『••✎••』

2.1K 110 5
                                    

















✿; cemburu : iri : cemburu ❞





















Si kembar, sudah bisa beradaptasi dengan lingkungannya. Mereka Sungchan, Beomgyu, Taehyun, Shotaro dan Yangyang bermain bersama, terduduk dalam tenda. Mereka membawa beberapa cemilan untuk dimakan bersama, duduk membentuk lingkaran.

Tangan kecil anak laki-laki bernama Yangyang membuat box kecil, mengeluarkan lima gelas kecil ice cream. Beomgyu langsung mendelik tidak suka menatap dua gelas kecil yang sudah diletakkan Yangyang dilantai. Ice cream berwarna hijau dengan beberapa toping kecil coklat diatasnya.

Sungchan tersenyum melihat reaksi adiknya, selalu memasang muka seperti itu jika melihat icecream perisa mint coklat.

"Ko ada pasta gigi sih!" protes Beomgyu, ia menggeserkan tubuhnya lebih dekat pada Taehyun. Tangannya tak sengaja menyentuh tangan Taehyun lalu melirik wajah dingin tersebut, sedikit bingung karena mendapati mimik wajah Taehyun mengerutkan kedua alisnya menatap jijik gelas eskrim, depan Sungchan dan Shotaro.

"Tyun juga tidak suka pasta gigi itukan" bisiknya

"Mint choco. Beomie, namanya" ucap Sungchan. Tangan Taehyun mengambil gelas kecil berwarna pink, bersamaan dengan Beomgyu yang berseru.

"Stobeyi!"

Yangyang dibuat tertawa, melihat adiknya Sungchan dan Taehyun yang sama-sama bergerak cepat bedanya si Kang Taehyun dengan tindakan si bungsu Jung malah mulutnya.

"Haha sebenarnya kau cepat, tapi dengan mulutmu" ucap Yangyang saat perisa stroberi sudah ditangan Taehyun. Ia menyodorkan segelas kecil warna putih pada Beomgyu.

"Nah ini." Beomgyu menatap nanar tangan Yangyang. "Va.ni.lla" seketika senyum mengembang di bibir kecil itu.

"Hehe, maaci Yang~" Sungchan sedikit menepuk lengan Beomgyu saat mendengar kata terakhir adiknya.

"Biasakan, menyebutkan dengan lengkap" ucar Sungchan.

"Uh jinjja~" balas Beomgyu terkesan meledek.

"Heh, Beomie tu paling kecil disini. Baik baik sama para kaka." tegur Sungchan

"Kita beda 5 menit yak! Kaka juga paling muda disini" Sungchan bergeming kalau meladeni Beomgyu tidak akan habis, kalau itu dengan Jeno ya dia fine fine saja secara Beomgyu kalau sudah adu mulut dengan Jeno akan selalu seimbang.



















━━━━━━ ◦ ❖ ◦ ━━━━━━




















Jaehyun pulang lebih awal, ia menjemput sikembar di daycare dan menjemput kedua putra tertuanya di sekolah.
Di ruang tengah kini keluarga cemara tersebut melakukan sebuah permainan. Semacam games ringan, namun hadiah yang diluar nalar. Juara pertama dapat mobil, juara kedua dapat motor dan juara ketiga dapat ponsel. Keempat anak Jaehyun begitu bersemangat untuk mendapatkan juara.

Taeyong, Bubu mereka sedang menyusun beberapa kertas di lantai yang sudah tertulis tantangan dan beberapa hadiah.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Nah selesai.. Kakak, Abang, Kak Uchan, Beomie sini nak."

Jaehyun hanya duduk di sofa single memperhatikan orang orang tersayangnya, didepannya tepatnya di atas meja sudah tersedia hadiah dan sayur serta eskrim.

Jeno menatap kertas yang ternoda tinta hitam. Menampilkan senyuman mengejek, tak berbeda jauh dengan Mark yang menatap kertas bertinta hitam tersebut dengan pandangan lapar. Si kembar hanya anteng duduk di samping Bubu.

Jeno berdiri disisi kiri tergetnya adalah motor, lumayan ia akan menggunakannya saat lulus sekolah dasar. Begitu pula dengan Mark sudah mengambil posisi di bagian kanan, targetnya adalah mobil. Berpikir jika sudah punya mobil akan digunakan sekarang berbeda dengan motor akan menunggu lebih lama.

Nanti, walaupun bukan aku yang memegang stirnya, paling tidak sudah digunakan. Untuk menampung Yeonjun, Dino dan Echan batin Mark, tersenyum.

Bubu mengajarkan sikembar memberitahu aturan mainnya, diangguki oleh kedua berbeda gender tersebut dengan senyuman.

"Oke, kita mulai. Siapa yang pertama?" ucap Bubu. Keduanya Mark dan Jeno mengangkat tangan.

"Jeno duluan!" ucap Jeno, tak mau kalah Mark pun berkata sama

"Mark duluan!" keduanya mulai berdebat sikembar hanya mentap kakaknya secara bergantian, sambil memakan cookies ditangan masing-masing.

"Sudahlah. Suit saja, Bang Mark, Kak Jeno" potong Jaehyun tegas membuat keduanya ciut.

"yes." bisik Jeno mengepalkan tangan kanannya menyamping.

Jeno mulai mendorong kuat kaleng yang digunaka sebagai alat penunjuk, saat sampai bagian depan tepat kertas bertuliskan potongan uang saku' membuatnya semakin degdegan karena kaleng tersebut menggelinding kembali menuju titik awal, membuat Jeno semakin merasakan senang. Itu menandakan targetnya semakin didepan mata. Mark dalam hati merapalkan doa untuk kekalahan sang adik.

Saat kaleng tersebut melewati target Jeno, membuat Mark tersenyum kesenangan, Daddy dan Bubu hanya tersenyum penasaran dengan hasilnya.

"Ya! Ya! YA! Kenapa meninggalkan pacarmu!" seru Jeno saat kaleng meninggalkan kertas bertuliskan 'motor' dan berhenti di kertas bertuliskan 'handphone' seketika mata Jeno membulat.

"Not bad, not nad" ucapnya. Jaehyun dan Taeyong hanya tersenyum sambil bertepuk tangan. Si kembar bersorak riah. Mark mengambil kaleng yang sudah digunakan Jeno memposisikannya tepat di tengah jalur, fokusnya menatap kertas 'mobil'

"Kau terlalu kuat mendorongnya" ucap Mark, Jeno hanya menatap Mark sekilas lalu berucap "setidaknya bukan zonk yang kudapat".

Mark mendorong sedang kaleng tersebut. Menggelinding pelan mendekati tulisan 'aegyo'. Jeno yang melihat melirik Mark meledek.

Mati aku, aegyo?! No plis no! Gila gila Mark tidak mau! Balik kamu balik!!! Misuh Mark dalam hati berdoa agar melewati kertas keramat.

Tawa Jeno meledak saat kaleng tersebut berhenti tepat di samping kertas bertuliskan 'pare'. Jaehyun membuang muka saat ikut melihat yang didapatkan si sulung, menahan tawanya pasalnya anak anak Jung sangat susah untuk makan sayur, maklum saja turunan dari Jaehyun sendiri itu.

Seketika pundak mark menurun, tidak tegap seperti awal permainan. Ingin menolak justru semakin digunakan Jeno untuk meledeknya kelak, Mark tidak mau itu.

Taeyeong mengambil pare diatas meja yang sudah di potong potong, menyerahkan piring tersebut pada Mark.





























T. B. C𖤐




🇫 🇦 🇲 🇮 🇱 🇱 🇪 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang