HAPPY READING LOVEE
•
•
•Pagi hari setelah sarapan mereka berkumpul di ruang keluarga. Keadaan Ziel sudah membaik hanya saja ia masih lemas dan sedikit hangat. Di dahinya juga masih tertempel plester penurun panas.
"Baby, mari kita mulai perkenalan," ucap seseorang yang sedang memangku Ziel.
"Hum,"
"Saya Malvendric Orvallo Calderion, panggil Papa," ucap seseorang yang sedang memangku Ziel.
"Abang Argavendra Jarvis Calderion abang kedua mu. Panggil Bang Gaven," ucap Gaven dengan senyum manisnya
"Adek kembar Gaven, Argevano Jazver Calderion, Bang Gevan," singkat Gaven dengan nada datarnya namun terkesan lembut
"Satu lagi, anak sulung Papa namanya Regathan Enver Calderion. Panggil dia Bang Enver. Dan nama kamu Faziello Xinlaire Calderion,"
Ziel hanya mengangguk saja sambil memandang Abang kembarnya. Ia cukup mudah membedakan mereka karena warna rambut mereka yang berbeda.
Gaven memiliki rambut berwarna hitam seperti miliknya sedangkan Gevan rambutnya mengikuti gen sang Papa berwarna Putih.
Selang beberapa menit Ziel mendongak karena telah mengingat sesuatu. SEKOLAH IA HARUS SEKOAH AGAR BEASISWANYA AMAN.
"Om Papa, Ziel harus sekolah!" pekik Ziel heboh.
"Hahh, just Papa baby," lelah Vallo.
"You also don't call me baby! My name is Ziel," kesal Ziel.
"But u are our baby," sahut Gevan.
"Diem lo main nyaut aja," sungut Ziel.
"Jangan gunakan bahasa gaulmu jika bersama Papa hum,"
"Dih ngatur mulu," ucap Ziel sambil memutar bola matanya.
"EH? INI SEKOLAHNYA GIMANA?!" pekik Ziel.
"Hari ini izin dulu kamu masih sakit," ujar sang Papa.
"Tapi beasiswa Ziel gimana?"
"Ckk Papa masih mampu menyekolahkanmu hingga kamu puas,"
"Sombong bangett," cibir Ziel.
"Terserah, ini udah mau jam 9 Papa ada meeting kamu dimansion sama abang kembar jangan pergi kemana mana, paham?"
"Aaaa masa Ziel ga boleh pergi tapi Papa pergi,"
"Papa kerja,"
"Tetep aja curang,"
"Di mansion aja sama abang, nanti kita mabar ps mau?" tawar Gaven.
"Oke, sana Papa pergi," ucap Ziel lalu berdiri dari pangkuan Vallo.
"Hm jangan lama lama mainnya 1 jam aja," ucap Vallo.
"No! 4 jam!" protes Ziel.
"1½ jam,"
"4 jam!"
"2 jam,"
"4 jam,"
"30 menit,"
"Deal 2 jam," pasrah Ziel.
"Hm, jaga Ziel Papa kerja dulu,"
"Hm/Oke," jawab Gevan dan Gaven bersamaan.
Cup
Sebelum pergi Vallo menyempatkan diri untuk mencium pipi anak bungsunya. Tentu itu mengundang amarah sang bungsu."PAPA!" teriak Ziel.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAZIELLO
Random"Ikutlah kami ke mansion," "Maaf om ada lilin yang harus saya jaga," ◇~◇~◇ Seorang pemuda yang bernama Faziello XC hanya tinggal berdua dengan ibunya. Ia sangat menyayangi ibunya meski ibunya sering bertindak kasar dan tidak segan memukulnya. Sepert...