『••✎••』

1.2K 94 2
                                    




















✿; Tertolak? ❞

















Entah gerangan apa, semua anak-anak berkumpul di taman belakang, bermain di kandang Mochi. Dengan di pantau para Ibu di gazebo.

"Binnie! Kincinya pegang dulu.." ucap Beomgyu yang menyerahkan kelinci berukuran besar berwarna putih pada Soobin.

"Kaka Nana juga kesana" menunjuk kearah Soobin.

Bertepuk tangan Beomgyu tersenyum. " paya keluayga kinci berkumpul hehehe.."

"Bisa ae si Beruang" ucap Yeonjun, yang mendapatkan delikan tidak suka oleh Mark dan Jeno.

"Kak Injun hiks.." pandangan Mark, Jeno dan Yeonjun terfokus pada teriakan Shotaro, melihat Renjun yang terjatuh saat kakinya tak sengaja tersandung pintu halaman kelinci.

Dengan berlari dengan cepat kilat, Jeno sudah berdiri di depan Renjun, membantu anak perempuan itu berdiri. Jaemin meletakkan Mochi kelantai, menyusul membantu Jeno.

"Iss menganggu." bisik Beomgyu, Sungchan yang sudah berada di samping kembarannya berucap. "Kenapa? Itu kakaknya Talo telluka, kenapa bilang begitu?"

"Beomie itu tidak suka~"

"Kenapa tidak suka?"

"Kenapa Uchan tanya begitu?"

Merasakan aura hitam, kedua balita laki-laki segera melerai si kembar. Taehyun menarik tangan Beomgyu menjauh, mendekati kandang Mochi yang sayangnya si pemilik kandang justru berlari menjauh. Sedangkan Yangyang menarik Sungchan ke tikar tempat ia dan Taehyun duduk bersama.





Memang pada dasarnya anak Jaehyun si bungsu bandel ia justru mengejar Kelinci berwarna coklat yang tampak ketakutan.
Sementara Sakura mengepang rambut sebahu Soobin, ada Jaemin yang duduk bersama Yeonjun dan Dino. Mark, Jeno dan Renjun serta Shotaro duduk di salah satu bangku taman.

Sungchan, Taehyun dan Yangyang masih di tempat awal, yakni di tikar. Melihat kelinci coklat itu berlari ke arah kembarannya membuat Beomgyu semakin berteriak.

"Uchan! Uchan! Tangkap Cimoynya!" karena Sungchan yang masih kesal dengan Beomgyu memilih abai, membiarkan kelinci coklat itu melewati tubuhnya.

"Uchan Iihh.." kesal Beomgyu, namun ia masih mengejar mangsanya.

"Beomie! Beomie jangan di kejar nak Cimoynya, takut itu" peringat Bubu.

Kelinci coklat itu memasukkan tubuh gempalnya di salah satu terowongan kayu khusus kelinci, tersenyum devil, Beomgyu mendekati. Bubu yang melihat Beomgyu yang mendekat, berlari cepat ketempat putri bungsunya berada.

Bersamaan dengan jalannya Bubu, Beomgyu terhantuk ujung benda kayu tersebut.

"Hu.. Bwubwu..." berbalik, dengan tangan kanannya yang memegang hidungnya.

"Sini Bubu liat, berdarah tidak." setelah menyingkirkan tangan kecil itu, dengan cepat Taeyong menggendong tubuh Beomgyu, menuju keran air membasuh hidung putrinya yang mengeluarkan darah, Mark mendekat dengan membawa kotak tissue yang di berikan Aunty Jungkook.

"Lain kali Beomie jangan kejar Cimoynya.. Itu kelincinya lagi takut"

Beomgyu hanya memegang lengan Bubunya yang seperti memeluk tubuhnya karena tangan Bubu menggunakan lengannya menahan tubuh Beomgyu, tangan satunya sibuk kebersihan hidung Beomgyu dengan air.

"Ini Bu." ucap Mark menyerahkan tissue. Dengan telaten tangan lentik Bubu menyumpal hidung Beomgyu agar darah yang mengalir tidak memganggu, serta cepat terhenti.

"Bernapasnya lewat mulut, sayang jangan di tahan nafasnya"

Tubuh Beomgyu di gendong Bubu, bergabung dengan para teman-teman Bubunya. Ia duduk anteng di pangkuan Bubunya.

Mark berjalan ketempat Sungchan duduk di sana, mengusap kepala Sungchan. "Bukan salah Uchan kok, itu kecelakaan" bujuk Mark yang memperhatikan wajah Sungchan yang menyendu saat melihat kembarannya terluka.

Jeno yang baru kembali dari dalam rumah menatap sengit kearah Beomgyu yang di pangku, ia tidak menghiraukan benda putih yang menyumpal hidung adiknya. Ia berlalu dengan wajah dinginnya, duduk di samping Taehyun.

Jaemin yang juga muncul dari dalam rumah berjalan bersama Shotaro, mereka berdua dengan Shotaro yang mengekori membawa Renjun ke dalam rumah untuk di obati luka di lututnya. Dan meninggalkan Renjun di dalam karena para Ayah sedang bermain kartu di ruang tengah, Daddy Renjun menyuruhnya untuk istirahat di sampingnya saja.
Selepas Jaemin mengantar Shotaro ke tempat Sungchan, Taehyun dan Yangyamg, ia berjalan ke tempat Sakura dan Soobin berada.

Yeonjun dan Dino malah asik berdua, bermain ponsel, keduanya bermain game online.


















➴➵➶➴➵➶➴➵➶➴➵➶➴➵➶




















Beomgyu duduk di kasur, menunggu Daddy kembali mengambilkan Beomgyu susu. Pintu jati berwarna coklat itu terbuka, namun yang di harapkan Beomgyu bukanlah Daddynya melainkan kakak keduanya.

"Beomgyu."

Beomgyu yang masih terduduk itu menatap wajah Jeno, terlihat menahan amarahnya.

"Kenapa, berbohong."

"Bohong apa?"

"Soal Kak Injun."

".........."

"Jawab, kenapa diam. Kemarin aja banyak tingkah sampai gaya gayaan ngajarin."

"Memang Beomie kenapa?" tanyanya polos

"Berbohong, gara-gara kau Kakak di tolak Injun"

"Kenapa salah Beomie?"

"Ya karena informasi gadungan kau, jadinya hasilnya nol"

"Itu bukan salah Beomie yak, itu salah Kaka Nono sendiyi, Kaka Injun memang tidak suka Kaka itu..."

"Mengada ada kau."

"Memang ko, kan Kaka jelek." ucap Beomgyu membuang muka tangan Jeno mengekepal tangannya, lalu meninggalkan Beomgyu.

"Loh, tadi ada Kak Jen, kok sudah keluar?" tanya Jaehyun heran tidak biasanya putra nomor duanya itu meninggalkan Beomgyu secepat itu.

"Daddy~" dengan mata yang berkaca-kacanya tangan kecilnya mengudara minta digendong.

"Princessnya Daddy kok nangis ini" Beomgyu hanya dia, ia menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Daddynya.




















T. B. C𖤐

🇫 🇦 🇲 🇮 🇱 🇱 🇪 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang