Bab 14

30.2K 2.1K 71
                                    

Ayo penuhi komen kalian, aku suka bacanya xixixi
HAPPY READING LOVEE


Pagi ini Ziel dan keluarganya sudah berkumpul dimeja makan. Seperti biasa tiada hari tanpa drama, Ziel merengek menolak sarapan dengan nasi.

"Makan nasi atau hp, ipad dan laptopmu Papa sita," ancam Vallo.

"Malah sekalian Adek kembaliin nih kalo emang Papa engga ikhlas,"

Hahh
Pagi pagi Vallo sudah dibuat pusing oleh anak bungsunya. Ia hanya bisa menghela nafas lelah sambil memijat pangkal hidungnya.

"Ck bukan itu maksud Papa baby, Papa cuma mau kamu sarapan nasi,"

"No! Enggak mau," Ziel bersedekap sambil menggeleng gelengkan kepalanya.

Kali ini Ziel akan berbuat apapun asal ia tidak memakan nasi. Jujur saja baru beberapa hari rutin makan nasi perutnya sungguh sakit. Tapi ia ragu untuk berbicara.

"Kak Rean sama Abang kembar tidak boleh ikut ikut," ucap Ziel kala melihat kedua abangnya hendak menceramahinya juga.

Hahahaha. Kini panggilan Enver berganti lagi menjadi Rean karena semalam ia memprotes panggilannya itu. Apa? Kak Atan? Sungguh tidak keren.

Untung saja Gaven menyusulkan nama Rean diambil dari dua huruf depan dua huruf belakang nama awalnya. Regathan. Dan Ziel menyetujuinya. Yah meski Enver harus merelakan blackcard miliknya.

"Baiklah, ini sudah siang. Sekarang kamu maunya makan apa hm?"

"Emm, mau bubur bayi!" semangat Ziel.

"Kau dengar itu?" ucap Vallo pada maid yang ada didekat mereka.

"Tapi maaf tuan kita tidak memilikinya,"

"Yaudah kita berangkat sekarang aja, nanti makannya gampang," putus Ziel.

"No! Kamu harus sarapan," sahut Gaven.

"Buatkan sereal!" titah Gevan.

"Baik tuan muda," maid tadi pergi membuatkan sereal.

Tak lama maid tadi kembali dengan semangkuk sereal ditanganya.

"Silahkan dimakan tuan kecil,"

"Um! Makasih mbak!"

"Sama sama, saya permisi,"

》◇~◇~◇~◇《

Setelah drama panjang tadi kini Ziel sudah duduk manis didalam kelas. Ia menyimak dengan seksama penjelasan dari guru yang sedang mengajar didepan.

Kringgg
Bel istirahat pertama berbunyi.

"Baik anak anak, ibu cukupkan pembelajaran hari ini karena sudah bel istirahat, selamat beristirahat,"

Siswa kelas Ziel langsung berhamburan keluar. Ziel dkk memilih keluar terakhir agar tidak berdesakan.

"Buset penuh banget," celetuk Vioz.

FAZIELLOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang