『••✎••』

1.2K 104 11
                                    





















✿; Kejadian ❞
















Jeno masih mendiamkan Beomgyu, Beomgyu menyadari itu. Setiap ia mengajak kakaknya untuk bermain Jeno tidak merespon bahkan mengajak adik bontotnya itu untuk bertegur sapa tidak.

"Kak Jenn jagain adeknya dulu ya, Bubu mau anterin Uchan ke toilet, sebentar ya" di balas anggukan oleh Jeno. Mereka, Bubu, Jeno Dan si kembar pergi ke mall untuk belanja beberapa keperluan, ada juga beberapa kado untuk di taruh di bawah pohon natal yang sudah di bangun Daddy dan bontot-bontotnya.

Jeno kalau sudah mode marahnya tidak akan skinship, segala yang dilakukannya banyak diam, tapi bergerak dengan tindakan.
Beomgyu yang paling suka skinship, dimanja dan di pujipun, berinisiatif sendiri mengerakkan tangannya memegang tangan kakaknya, mereka berdiri di depan tumpukan boneka kecil. Namun tak cukup tiga detik tangan kecil itu berpegang pada tangan kakaknya, Jeno melepasnya, sengaja. Tangan yang di pegang adiknya itu ia gunakan untuk mengais boneka di depannya.

Dengan senyuman kecil namun pandangan menyendu Beomgyu ikut melakukan hal yang sama dengan kakaknya, mengambil boneka yang paling bawah. Ia mendongak menatap wajah kakaknya sambil tersenyum, namun Jeno hanya melirik melalui ekor matanya sekilas lalu pandangan fokus kedepan.

Beomgyu kemudian menunduk, memainkan tangan kecilnya. Merasa tidak nyaman dengan situasinya. Jeno memasukkan beberapa boneka kedalam keranjang di tangannya, lalu bergeser ke sampingnya memilih lagi beberapa boneka.

"Mau Bubu... Kenapa lama sekali.." cicit Beomgyu yang hanya di dengarnya. Dengan inisiatif sendiri ia langkahkan kakinya menjauh dari stand boneka. Mengikuti rute jalan yang di lewati Bubunya bersama kembarannya, hanya saja saat di tempat yang lebih luas ia terbingung.

"Kemana?.." ucapnya sambil menggaruk alis kanannya. Senyumnya seketika terukir tatkala mata bulat itu menemukan salah satu objek kesukaannya.

"Guguk!" ia berlari menghampiri anjing berukuran lebih besar dari tubuhnya. Anjing dengan otot besarnya serta dengan bulu yang tebal dan panjang, dengan warna putih bersihnya dan hidungnya yang hitam dengan mata coklat tua, itu juga menatap tubuh kecil yang mendekatinya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Wuah~! Lembutnya.." ia terkagum dengan tangan yang selalu mengelus bulu tebal itu.

"Eum yantai?" ia mengangkat tali panjang yang menjuntai disisi hewan berbulu itu, memegangnya lalu tersenyum. Karena tangan kecil Beomgyu memegang  rantai, ia ikut terseret karena hewan berbulu tebal itu berlari begitu kencang membuat tubuh Beomgyu terseret dengan posisi telungkup.

"Aa.. Aaa.. Beyhenti.. Beomie sakit.." ucapnya lirih yang di seret. Beberapa kali tubuh itu terbentur di tiang besi dan tiang-tiang papan spanduk, anjing putih besar itu mengejar seorang yang merebut tas milih salah satu pengunjung. Anjing itu adalah anjing penjaga di dalam mall hanya saja ada sedikit kelalaian dari si petugas yang selalu memegang tali.

"Hiks.. Bwubwu.."

Banyak pengunjung yang berteriak histeris terkhusus perempuan, saat melihat kejadian. Dan pengunjung pria yang berusaha mencoba melerai, menolong Beomgyu yang tubuhnya terseret.

Jeno yang masih sibuk dengan aktivitasnya mengalihkan fokusnya, saat saat mendengar teriakan beberapa pengunjung. Matanya menelusuri tempatnya, mencari keberadaan adiknya yang sejak tadi diabaikannya. Mendecak saat hasilnya nihil, kakinya ia langkahkan ke orang-orang yang berkumpul. Bubu yang bersama Sungchan di gendongnya menghentikan langkahnya saat melihat anjing besar itu berlari begitu kencang dengan anak perempuan yang ikut terseret. Ia menatap lama, mengenali pakain yang di pakai anak anaknya, Bubu ikut berlari mengejar anjing tersebut, ia melihat ada beberapa orang yang ikut mengejar hewan tersebut.

Mata Jeno membulat saat melihat dari kejauhan di sebrangnya tubuh adiknya yang terpental pental di seret anjing penjaga mall, ia sempat melihat hewan tersebut dan Bubu sengaja melewati rute yang ada anjing tersebut berada, karena tau Beomgyu begitu senang dengan hewan berbulu halus lembut dan panjang apalagi itu adalah Anjing, hewan favorit bungsu Jung sekali.

"Be-Beo.. mie...?" pandangannya tak pernah lepas dengan keberadaan tubuh adiknya yang terseret ia berlari kencang.























Setelah memakan beberapa menit, anjing itu berhenti di depan area pengamanan, hewan itu telah terkendali setelah pemilik anjing tersebut telah datang, ia di panggil oleh ketua team keamanan.

Setelah diamankan, tubuh Beomgyu yang bergetar di gendong oleh salah satu pihak keaman, pakain kaosnya sobek dengan beberapa goresan di badan, lutut dan wajah Beomgyu.

Bubu baru sampai bersamaan dengan Jeno, yang dari arah yang berlawanan. Bubu menurunkan tubuh Sungchan yang langsung di gapai Jeno, dengan nafas Bubu yang masih memburu mengambil alih tubuh putrinya yang masih menangis dengan tubuh bergetar, ia semakin khawatir saat melihat keadaan putrinya.

"Udah nak uussh..uuushh.., tidak apa apa sayang.." ucap Bubu mengusap punggung Beomgyu, orang yang menggendong Beomgyu menyerahkan sebotol air mineral untuk Beomgyu minum.

"Minum dulu nak, minum dulu.." dengan air mata yang masih mengalir, Beomgyu meminum air itu, tangan kecilnya memeluk leher Bubu setelah meminum beberapa teguk.

Tak lama Jaehyun telah sampai ia berlari bersama Mark di belakangnya, setelah mendapat telepon dari paman Bill.

"Sayang,," Bubu menengok menatap Jaehyun.

"Kerumah sakit." di balas anggukan oleh Taeyong.
































T. B. C𖤐













🇫 🇦 🇲 🇮 🇱 🇱 🇪 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang