Bab 17

22.8K 1.5K 15
                                    

Ayo penuhi komen kalian, aku suka bacanya xixixi
HAPPY READING LOVEE


Pagi harinya keluarga kecil Vallo sudah berkumpul di meja makan -Ziel yang masih tidur. Mereka memang tidak mau membangunkan bayi kelinci mereka agar benar benar bisa bed rest untuk saat ini.

Karena sudah dipastikan jika dia bangun pasti akan merengek meminta sekolah dan jika dikabulkan pasti akan mengamuk atau berbuat kenakalan yang bisa membuat seluruh penghuni mansion kewalahan.

"Kami selesai, kami berangkat dulu," ucap Gaven.

"Hm, Aku juga," ucap Enver

Mereka bertiga pamit sekaligus menyalimi Vallo. Dimulai dari Gaven lalu Gevan barulah Enver karena memang duluan si kembar yang berpamitan tadi.

"Aku akan kembali ke luar kota menyelesaikan pekerjaan yang tertunda kemarin," ucap Enver setelah menyalimi Vallo.

"Hm, hati hati,"

Ketiga anaknya sudah berangkat hingga tinggal Vallo sendiri dimeja makan. Ia berencana mengambil cuti meski dihari sabtu hanya setengah jam kerja tapi tidak mungkinkan dia meninggalkan kelinci nakalnya yang sedang sakit sendiri.

"Bi,"

"Ya tuan? Ada yang bisa saya bantu?"

"Buatkan panekuk bayam untuk cemilan Ziel dan bagiamana bubur bayi nya?"

"Sudah tersedia tuan,"

"Hm itu juga untuk selingan saja, sekarang untuk sarapan buatkan Ziel smoothy stroberi,"

"Baik tuan, saya permisi,"

Dari tadi saat Vallo mulai berbicara pada kepala maid itu sudah ada Jeff yang baru datang dan berdiri disebelah meja makan.

"Hari ini saya cuti jeff,"

"Em maaf tuan bukan maksud tidak sopan tapi nanti pukul 10 ada pertemuan penting dengan kolega anda dan ini sudah reschedul kedua kalinya,"

"Kalau begitu siapkan kep-"

"Maaf menyela tuan, tuan muda kecil menangis memanggil tuan," ucapan Vallo terpotong oleh seorang bodyguard yang nampak terburu buru

Kening Vallo berkerut, tidak biasanya bungsu nya itu menangis saat bangun tidur. Karena infus? Tidak mungkin karena tadi pagi ia sudah melepas infus Ziel.

"Hm, terimakasih. Jeff siapkan keperluan meeting," ucap Vallo.

Setelah itu ia melangkah menuju kamar bungsunya.

》◇~◇~◇~◇《

Cahaya matahari menelusup masuk melalui cerah gorden balkon mengenai wajah Ziel, membuat nya menggeliat silau.

"Uhm~ silau~"

Ziel mengerjabkan matanya sebelum ia membuka matanya. Ia akan terbangun jika mendapati hal yang membuatnya tak nyaman dan akan sulit tertidur kembali.

Ziel bangun lalu duduk sambil memeluk boneka beruang yang besarnya hampir sama dengan tubuhnya. Ia memandang sekitar lalu mengucek matanya.

"Anjirr kok gini sih?" kaget Ziel

FAZIELLOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang