marah. Pokoknya para anak lelakiku sebelas dua belas sama Daddynya" terang Taeyong.

































T. B. C𖤐

🇫 🇦 🇲 🇮 🇱 🇱 🇪 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang