『••✎••』

1.3K 107 5
                                    



















✿; Mimpi Buruk ❞
















Beomgyu menangis saat Jeno dan Sungchan merebut paksa potongan puzzle di kedua tangan Beomgyu, Mark dengan cepat menggendong Beomgyu.

"Setidaknya mintanya baik-baik, ya! Kalian berdua." seketika dua anak laki-laki itu tertunduk.

"Apa Daddy dan Bubu selalu bersikap kasar?! Ingat ya Jenn kau itu paling keras kepala kalau di bilangin. Uchan juga, kenapa ikut-ikut?"

"......."

"Ini baru Abang ya yang negur, belum Daddy sama Bubu. Ayo Beomie sama Abang kita mam eskrim" ucapnya mengusap air mata Beomgyu yang menangis, berjalan keluar ruang bermain












•┈┈┈•┈┈┈•┈┈┈


















Mark dan Beomgyu duduk berdua di taman bermain, dengan di tangan masing-masing ada eskrim.

"Eemm... Yummy~" Mark mengusap kepala Beomgyu.

"Nanti kita beli air ya, habis ini." di balas anggukan oleh Beomgyu.

"Uhuk.. Uhuk.. " Mark di buat panik saat mendapati adiknya terbatuk.

"Beomie, tunggu Abang ya? Abang belikan air minum" setelahnya Mark berlalu, meninggalkan Beomgyu di taman.

Beomgyu yang masih terbatuk mendongak saat di depannya ada air mineral.

"Minum dulu sayang"

Beomgyu menjatuhkan eskrimnya saat melihat orang yang menyodorkan air padanya.

"Sudah lama ya sayang, benarkan?"

Beomgyu mengangguk patah-patah

"Ikut aku yuk" Beomgyu menggeleng keras, namun dirinya yang tidak terlalu cepat, tangannya di tarik paksa.

"Kenapa semakin bandel sih, anak perempuan itu harus ayu kemayu.. Jangan barbar dong sayang" terdengar lembut namun bagi Beomgyu itu seperti bisikan setan.

Tubuh Beomgyu memberontak sambil berteriak, memanggil nama Abangnya.

"Jangan begitu ah, kamu seperti bertemu orang lain saja. Kita ini kan keluarga"

"Hiks.. Hikss.. Abang, Bubu.... Hiks.."

Tubuh Beomgyu di bawah ke dalam mobil, Beomgyu semakin berteriak dan memberontak saat dirinya total di dalam mobil. Melihat itu pelaku tersenyum.

"Liat aunty dong sayang, kok seperti menolak gitu sih.. Kenapa hm?"

"Onty... Hiks Beomie mau pulang... Hiks.."

"Iya sayang kita pulang ke Mansion ya." menggeleng Beomgyu menolak keras ia semakin menangis, Mobil hitam tersebut berjalan, melewati tubuh Mark yang disisi jalan dengan berlari menenteng kantong plastik.

"Abang!! Abang.. hiks.. Beomie disini.. Hikss.." ucapnya sambil menggedor gedor jendela kaca mobil.

Tangan kecilnya menarik rambut panjang milik tantenya, membuat empunya kesal bukan main.

"Sialan, diam ah bacot banget!" ia menghempaskan tubuh Beomgyu. Tubuh Beomgyu yang terasa sakit akibat benturan keras di pintu mobil semakin menangis keras memanggil nama keluarganya.



.




Mark yang baru sampai di buat panik, ia melihat eskrim punya adiknya yang terjatuh di tanah. Semakin resah tak menemukan adiknya, ia mencari di penjuru taman serta di area terowongan perosotan sekiranya adiknya sedang bermain petak umpet.

Namun nihil, ia kemudian berlari sekencengnya menuju rumah.

"Daddy! Beomie sudah pulang?"

Jaehyun yang terduduk menikmati jus pearnya mengerutkan alisnya. "Apa maksud mu Mark, tadikan ijin sama Daddy main bareng adikmu, kenapa tanya Daddy"

"Daddy ada liat tidak!" menggeleng, Mark mengusap wajahnya lalu berlari memasuki rumah memanggil nama adiknya, Jaehyun yang tersadar berlari memasuki rumah.

Mark yang baru berjalan di area meja makan, terkejut saat merasakan angin yang menerpanya, dengan muka yang sedikit kaget melihat Daddynya yang berlari ke lantai dua tempat ruang kerjanya.

Duduk di kursi dengan berhadapan dengan komputernya ia membuka aplikasi pelacak, mengerutkan alisnya saat ia mendapati titik keberadaan Beomgyu menuju ke Mansion.

.



Beomgyu yang masih menangis meraung-raung serta sudah terbatuk itu di gendong paksa oleh empunya.

"Bubu... Dad—dad.ddy... " seketika tubuh itu mengejang di gendongan.

"Kenapa ini, hey Beomie.. Liat onty! Tatap mata onty Jessy heii..!" dengan tangan yang terbebas, ia menepuk-nepuk pipi Beomgyu agar tersadar. Takut tatkala melihat tubuh kecil itu mengejang dengan mata yang menatap ke atas, nafas yang tidak terkontrol ia meletakkan tubuh Beomgyu yang masih mengejang dan berteriak memanggil orang rumah.

Seketika tubuh yang mengejang itu terkulai, membuat Wanita yang di panggil Jessy itu terdiam.

"Hei Ital, Mama! Cepat kemari!"

Krystal di buat kaget saat melihat bungsu kakaknya yang tergeletak di lantai.

"Beomie.. Ini kenapa kak?"

"Tidak tau, tiba-tiba dia kejang terus gitu"

Tangan Krystal terulur menyentuh leher Beomgyu.

"Kamu kenapa senekat itu sih Jess, kamu tidak kapok sama amukan Jeje?" bisik Mama Jung.

Krystal meneteskan air matanya, memeluk tubuh Beomgyu yang sudah melemah. Menangis menyebutkan berkali-kali nama lengkap keponakannya itu.

"Hei apa maksudmu Tal? Beomgyu kenapa huh?" menatap wajah Kakaknya yang dirinya masih memeluk tubuh kecil Beomgyu.

"Beomie.. Beomie... Sudah nggak ada kak.. Hiks.."

Tubuh Jessica membeku, lalu melemas saat dirinya benar benar menyadari kesalahannya. Mama Jung segera menelpon ambulans.

























































T. B. C𖤐

🇫 🇦 🇲 🇮 🇱 🇱 🇪 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang