『••✎••』

2K 107 0
                                    




















✿; marah ❞

















"Sudah ku bilang, jangan dekati anakku." Krystal hanya menunduk menatap marmer.

"Apa apaan itu, kau dengan seenaknya membawa anakku kesalon bahkan merubahnya!"

"....."

"Aku masih berusaha bersikap tenang Krystal. Tapi kau berani menyenggolku?" Jaehyun berbalik menatap adiknya menatap tajam tepat ke Krystal.

"Bu-bukan maksud, aku.. Ak.."

"KAU BAHKAN MEWARNAI RAMBUT PUTRIKU!" Jaehyun membanting beberapa benda di atas mejanya, mereka berada di ruang kerja Jaehyun. Tangannya mengambil salah satu tongkat bilyar khusus yang tertata rapih, tongkat khusus itu berbeda dari tongkat tongkat biasanya, memiliki beberapa ukiran rumit yang kepala ujungnya ada juntaian berwarna emas.

Satu pukulan tepat mengenai punggung Krystal membuat tubuh itu sedikit bergeser dari tempatnya. Saat akan melayangkan pukulan, pintu itu terbuka, menampilkan tubuh Taeyong yang di gendongannya masih ada Beomgyu yang masih menangis kecil.

Taeyong tau, suaminya itu pasti akan melakukan pelampiasan kebiasaan buruk yang sudah lama tertidur kembali terbangun, membuat Taeyong sangat kesal, menatap wajah Jaehyun dengan tatapan kecewa. Pria tinggi berparas tampan itu melanggar janjinya, janji untuk tidak melakukan kekerasan.

Tubuh kecil itu, berbalik menghadap sang Ayah mengulurkan tangan kecilnya minta digendong, Jaehyun menatap Beomgyu wajah merahnya serta sungai yang terus mengaliri wajah cantik putrinya. Melepas tongkat ditangan lalu mengambil tubuh sikecil mengusap punggung Beomgyu pelan.

Menatap Taeyong "Honey aku... Maaf" menatap kebawah ia sangat menyesali perbuatannya barusan. Taeyong bergeming, melangkah mendekati tubuh adik iparnya memeluk tubuh ringkih itu meninggalkan ruangan.

Jaehyun hanya bisa menatap keduanya dengan tatapan penuh arti.


















━━━━━━ ◦ ❖ ◦ ━━━━━━




















"Bang Mark, tidurnya bareng adek dulu ya dikamar kak Jeno, boleh?" tanyanya pada putra sulung.

"Iya" setelah mengatakan itu si sulung memasuki kamar Jeno

.

"Kenapa?" tanya Jeno saat mendapati Bang Mark ke kamarnya

"Disuruh Bubu, kita tidur bertiga" sambil mengambil tempat disisi Sungchan yang sudah tertidur.

"Beomgyu?"

"Bersama Daddy" Jeno hanya mengangguk dan ikut berbaring disisi lain Sungchan. Mark menjawab dengan cepat karena tak sengaja melihat Bubu yang memasuki ruang kerja Daddynya sudah terlalu hafal kalau sibungsu akan selalu mencari Daddy.

.

Taeyong mengobati punggung Krystal dikamar utama 'kamar Jaehyun dan Taeyong' sedikit meringis saat melihat punggung mulus itu terluka.

"Kak, maafkan aku.."

"......"

"Aku tidak bermaksud, aku hanya terlalu excited bertemu dengan sikembar." Taeyong masih bergeming tangannya masih sibuk mengoleskan obat merah.

"... Aku mencoba mendekatkan diri dengan mereka, aku ingin memperbaiki hubungan"

"Tapi caramu salah tal" potong Taeyong yang selesai dengan pekerjaannya. Krystal berbalik menatap wajah ayu kakak iparnya.

"Seharusnya kamu berkabar dulu, kau tau aku begitu panik saat tidak mendapati anakku di daycare. Bahkan kembali kerumah nihil" mata itu sedikit menumpukkan airnya.

"Apalagi Jaehyun begitu protective dengan sikembar terlabih itu dengan Beomgyu."

"Maaf, kupikir dengan membawakan perubahan kak Jaehyun akan bersikap lembut" Taeyong menggeleng "justru sebaliknya, apalagi Beomgyu sedikit memiliki ketahanan tubuh yang lemah, terlebih kamu tidak menanyakan dulu" Krystal mengusap air matanya.

"Sikembar begitu menyukai rambut panjangnya, apalagi Beomgyu. Setiap hari ia akan meminta rambutnya disisir atau di eluskan, Sungchanpun walaupun tidak sepanjang punya Beomgyu tapi karena mereka kembar ya begitu.. Punya sifat yang sama" tangannya mengusap pelan bahu adik iparnya.

"Kembalilah besok, biar kubantu mengambil hati mereka" 'mereka' yang dimaksud adalah Jaehyun, Mark, Jeno. Dengan berat hati wanita cantik itu berlalu.






























T. B. C𖤐

🇫 🇦 🇲 🇮 🇱 🇱 🇪 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang