『••✎••』

1.4K 104 14
                                    













✿; 143.224 ❞






























Jaehyun duduk di pinggiran air mancur, ia memangku Beomgyu dengan terus memeluk tubuh kecil di pangkuannya. Keduanya sedang menonton orang orang yang berlalu lalang, ada pedagang balon juga serta beberapa kostum badut lucu, seperti serigala, panda, kuda zebra dll.

"Beomie.." yang di panggil mendongak menatap tepat mata Jaehyun. Karena sedari tadi Pandangan lembut Daddy menatap Beomgyu.

"I love you"

"I love you too.." balas Beomgyu sambil tersenyum, Jaehyun menatap lekat lekat wajah putrinya.

"I need you"

Mengangguk Beomgyu berucap. "I need you too.." Jaehyun semakin mengeratkan pelukannya.

"My Princess"

"My King.." balas Beomgyu, Daddy kembali tersenyum sambil menggerakkan tubuhnya kekanan dan kekiri, balita itu cekikian karena perlakuan yang didapatnya.

"Thank you for being born, my daughter" bisik Daddy di telinga Beomgyu.

"Hehehe.. Geli.. Hehehee.."

"Beomie, seandainya berat tanda cinta seorang laki-laki di timbang.. Tidak akan mengalahkan beratnya tanda cinta Daddy padamu.."

".. Kalau ada yang menyakiti kamu. Bilang sama Daddy, akan Daddy kejar dia dan sakiti 2x lebih sakit dari yang dia lakukan."

"Eum!"

"Janji?"

"Janji!! Hehehe.."

Sepasang Ayah dan Anak itu sama-sama tersenyum.

"Daddy.. Beomie mau eskyim, boleh?"

"Boleh, satu saja"

"Uhm!"

Jaehyun lalu menurunkan tubuh Beomgyu, memegang tangan Beomgyu.


.




"Daddy!"

"Hey! Piciknya, kenapa Beomie ambil yang ukurannya besar?" tanya Jaehyun menyamakan tingginya memegang kedua sisi Beomgyu.

"Hehe, Daddy bilang satu..? Ini satu" ucap Beomgyu polos dengan dua tangannya yang memegang cup eskrim berukuran besar.

"Tapi ini terlalu besar, sama saja dong ini makannya banyak"

"Cuma satu..." ucap Beomgyu sambil menundukkan kepalanya.

Jaehyun menghela nafasnya, lalu menggendong Beomgyu.
"Okey kali ini saja" dengan wajah cerahnya anak balita itu tersenyum, memeluk leher Daddynya.

"Maaci Daddy.." Jaehyun hanya berdehem lalu mencium pipi chubby putrinya.



.




Jaehyun duduk bersama Beomgyu di atas motor, sambil menikmati eskrim. Setelah melihat putrinya sudah memyendok 10x ia mengambil sendok di tangan Beomgyu.

"Sekarang gantian, Daddy yang abisin ya" Jaehyun yang notabenenya tidak terlalu suka dengan makanan manis, apalagi dengan eskrim mengubur dalam dalam rasa tidak sukanya.

Beomgyu menatap lekat eskrim yang sudah berpindah tangan itu, isinya bahkan masih sangat banyak.

"Nanti di Beomie sakit, makan terlalu banyak eskrim, mau kerumah sakit kah?" di balas gelengan oleh Beomgyu.

"Biar Daddy bantu" Jaehyun menghabiskan semua eskrim milik Beomgyu. Melihat Daddynya yang begitu lahap memakan eskrim miliknya menepuk-nepuk pelan pundak Jaehyun.

"Daddy suka eskyim yupanya.. Maam yang banyak ya~" Jaehyun tersenyum sedikit dipaksakan.


















•┈┈┈••✦ ♡ ✦••┈┈┈•





















Jaehyun memarkirkan motornya, menggendong Beomgyu.
"Waduh, sepertinya sudah banyak orang.." monolognya

"Kita langsung ganti pakaian ya, Princess"

"Uhm!" sambil kembali memeluk leher daddynya, Jaehyun berjalan ke bagasi mobilnya mengeluarkan setelan jasnya dan milik Beomgyu, melihat memang hanya tersisa punya dirinya dan putrinya yang di dalam mobil.











"Uchan, jangan rewel dong, dek" ucap Mark yang menggendong Sungchan, sejam yang lalu Sungchan pundung menunggu adiknya yang tak kunjung kembali. Ia terus berdiam, tidak mau bermain bahkan diajak Shotaropun ia menolak.
Dirinya justru selalu mengganggu Bubu, minta di gendong terus, karena Mark yang melihat kewalahannya Bubu, mengambil Sungchan dan membawanya ke gazebo berdiri memperhatikan banyaknya tamu undangan.

"Beomie.." Ucap Sungchan pelan di pelukan Abangnya.

"Nah itu Beomie." dengan cepat kepala yang menyender di pundak Mark terangkat, bergerak gelisah ingin turun.

"Dede!" ucap Sungchan saat kakinya sudah terpijak, berlari menerjang tubuh kembarannya.

"Adek pelan-pelan dong, itu dedenya hampir jatuh" tegur Mark.

"Hehehe..Uchan~" ucap Beomgyu.

"Kak Uchan ih" ucap kesal Sungchan memukul pelan punggung Beomgyu yang dipeluknya.

Acara berlangsung hikmat, banyak tamu undangan dan teman teman kolega para pebisnis termasuk kolega-kolega perusahaan Jung.

Setiba Beomgyu di taman belakang, ia selalu bersama saudara saudaranya, dengan di atas pangkuan kakak tertuanya, ada Sungchan di sisi kirinya dan Jeno di sisi kanannya.

"Kenapa tempelin dedeknya terus?" tanya Bubu yang baru merasa lenggang dengan pekerjaannya.

"Kenapa malam ini dede tampil cantik banget?" tanya Mark

"Loh memangnya kenapa?" tanya Bubu

"Itu juga Beomie make dress pendek, tidak biasanya" timpal Jeno

"Iya kenapa?" tanya kembali Bubu

"Telihat cantik sekali, punya Uchan." tambah Sungchan.

"Aa~" ucap Bubu yang tersadar dengan perilaku ketiga anak laki-lakinya. Dengan tersenyum mengusap satu persatu kepala Putranya.

"Makasih ya sayang, karena selalu sayang dedeknya"

Bubu berjongkok, menatap Beomgyu, ia sangat mengakui kecantikan putrinya yang selalu membuat dirinya sangat menyesal dan takut. lalu tangannya memegang tangan kecil putrinya.

"Dedenya yang nurut ya sama kakak-kakak. Selalu sama Abang, Kak Nono dan Kak Uchan, kalau mau pergi ijin, minta di temankan ya nak ya?"

"Nee!"

"Aigo~ pintarnya~" mencuri kecupan dibibir putrinya.

"Bubu pergi temenin Daddy, jagain adeknya ya sayang"

"Siap!!" ucap serempak Mark, Jeno dan Sungchan.



































T. B. C𖤐

🇫 🇦 🇲 🇮 🇱 🇱 🇪 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang