Ayo penuhi komen kalian, aku suka bacanya xixixi
HAPPY READING LOVEE
•
•
•Pagi ini keluarga kecil Vallo sedang melakukan sarapan pagi sebelum melakukan aktivitas masing masing.
"Adek selesai,"
"Habiskan susumu," ucap Vallo yang melihat susu Ziel masih utuh
"Masih pagi pa, masa pake dot,"
"Jika menggunakan gelas nanti tumpah mengenai sragam mu,"
"Engga deh, janji,"
Vallo hanya bisa menghela nafas pasrah lalu mengambil alih dot Ziel. Ia membuka tutup botol dot itu lalu memberikannya pada Ziel.
"Ini,"
"Terimakasih Papa," ucap Ziel dengan wajah cerahnya
Gevan yang duduk disebelah Ziel dengan sigap mengambil beberapa tisu lalu menadahkannya didagu Ziel antisipasi jika susu itu tumpah.
Botol susu yang sudah hampir menyentuh bibir Ziel terhenti sejenak. Ziel menatap bingung pada Gevan.
"Lanjutkan saja, Abang hanya berjaga jaga jika tumpah,"
Ziel malah menjauhkan tangan Gevan, "Gausah, orang gabakal tumpah,"
"Hiraukan Gevan dan minum susumu Ziel," tegur Vallo pada Ziel yang keras kepala.
Ziel mendengus lalu meminum susunya. Gevan pun tetap pada inisiatifnya menahan tumpahan susu dari mulut Ziel.
Dan benar saja saat Ziel meminum susunya disudut sudut bibir Ziel terbentuk sungai kecil yang mengalirkan susu dari mulut Ziel.
Tuk
Suara botol kosong yang Ziel letakkan pada meja."Coba kalau minum itu pelan pelan," peringat Vallo sambil membersihkan mulut Ziel dengan tisu.
"Hehehe," cengir Ziel tak bersalah
"Makasih Papa, Bang Gev,"
"Hm/Ya,"
"Kau sudah selesai Gevan?" tanya Gaven yang diangguki Gevan
"Ayo berangkat," ucap Gaven lagi
"Tunggu sebentar ada yang ingin Papa sampaikan,"
Atensi keempat putra Vallo fokus kepada Papa mereka. Mereka duduk dengan tenang sembari menunggu apa yang akan Vallo ucapkan.
"Ada apa?" tanya Gaven
"Nanti siang Adik Papa akan kemari dengan keluarganya,"
"Om Ray?" tanya Enver
"Cih menyebalkan," dengus lirih Gevan yang tidak suka dengan keluarga Adik sang Papa
"Hm, mereka akan tinggal disini selama beberapa bulan karena Ray ada pekerjaan disini, Papa hanya memberitahu kalian dan tidak akan menyuruh kalian bertindak apapun itu, bersikap saja seperti biasa,"
Vallo memang menyayangi adiknya namun bukan berarti ia memaksa anaknya bersikap yang sama. Sopan saja sudah cukup bagi Vallo. Toh mereka sudah besar, tahu mana yang harus disegani mana yang tidak pantas disegani.
"Sudah itu saja, sana berangkat,"
"Hm, Ayo Gev," ajak Gaven yang diangguki Gevan
"Adek ikuttt, Papa Adek bawa motor sendiri ya~" ucap Ziel
KAMU SEDANG MEMBACA
FAZIELLO
Random"Ikutlah kami ke mansion," "Maaf om ada lilin yang harus saya jaga," ◇~◇~◇ Seorang pemuda yang bernama Faziello XC hanya tinggal berdua dengan ibunya. Ia sangat menyayangi ibunya meski ibunya sering bertindak kasar dan tidak segan memukulnya. Sepert...