🇫 🇦 🇲 🇮 🇱 🇱 🇪

2K 97 2
                                    
















↷✿; secret ❞


















"Woah sapa nih, kok makin jelek sih" ucap Jeno saat melihat Beomgyu berlari, mendekati meja makan

"Apasih, ini cantik tau! hmph" jawab Beomgyu memalingkan wajahnya menghindari Jeno, Taeyong meletakkan bekal si kembar.

"Kak Sungchan mana dek?" tanya Mark saat belum melihat Sungchan.

"Ka Uchan, sama Daddy lagi cayi kaos kakinya" bisik Beomgyu.

"Kamu umpetin yak, cil?" tuduh Jeno sedikit menggoda adiknya

"Iih, nda ya..??"

"Woah mencurigakan"

"Iiih~ nda!"

"Ntar nangis tu Jen." peringat Mark

Jaehyun yang baru datang bersama Sungchan disisinya, membawa dua tas ransel kecil milik sikembar.

"Beomie, baretnya. Kemari, nak" Beomgyu yang mendengar suara sang Daddy berlari mendekat, rambutnya yang ikut melompat saat tubuh itu berlari.

Mereka menikmati sarapan pagi dengan ditemani tingkah aktif Beomgyu dan Sungchan, ditimpali Jeno yang selalu menggoda sikembar, sesekali Mark juga terlibat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka menikmati sarapan pagi dengan ditemani tingkah aktif Beomgyu dan Sungchan, ditimpali Jeno yang selalu menggoda sikembar, sesekali Mark juga terlibat.

"Jumat, si kembar pakai seragam olahraga kan, Abang sama kak jano juga loh"

"Benaykah?! Woah apa kita akan olahyaga beysama?" Jeno menggeleng menjawab pertanyaan Beomgyu

"Beda sekolah dede, tapi sebelum berangkat kita foto deh. Seragam kita hampir sama soalnya" kata Mark

"Setuju!" ucap si kembar serempak.















━━━━━━ ◦ ❖ ◦ ━━━━━━

















"Pagi Jen." sapa Jaemin saat Jeno duduk di sampingnya, Jeno hanya berdehem sebagai jawaban matanya terfokus pada meja guru, disana ada ketua kelasnya Nakamoto Renjun bersama murid pindahan, Lai Guanlin namanya. Jaemin ikut menatap arah pandangan Jeno setelah tau yang dipandangi adalah Renjun kembarannya pandangan itu sedikit menyendu, dengan cepat menyibukkan diri mencatat pekerjaan rumah milik Karina.

Mengalihkan pandangannya melirik sekilas Jaemin
"Tugas rumah?" dibalas anggukan oleh Jaemin. "Kamu sudah selesai?" tanya gadis itu tanpa mengalihkan fokusnya. Jeno tidak menjawab ia justru meletakkan wajahnya diatas meja.

"Jaemin." yang dipanggil berpaling, tersentak kecil saat wajah Jeno menghadapnya. Menatap mata hitam itu dalam.

"Majukan badanmu," Jaemin tersadar mengerutkan kedua alisnya, bingung.

"Halau cahayanya" Jeno menunjuk cahaya matahari yang masuk dengan dagunya. Jaemin ber'oh' ria menuruti kemauan anak lekaki itu. "Bangunkan aku, jika sudah bel" sambil memejamkan matanya, Jaemin hanya berdehem lalu melanjutkan pekerjaannya.


















━━━━━━ ◦ ❖ ◦ ━━━━━━

















Di Uks, tiga anak lelaki dan satu perempuan duduk di bagian sisi penyediaan obat.

"Kau kenapa Jjunie~?" ucap Dino sedikit mendayukan suaranya di akhir.

"Ck, sudah kubilang kan jangan panggil, aku dengan itu" kesal Yeonjun.

"Ada apa, kenapa sampai beralasan ke uks." sambung Mark yang membaringkan tubuhnya di kasur. Haechan menyibukkan diri menyusun dan memilah obat obatan, dia adalah ketua PMR dan hari ini dia bertugas jaga. Namun tiba-tiba ketiga temannya datanya keruang kesehatan, membuat ia bertanya kenapa hanya saja itu dalam hatinya.

"Hhah~" mendengar helaan nafas Yeonjun, ketiganya menatap bingung sekaligus khwatir dengan anak Kang Taehyung.

"Kupikir aku anak pertama, ternyata aku memiliki noona"

"APA!" ucap Mark, Dino dan Haechan.

"Kan, kalian saja bingung. apalagi aku"

menyodorkan semprotan obat pembasmi nyamuk pada Yeonjun gadis itu berucap, "minumlah jika kamu sudah tidak sanggup"















PLETAK!















"Ahk! Sakiiiiiiiiiit" sambil mengusap jidatnya yang di sentil oleh Mark. Dino mengusap punggung Yeonjun.

"Semalam, Papa dan Mamaku mengajak kami ketaman. Dan membahas soal kepulangan Noona ku.. " ucapnya sambil menunduk kepala.

Ketiganya hanya terdiam menunggu Yeonjun melanjutkan ceritanya.

"Anak pertama orang tuaku, memang selahirnya di ambil grandma dan grandpa ke jepang. Dan akan balik setelah berumur 12 tahun."

"Oh.. Sekarang umurnya berapa?" tanya gadis itu.

"12 tahun."

"Berarti sebentar lagi dia akan datang dong!" seru gadis itu.

"Ya, hari ini Papa menjemputnya, dan Mama menyediakan makanan kesukaannya"

"Lalu, kenapa sedih?" tanya Mark.

"Kekuasaan ku tergeser" ucap Yeonjun tidak rela. Kekuasaan yang di maksud Yeonjun adalah posisi tertua di dalam rumah, setelah Papa dan Mama. Biasanya ia suka memerintah adiknya untuk mengambil ini itu, karena adiknya pintar jadi dia memanfaatkan kekuasaannya sebagai kakak tertua. Adiknya, Taehyun tidak pernah memberontak jika disuruh, justru adiknya itu penurut. Ia suka mengganggu adiknya. Membayangkan dirinya diperlakukan seperti itu dengan kakak perempuannya sudah membuatnya reong brutal.

Ketiga teman teman Yeonjun seketika tertawa terbahak, mengetahui kelengseran posisi yang selalu dibanggakan Yeonjun.

"Bwahaha.. Karma itu, karma hahaha" ucap Dino mengusap sudut matanya yang berair.

















T. B. C𖤐

🇫 🇦 🇲 🇮 🇱 🇱 🇪 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang